Hubungan pemberian ASI dengan perkembangan motorik anak di Kecamatan Kerawang Barat Kabupaten Kerawang Provinsi Jawa Barat
WARLIANA, Prof.dr. Djaswadi Dasuki, MPH,SpOG(K).,PhD
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kes. Ibu dan Anak-KeLatar belakang: upaya Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2010 pemerintah menetapkan program perbaikan gizi masyarakat dengan tujuan meningkatkan intelektualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Menyusui dan asuhan psikososial merupakan beberapa cara untuk meningkatkan kelangsungan hidup anak. Air susu ibu menyediakan Long-Chain Polyunsaturated Fatty Acids (LCPUFAs) yang merupakan komponen penting dalam pembentukan otak yang berdampak terhadap perkembangan kognitif dan motorik anak. Tujuan: menganalisa hubungan pemberian ASI dengan perkembangan motorik dan mengidentifikasi faktor lain yang mempengaruhinya. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan matched case control study. Subjek penelitian adalah anak usia 6-24 bulan yang mengalami dugaan keterlambatan perkembangan motorik sebanyak 98 kasus dan 98 kontrol di wilayah Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian Air Susu Ibu. Variabel terikatnya adalah perkembangan motorik. Variabel luarnya adalah tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga dan stimulasi perkembangan. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan penilaian observasi menggunakan Denver II. Analisis data univariabel menggunakan distribusi frekuensi, bivariabel menggunakan uji statistik Chi-square Struat-Maxwell dan McNemar dan analisis multivariabel menggunakan conditional logistic regression dengan menggunakan paket program Stata versi 8. Hasil penelitian: perbandingan nilai OR tidak diberi ASI dan ASI partial terhadap dugaan keterlambatan perkembangan motorik anak, secara berurutan dengan nilai (p=0,000;OR 7,99 CI 95%: 2,49-25,63 dan OR 4,27; CI 95%:1,74-10,47). Stimulasi perkembangan memiliki hubungan bermakna (p=0,000;OR 8,67; CI95%: 2,99-25,12) Kesimpulan: anak yang tidak mendapatkan ASI kemungkinan mempunyai risiko terjadi dugaan keterlambatan perkembangan motorik sebesar 7,99 kali dibandingkan anak yang mendapatkan ASI penuh. Faktor risiko lain yang berperan meningkatkan risiko terjadinya dugaan keterlambatan perkembangan motorik adalah stimulasi perkembangan motorik yang tidak teratur.
Background: The Indonesian government has launched a program of society’s nutritional improvement in order to achieve the goal of a vision of healthy Indonesia in 2010 by improving human intellectuality and productivity. Breastfeeding and psycho-social management are some of ways for children survival since breast milk provides the need of Long- Chain Polyunsaturated Fatty Acids (LCPUFAs) which are an important component in brain development because they have impacts in children’s motoric and cognitive developments. Objective: To analyze the relationship between breastfeeding and suspects of children’s motoric development and to identify other influencing factors. Method: This was an observational study with matching case-control study design. Subjects were children aged 6-24 months old experiencing suspects of motoric development in Karawang Barat sub-district, Karawang district, divided into two group namely case group and control group consisting of 98 children for each. Independent variable was breastfeeding and dependent variable was suspects of motoric development. Educational level, occupation, family’s income, and developmental stimulation were considered as excluded variables. Primary data were collected through questionnaire and Denver II was used for observational assessment. The data analyses used univariable analysis with frequency distribution, bivariable analysis with Chi-square, Struat- Maxwell, and McNemar statistical tests, and multivariable analysis with conditional logistic regression by using Stata version 8. Results: The comparison of OR value between non breastfed and partially breastfed children toward suspects of children’s motoric development were (p=0.000; OR 7.99, CI 95%: 2.49-25.63 and OR 4.27; CI 95%: 1.74-10.47, respectively). Stimulation of development showed a significant association (p=0.000; OR 8.67; CI 95%: 2.99-25.12). Conclusion: Non breastfed children are likely to have risk of suspects of motoric development 7.99 times greater than breastfed children. Another risk factor suspects of delay motoric development is irregular developmental stimulation.
Kata Kunci : ASI,Perkembangan Motorik, Breastfeeding, children motoric development