Laporkan Masalah

Hubungan antara kecemasan dengan aktivitas dan fungsi seksual pada wanita usia lanjut di Kabupaten Purworejo

HASTUTI, Lidia, Prof.dr. Djauhar Ismail, MPH.,SpA(K).,PhD

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kes. Ibu dan Anak-Ke

Latar Belakang: Seksualitas adalah salah satu determinan dari kualitas hidup lansia. Penurunan fungsi tubuh pada wanita usia lanjut, berhubungan dengan fungsi seksualitas mengakibatkan terjadinya perubahan respon seksual pada setiap fasenya (desire phase, plateu phase, orgasms phase, dan resolution phase). Selain faktor fisiologis, faktor psikologis seperti kecemasan juga dapat mempengaruhi aktifitas dan fungsi seksual pada wanita usia lanjut. Saat ini penelitian tentang aktifitas dan fungsi seksual pada wanita usia lanjut di Indonesia masih jarang. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan aktifitas dan fungsi seksual pada wanita usia lanjut. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi dengan rancangan cross-sectional study. Subjek penelitian adalah wanita usia lanjut (50 tahun keatas) sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Subjek penelitian diperoleh dari data wanita usia lanjut pada surveilans longitudinal LPKGM-FK UGM di Kab. Purworejo. Pemilihan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen penelitian dari SAGE yang dikembangkan oleh WHO. Analisis data dengan menggunakan program Stata (Statistic/Data analisis) versi 8. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Regresi Logistic multinomial. Hasil Penelitian : Dari seluruh subjek penelitian yang berjumlah 6698, wanita usia lanjut yang masih melakukan aktifitas seksual sebesar 38,52% dengan prevalensi disfungsi seksual sebesar 45,20%. Prevalensi kecemasan sebesar 34,92%. Kecemasan meningkatkan risiko disfungsi seksual sebesar 1,5 kali (OR=1,5 95%CI1,4-1,9). Wanita usia lanjut yang mengalami kecemasan berisiko untuk tidak puas dalam kehidupan seksualnya sebesar 1,1 kali (OR=1,2 95%CI 1-1,3). Wanita usia lanjut yang mengalami kecemasan berisiko sebesar 1,2 kali untuk tidak melakukan aktifitas seksual, dan rekuensi aktifitas seksualnya berisiko mengalami penurunan dalam frekuensi aktifitas seksual dengan risiko 1,2 untuk frekuensi “kadang-kadang” dan 0,7 untuk frekuensi aktifitas “sering”. Kesimpulan : Kecemasan meningkatkan risiko untuk tidak melakukan aktifitas seksual, dan disfungsi seksual, ketidakpuasan dalam kehidupan seksual serta menurunkan frekuensi aktifitas seksual pada wanita usia lanjut. Faktor-faktor lain seperti usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, paritas, penyakit jantung dan diabetes mellitus merupakan faktor resiko untuk terjadinya disfungsi seksual.

Background: the decline of physical functions in older women specially the organs regarding to their sexuality functions causes the changes on sexual responses at all phases (desire, plateau, orgasms and resolution phases). Despite physiological factors, psychological factors such as anxiety can result in disorders in their sexual activity and function. Until recently, studies on sexual activity and function in old women are still rare so that a good study on the issue is needed. Objective: this study was undertaken to know the association between anxiety and sexual activity and function among older women. Method: it was an observational study with cross-sectional design. The subjects selected by cluster random sampling were 6,698 women over 50 years of age obtained from the data of longitudinal surveillance from CHN-RL, Faculty of Medicine, GMU in Purworejo District. The study instrument used was SAGE developed by WHO and the data analysis used was Stata program version 8. The hypothesis test was done by using multinominal logistic regression test. Results: from the respondents observed, the women that still did sexual activity were 38.52% with the sexual dysfunction prevalence of 45.20% and the anxiety prevalence of 34.92%. Anxiety increased the risk of sexual dysfunction 1.5 times (OR=1.5 95%CI 1.4 – 1.9). Anxiety also increased the dissatisfaction in older women’s sexual life 1.1 times (OR=1.5 95%CI 1 – 1.3). Anxiety old women experienced declining of sexual frequency with OR of 1.2 for the activity frequency ‘occasionally’ and 0.7 for the activity frequency ‘often’. Conclusion: anxiety in older women increased the risk of sexual dysfunction, dissatisfaction in sexual life and decreased the frequency of sexual activity. Other factor such as age, educational level, marital status, parity, heart disease and diabetes mellitus were other risk factors in old women’s sexual dysfunction.

Kata Kunci : Kecemasan,Fungsi Seksual,Wanita Usia Lanjut, anxiety,activity and sexual function,older woman


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.