Pengaruh metode ceramah, diskusi dan modul terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tokoh masyarakat dalam pencegahan malaria di Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo
TARIGAN, Jemy, dr. Yodi Mahendradata, M.Sc
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan PromosiLatar Belakang. Malaria masih merupakan salah satu masalah terbesar dunia dengan 2,1 miliar orang bermukim di daerah endemik. Insiden Malaria masih cukup tinggi di Indonesia dan meningkat setiap tahunnya, walaupun mulai menurun tahun 2005, tetapi belum mencapai angka yang diinginkan/ditargetkan. Persentase penderita malaria klinis di Kabupaten Karo tahun 2005 masih tinggi, khususnya di Kecamatan Lau Baleng dan Mardingding. Kecamatan Lau Baleng tahun 2003 AMI 12% meningkat menjadi 21% pada tahun 2005, Kecamatan Mardingding tahun 2003 AMI 16% meningkat menjadi 25% pada tahun 2005. Hasil tes sampel darah di Kecamatan Lau Baleng, Desa Batu Rongkam, 40% dari sampel yang diambil darahnya positif terinfeksi malaria plasmodium vivax. Diharapkan dengan memberikan intervensi melalui metode ceramah, diskusi, dan modul dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap malaria sehingga terjadi penurunan kasus malaria. Tujuan Penelitian untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tokoh masyarakat dalam pencegahan malaria dan untuk Mengetahui pengaruh metode ceramah, diskusi, dan modul dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tokoh masyarakat. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan pretest-posttest control group design yaitu satu kelompok perlakuan (Kecamatan Lau Baleng) dan satu kelompok kontrol (kecamatan Mardingding), Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara. Subjek penelitian adalah tokoh masyarakat. Jenis Kuasi eksperimen, karena tidak memungkinkan untuk mengontrol semua hal yang berpengaruh. Analisis yang digunakan adalah uji beda Paired t-test dalam 1 kelompok dan Independent t-test untuk kelompok yang berbeda. Hasil Penelitian. Ada pengaruh intervensi yang signifikan dari pretest ke posttest-1 dan posttest-2 pada kelompok perlakuan, dengan metode ceramah, diskusi, dan modul terhadap pengetahuan malaria. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pretest dan posttest kelompok kontrol. Ada pengaruh intervensi yang signifikan dari pretest ke posttest-1 dan posttest-2 terhadap sikap pada kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh yang signifikan antara pretest dan posttest. Hasil pretest pengetahuan pada kelompok perlakuan dan kontrol adalah sama, tetapi setelah dilakukan intervensi pengetahuan kelompok perlakuan meningkat dan ada perbedaan yang signifikan, demikian juga pada sikap. Modul yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada buku Gebrak Malaria Depkes 2005. Kesimpulan. Ada pengaruh intervensi terhadap pengetahuan tokoh masyarakat tentang malaria pada kelompok perlakuan. Ada pengaruh intervensi terhadap sikap tokoh masyarakat tentang malaria pada kelompok perlakuan. Ada perbedaan pengetahuan dan sikap antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah diadakan intervensi.
Background: Malaria is considered as one of the biggest problem in the world with 2,1 billion people live in endemic area. The incidence of malaria is quite high in Indonesia and keeps increase annually; although it was decrease in the year of 2005 the rate was not as it was targeted / desired. The percentage of clinical malaria patient in the district of Karo in the year of 2004 was still high especially in the sub district Lau Baleng and Mardingding which has highest position of AMI in Lau Baleng that was reached up to 40%. It is expected that intervention through speech, discussion and module method could improve knowledge and attitude toward malaria so that there will be decreasing number of malaria case. Objective: The research was aimed to improve knowledge and attitude of community leaders in malaria prevention and in order to find out the influence of speech, discussion and module method in improving knowledge and attitude of community leaders. Method: This was a quasi experimental research that used pretest-posttest control group design that was one treatment group (Lau Baleng sub district) and one control group (Mardingding sub district) in the district of Karo, north Sumatra Province and the research subject was community leaders. The type of quasi experimental study was chosen because it was impossible to control all influenced factors. The analysis being used was paired t-test in 1 group and independent t-test for different group. Result: There was a significant intervention influence from pretest to posttest-1 and posttest-2 in treatment group with speech, discussion and module method toward malaria knowledge. There was no significant influence between pretest and posttest in control group. There was a significant intervention from pretest to posttest-1 and posttest-2 in treatment group with speech, discussion and module method toward malaria attitude. There was no significant influence between pretest and posttest in control group. The result of pretest of knowledge and attitude in treatment and control group was the same, but after intervention the knowledge and attitude of treatment was improve and insignificantly different. The Modules was produced individually by referring the book of Gebrak Malaria Department of health RI 2005. Conclusion: There was an influence on intervention toward knowledge of community leaders regarding malaria in treatment group. There was an influence on intervention toward attitude of community leaders regarding malaria in treatment group. There was a significant difference on knowledge and attitude between treatment and control group on posttest-2 after given intervention.
Kata Kunci : Promosi Kesehatan,Tokoh Masyarakat,Pencegahan Malaria,Ceramah, Diskusi dan Modul,speech, discussion, module, malaria, knowledge, attitude