Laporkan Masalah

Pandangan Pesantren Salaf terhadap "The Other" :: Studi terhadap Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur

MUNIR, Akhmad, Prof.Dr. Irwan Abdullah

2007 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama

Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur adalah pesantren salaf tertua yang tetap eksis di Indonesia. Sebuah pesantren besar yang memiliki sistem pendidikan sendiri dengan mempertahankan model salaf yang tidak berafiliasi dengan sistem pendidikan pemerintah. Sistem pendidikan salaf yang mengacu kepada karya-karya ulama terdahulu telah membentuk karakter khas pesantren dalam melihat komunitas lainnya (“the other” –komunitas Yahudi dan Kristen). Internalisasi nilai-nilai salaf, seperti: pengagungan yang besar terhadap karya ulama’-ulama’ terdahulu, kepatuhan yang penuh kepada Kyai, dan fanatisme yang kuat terhadap Islam telah memberikan pandangan yang unik dalam melihat komunitas umat beragama lainnya. Penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data melalui wawancara, participant observation, dan metode visual. Meskipun jenis penelitian ini adalah field research namun penulis juga memadukan dengan library research sebagai bahan data-data sekunder. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teologis-sosiologis-antropologis yang berupaya memaparkan pemahaman terhadap doktrin-doktrin keislaman yang berimplikasi pada relasi antar komunitas agama melalui seperangkat infrastruktur pendidikan pesantren. Pesantren Sidogiri memiliki sikap yang tegas dalam melihat komunitas lain (the other). Pada tataran i’tiqady (aqidah), masing-masing komunitas agama dibatasi oleh garis yang tegas bahwa: Agamamu adalah agamamu dan agamaku adalah agamaku. Namun, dalam relasi sosial, semuanya dapat menjalin kerjasama yang erat tanpa melihat perbedaan agama masing-masing. Dalam konteks ini, pesantren Sidogiri memiliki pemahaman keagamaan eksklusif bahwa hanya agama Islam yang memiliki kebenaran (truth and salvation claim). Namun, keeksklusivitas- an pesantren Sidogiri tidak menyebabkan adanya suatu upaya untuk merealisasikan ideologisasi agama yang berimplikasi pada penegakan syari’at Islam. Dalam pandangannya, sistem demokrasi tidak bertentangan dengan nilainilai keislaman. Bahkan sistem demokrasi justru memiliki substansi yang sama dengan nilai- nilai keislaman, seperti: syura (musyawarah), musawah (egaliter), dan ‘adalah (keadilan). Dalam konteks ini, “the other” –dalam perspektif Sidogiri- adalah komunitas lain yang secara sosiologis merupakan kekuatan untuk membangun peaceful pro-existence meskipun secara teologis memiliki keyakinan berbeda. Namun, pada saat yang sama, Sidogiri memiliki kesadaran akan implementasi universalitas Islam yang dapat diterima bersama tanpa ‘pemaksaan’ ideologi Islam. Jadi, Eksklusivitas agama berada dalam tataran i’tiqady (keyakinan) bukan dalam tataran sosial dan upaya penegakan ideologi Islam.

Sidogiri Islamic Boarding School, Pasuruan, East Java has been the oldest tradisional Islamic Boarding School existing in Indonesia. It’s a huge Islamic Boarding School having its own educational system with caring of traditional type which doesn’t affiliate with government education system. Traditional education system referring to the former Ulama’s works has created special character of Islamic Boarding School in seeing “the others” (Christian and Jewish community). The internalization of traditional values, like big honor to the former Ulama’s works, total obedience to the Kyai, and strong fanatics to Islam as well has given a unique view in seeing another religious community. This research is a field research using qualitative approach with the technique of collecting data through interview and participant observation as well as visual method. Even the research is a field research, the writer has also mixed with library research as secondary data. Its approach is teological-sociologicalantropological approach trying to provide an understanding of Islamic doctrines which cause the relation among religious communities through a set of infrastructure of Islamic Boarding School education. Sidogiri Islamic Boarding School has a rigid attitude in seeing “the others”. In the level of I’tiqady (belief), among religious communities are limited by a clear line that: “your religion is your religion and my religion is my own religion”. But, in social rela tionship, all could make a close cooperation without seeing each religious differentiation. In this context, Sidogiri Islamic Boarding School has an exclusive understanding that the only Islam has claims both salvation and truth. But, the exclusivity of Sidogiri Islamic Boarding School doesn’t create an effort to apply ideologization of religion that causes the establishment of Islamic syariah. In its view, democratic system doesn’t contradictive with Islamic values, like syura (sharing), musawah (equality), and ‘adalah (justice). In this context, “the other” in Sidogiri’s perspective is another community which sociologically is a power to build peaceful pro-existence even though it theologically has a different belief. But, at the same time, Sidogiri has a consciousness to the implementation of Islamic universality which could be together accepted without any forces to Islamic ideology. So, religious exclusivity is on the level of I’tiqady (belief) but not in social area and ideologization of Islam as well.

Kata Kunci : Pesantren Salaf,Eksklusivitas Agama,Traditional Pesantren, Religious Exclusivity, Truth and Salvation Claim, Religious Ideologization


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.