Karakteristik limbah Tepung Aren (Arenga pinnata Merr) dan permasalahan lingkungan yang ditimbulkan di Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten
KUSMIYATI, Heni, Dr. Suryo Purwono, M.Sc
2007 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganPenelitian yang berjudul Karakteristik Limbah Tepung Aren (Arenga Pinnata Merr) dan Permasalahan Lingkungan Yang Ditimbulkan Di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten bertujuan untuk mengetahui imbangan bahan pembuatan tepung aren dan akibat yang ditimbulkan, mengetahui karakteristik limbah tepung aren, mengkaji kualitas perairan di Sungai Bendo dan untuk mengkaji persepsi pemilik industri tepung aren dan persepsi masyarakat di hilir sungai tentang efek limbah tepung aren yang dihasilkan. Cara penelitian yang digunakan adalah hubungan antara metode survey dan metode analisis laboratorium. Metode survey mencakup kegiatan observasi, wawancara tertutup dan memberikan pertanyaan kepada 35 responden pemilik industri tepung aren dan 40 responden masyarakat di hilir sungai secara purposive sampling. Survey dilakukan untuk menentukan stasiun pengambilan sampel kualitas air. Berdasarkan pertimbangan waktu, biaya dan kondisi lapangan, stasiun pengamatan terdiri dari empat lokasi. Metode laboratorium mengukur kualitas perairan dan limbah cair pada parameter fisik dan kimia, meliputi : kekeruhan, TDS, TSS, Nitrat, Nitrit, Amoniak, Klorida, DO, COD dan BOD. Limbah padat meliputi : C-organik, Kadar air, Amoniak, P total, K total dan Fe. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan tabel, grafik dan tabel silang serta analisis komparatif baku mutu dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imbangan bahan pembuatan tepung aren tidak efisien, dengan input 100% output yang dihasilkan 3,94% dan 95,45% berupa limbah. Karakteristik limbah tepung aren berbeda dengan karakteristik limbah tapioka pada parameter Amoniak. Analisis kualitas sungai di Desa Daleman, pada parameter suhu, COD, BOD, Cl dan DO telah melampaui baku mutu air golongan III.. Persepsi pemilik industri tepung aren dan masyarakat di hilir sungai tergantung tingkat pendidikan, pendapatan dan tingkat pengetahuan, semakin tinggi tingkat pendidikan, pendapatan dan tingkat pengetahuan maka semakin tinggi persepsinya tentang limbah tepung aren yang dihasilkan, sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan, pendapatan dan pengetahuan persepsinya tentang limbah tepung aren semakin rendah.
The research is entitled characteristic palm sugar waste and the enviromental problem in Daleman Village District Tulung Regency of Klaten. The purpose are to know the balance of material which is used to make the palm sugar flour, to know palm sugar waste characteristic, to study the bendo river water quality, and to examine the owner’s palm sugar industry as well as community. Research methods that is used are integration between survey method and laboratory analysis method. Survey method includes observation activity, closed interview, and give some 35 palm sugar flour industrial owner and 40 resident community from downstream region as responden with purposive sampling. The survey is held to determine the water quality sample taking station. Based on conducted time, cost, and field condition the observation is on four locations. Laboratory method measures in water and liquid waste quality on physical and chemical parameter, which is include : temperature, TDS, TSS, Nitrate, Nitrite, Ammonia, Cloride, DO, COD and BOD. The solid waste includes C-organic, water level, Ammonia, total P, total K and Fe. The analysis of data used are quality and quantity descriptive analysis, and literature. Research result shows that the balance of sugar palm flour materials is not eficient, with 100 % input got 3.94% output and 95.45% waste. Palm sugar flour waste is different from tapioka waste characterictic on ammonia parameter. Stream quality analysis in Daleman Village, on temperature, COD, BOD, Cl, and DO parameter has pass over the class III of water quality standard. The perseption of palm sugar flour industrial owner and downstream region community are depends on level of education, income, and knowledge. The higher levels of education, income, and knowledge will increase higher perseption of palm sugar flour waste. On the contrary the lower the levels of education, income and knowledge, will lower the perception about palm sugar waste.
Kata Kunci : Limbah Tepung Aren,Pencemaran Lingkungan, palm sugar flour waste, water quality