Patologi Birokrasi: Potret korupsi dalam birokrasibStudi kasus terjadinya kerugian negara dari perilaku birokrasi yang tidak disiplin di lingkungan Pemda Maluku Tengah
KABRAHANUBUN, Bony, Drs. Bambang Purwoko, MA
2007 | Tesis | S2 Ilmu Politik (Politik Lokal dan Otonomi Daerah)Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan, memastikan, meyakinkan, dan membangun argumen maupun opini publik bahwa perilaku birokrasi yang tidak disiplin dalam mentaati jam kerja merupakan suatu bentuk korupsi terhadap keuangan negara yang perlu diberantas. Selain itu untuk menemukan/memberi solusi sebagai alternatif dalam mengatasi mental birokrasi yang tidak disiplin, dengan cara memerangi perilaku birokrasi yang tidak disiplin dengan stigma korupsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian Survey yang bertujuan untuk mengevaluasi tentang seberapa jauh dampak dari fenomena yang diteliti yang khusus untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan, dan produk dengan standard dan program yang tela h ditetapkan serta berfungsi untuk menjelaskan fenomena. Untuk itu penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif yakni memanfaatkan instrumen/teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan memperkuat argumen berdasarkan data-data kuantitatif yang telah dianalisis dan ditafsirkan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain, perilaku aparat birokrasi yang tidak disiplin dalam mentaati ketentuan jam kerja di lingkungan Pemda Maluku Tengah ternyata disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. Faktor penyebab itu meliputi perilaku kesengajaan PNS serta formalitas dalam mekanisme pengawasan dan evaluasi. Perilaku kesengajaan meliputi : kurangnya kesadaran PNS dalam mematuhi ketentuan jam kerja, adanya anggapan tentang kesejahteraan yang rendah, dan tidak adanya keteladanan dari unsur pimpinan. Sedangkan faktor formalitas dalam mekanisme pengawasan dan evaluasi meliputi : tidak adanya sanksi yang tegas, tidak berfungsinya standar ukuran produktivitas kinerja secara efektif, dan kurangnya pembinaan disiplin dari unsur pimpinan. Perilaku PNS yang tidak disiplin dalam mentaati ketentuan jam kerja merupakan suatu bentuk korupsi waktu sehingga birokrasi masih selalu dijangkiti penyakit (patologi birokrasi). Ketidakdisiplinan sebagai salah satu bentuk korupsi dapat dilihat dari adanya PNS yang Terlambat Masuk Kantor, Cepat Pulang, dan Alpa. Perilaku ketidakdisiplinan aparat birokrasi sebagai salah satu bentuk korupsi ternyata berdampak bagi terjadinya kerugian keuangan negara. Hasil dari kalkulasi kerugian negara yang dilakukan terhadap seluruh PNS yang tidak disiplin pada 12 unit kerja selama tahun 2005 sebesar Rp 321.176.070,-. Kerugian keuangan negara bisa mencapai miliaran rupiah dalam setahun apabila seluruh PNS yang tidak disiplin pada seluruh unit kerja dihitung. Dengan kata lain penegakan disiplin di lingkungan Pemda Maluku Tengah ternyata belum menjadi agenda utama dari setiap pejabat dan kebijakan yang dihasilkan. Akibatnya perilaku aparat birokrasi yang tidak disiplin dalam mentaati ketentuan jam kerja secara masif sebagai wujud praktek korupsi telah mengakibatkan kerugian keuangan negara.
This research is to prove, determine, convince, and building both the argument and public opinion that the undisciplined bureaucracy inside of obeying the working hours is a corruption toward financial state which must be wiped out. Besides of that, it is to find/giving alternative solution to contend the undisciplined bureaucracy’s mentality, by fight against undisciplined bureaucracy with corruption’s stigma. This research’s type is a survey research with the purpose is to evaluate about how far the effect from the examined phenomena, especially to compare certain case, activity, and a product with determined both standard and program, and the function is to describe phenomena. For that, this research use qualitative method which using instrument/interview technique, documentation, and observation. The data from interview’s result is intended to describe and strengthen the argument base on analyzed and interpreted quantitative data. The founded result from this research is, undisciplined behavior from bureaucracy apparatus inside of obeying the working hours at the Middle Maluku local government, is caused by some factors. The including factor is civil servant’s behavior of deliberateness also the formality in the both of supervision mechanism and the evaluation. The behavior of deliberateness comprise: the less of civil servant’s awareness from obeying the working hours, the existence of opinion about the low of prosperity, and there is no example from leadership unsure. Whereas the formality factor in the both of supervision mechanism and the evaluation comprise: there is no distinct sanction, the dysfunction of work productivity standard effectively, and the less of discipline establishment from leadership unsure. The civil servant’s undisciplined behavior inside of obeying the working hours is a form of time corrupting, so the illness always still infects the bureaucracy (bureaucracy pathology). The undisciplined as a corruption type can be see from the civil servant who going to office by late, going home early, and alpha. The undisciplined behavior from bureaucracy apparatus, apparently have the effect for the detriment of financial state. The result from the counting of state detriment which done toward all of the undisciplined civil servant at 12 work units during 2005 is about Rp. 321.176.070,-. In one year, the detriment of financial state could reach billions rupiah if all of the undisciplined civil servants at all of work units are counted. With the other words, the maintenance of discipline at Middle Maluku local government is not official’s primary agenda and the policy result. As a consequence the undisciplined behavior from bureaucracy apparatus inside of obeying the working hours massively as a corruption practice, result the detriment of financia l state.
Kata Kunci : Birokrasi,Korupsi,Perilaku Tidak Disiplin, Undisciplined, Corruption, and The Detriment of Financial State.