Persepsi masyarakat penambang pasir dan batu terhadap kondisi lingkungan dan tata kelola penambangan di Kelurahan Watusampu Kecamatan Palu Barat Kota Palu Propinsi Sulawesi tengah
SOFYAN, Muhammad, Prof.Drs. Kasto, MA
2007 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganPembangunan sektor pertambangan merupakan salah satu kegiatan yang rawan terhadap lingkungan, karena kegiatan sektor ini cenderung untuk mengeksploitasi potensi sumberdaya alam. Kegiatan pertambangan di Kelurahan Watusampu Kecamatan Palu Barat Kota Palu, dilakukan di daerah dataran rendah, dataran tinggi, bahkan pada badan sungai. Kegiatan penambangan ini disamping dapat meningkatkan sosial ekonomi masyarakat, juga berakibat negatif terhadap lingkungan antara lain: rusaknya lahan pertanian, tebing sungai, jalan serta terganggunya kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui persepsi masyarakat penambang pasir dan batu tentang kondisi lingkungan masyarakat setelah bekerja sebagai penambang pasir dan batu; dan 2) mengetahui persepsi masyarakat penambang pasir dan batu terhadap tata kelola yang dilakukan pemerintah. Penelitian ini mengumpulkan data melalui quesioner, wawancara, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan tabel frekuensi dan tabel persentase dalam artian setiap kecenderungan dalam tabel dianalisis dalam bentuk pembahasan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kondisi sosial ekonomi masyarakat kelurahan Watusampu meningkat setelah bekerja sebagai penambang pasir dan batu; (2) penambangan pasir dan batu mempunyai pengaruh negatif terhadap kerusakan lingkungan abiotik; (3) penambangan pasir dan batu mempunyai pengaruh negatif yang rendah terhadap kerusakan lingkungan biotik; dan (4) tata kelola penambangan yang tidak baik mengakibatkan kegiatan penambangan pasir dan batu tidak terkontrol.
Activities in the mining sector is one of the activities that is prone to the environment damages because they tend to exploit natural resources. Mining activities, particularly, sand mining, in Watusampu Vilage, Palu Barat Subdistrict, Palu City is carried out in low land area, high land area, and even on the river. Such activity may improve the socio-economy condition of the community, but it has negative impacts on the environment such as the damage of agricultural land, riverbank, and road, as well as health problems. The purposes of the research are : 1) to find out the perception the community of sand and stone miners towards the environment and; 2) to find out the perception of the community toward good mining practice conduced by government. The data collection includes questionnaires, interview, and observation. The research applies qualitative- descriptive analysis using frequency table and percentage table which every tendency in the table analyzed in the form of descriptive explanation. The research result shows four important findings: (1) the socio-economic condition of the Watusampu Village community has improved after the mining activities in the area; (2) sand and stone mining has negative impacts on the abiotic environment; (3) sand and stone mining has low negative impacts on the biotic environment and; (4) bad mining practice leads to the uncontrollable sand and stone mining activities.
Kata Kunci : Pengelolaan Lingkungan,Persepsi Masyarakat, perception, mining, social, economy, environment, and good practice