Laporkan Masalah

Institusionalisasi Internal Partaiipartai Politik di IndonesiaPasca Orde Baru :: Studi Komparasi antara Partai Massa, PArta Kader dan Partai Catch-All di Tingkat Pusat dan di Tingkat Kota Yogyakarta

SULAKSONO, Tunjung, Dr. I Ketut Putra ErawanMA

2007 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Tesis ini berangkat dari keprihatinan yang mendalam terhadap kinerja partai politik di dalam menjalankan fungsinya sebagai ujung tombak demokrasi di Indonesia. Meskipun secara struktural tidak ada lagi hambatan dari rezim dan sistem politik, namun kinerja partai masih sangat mengecewakan masyarakat yang selama ini ”waiting for Godot”, karena berharap banyak akan datangnya perubahan lewat partai. Permasalahan lemahnya kinerja partai ini nyaris selalu ditinjau dari segi organisasi, padahal penulis melihat ada persoalan besar yang ada di balik organisasi partai yang modern sekalipun, yaitu institusionalisasi. Partai juga dianggap sebagai makhluk homogen, dan analisis para ilmuwan seringkali mengabaikan kenyataan yang justru sebaliknya. Dengan berbekal teori Randall dan Svasand serta Katz dan Mair, penulis mencoba melihat bagaimana derajat institusionalisasi partai massa, partai kader dan partai catch-all di Indonesia pasca Orde Baru. Penelitian dilakukan dengan desain yang bersifat komparatif , dengan arah komparasi vertikal dan horizontal dengan menempatkan tiga partai pada level pusat dan tiga partai yang sama pada level Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam terhadap tokoh-tokoh partai, serta studi terhadap data -data sekunder yang berasal dari bebagai referensi, meliputi buku, dokumen-dokumen partai, serta penelusuran situs -situs yang memuat hasil riset, membahas kinerja partai, serta, aktivitas partai-partai yang menjadi objek kajian. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara kualitatif, meskipun penulis menyadari benar bahwa pilihan metode ini berimplikasi pada kemungkinan intervensi subjektif penulis terhadap kesimpulan akhir. Oleh karena itu, cross checking data diusahakan seoptimal mungkin, agar kemungkinan ini dapat diminimalisasi. Dari analisis data, dapat disimpulkan bahwa pertama, partai-partai di Indonesia belum dapat digolongkan sebagai partai yang sepenuhnya terinstitusionalisasi, terutama dari segi pendanaan dan penanaman nilai yang hingga kini masih sangat memprihatinkan. Kedua, perbedaan karakter partai dalam beberapa hal juga berpengaruh terhadap derajat institusionalisasi partai. Ketiga, Perbedaan konteks yang dihadapi partai juga akan berpengaruh terhadap institusionalisasi partai politik di Indonesia. Melihat kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran. Yang pertama, kajian institusionalisasi partai perlu mempertimbangkan aspek tipologi partai dan wajah partai untuk mempertajam analisis. Kedua, partai perlu membangun sistem pendanaan yang mandiri dan mekanisme insentif dan disinsentif yang jelas agar keuangan partai terlembaga. Ketiga, partai akan maksimal kinerjanya jika tidak terjadi perangkapan jabatan oleh pengurusnya, karena mengurus partai pada hakikatnya tidak dapat dilakukan sambil lalu. Keempat, partai perlu lebih serius memikirkan ideologinya, atau manifestasi ideologi tersebut secara konsisten, agar hubungan-hubungan yang tercipta dengan organisasi atau kelompok massa dapat terbangun tanpa menyandarkan diri pada relasi yang bersifat instrumentalis.

Kata Kunci : Partai politik,Institusionalisasi Internal,Wajah Partai, internal institutionalization-party type-party face


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.