Laporkan Masalah

Kepuasan kerja pegawai di Rumah Sakit Daerah KH Daud Arif Kuala Tungkal

PASARIBU, Sahat Hasiholan, Drs. Sito Meiyanto, Ph.D

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Manaj. Rumah Sakit)-

Latar Belakang: Rumah Sakit Daerah K.H. Daud Arif Kuala Tungkal adalah rumah sakit tipe C milik Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Barat dan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Keadaan rumah sakit dengan keterbatasan sumber daya rumah sakit sangat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Bagaimanakah kepuasan kerja pegawai dan kepuasan kerja yang bagaimanakah yang dapat diimpelementasikan kepada pegawai rumah sakit? Tujuan penelitian: Mengeksplorasi kepuasan kerja pegawai, peluang kepuasan kerja yang dapat diimplementasikan pada pegawai, peluang proses kepuasan kerja dalam mewujudkan mutu pelayanan, dan mengidentifikasi kepuasan kerja pegawai dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Metode: Studi kasus eksploratif dengan rancangan tunggal terpancang. Data diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit K.H.Daud Arif dengan subjek penelitian dokter spesialis 2 orang, dokter umum 4 orang dan perawat 9 orang. Hasil: Kepuasan kerja dokter dan perawat di rumah sakit adalah bila pasien cepat sembuh dan tidak ada komplain dari pasien dan keluarga pasien. Ketidakpuasan kerja dokter dan perawat di rumah sakit dapat terjadi karena: ketidaksesuaian antara kompensasi kerja dengan beban kerja: jasa medis yang diperoleh lebih kecil dibandingkan beban kerja yang dianggap lebih berat jika dibandingkan dengan pegawai lain; bangsal perawatan pasien lebih banyak terbuat dari kayu dan sudah banyak yang rusak, serta kurangnya alat-alat medis dan prasarana lain menyebabkan ketidaknyamanan dalam merawat; kurangnya sistem manajemen dan kepemimpinan yang terbukti dari kurangnya supervisi dan rapat rutin serta tidak adanya sistim penangan keluhan dan evaluasi kinerja pegawai; dan kurangnya pendidikan dan pelatihan pegawai. Insentif Pemda antara dokter spesialis dan dokter umum yang jauh berbeda serta tidak adanya insentif Pemda bagi perawat menimbulkan ketidakpuasan kerja dokter umum dan perawat. Ketidakterampilan dokter umum dalam memberikan pengobatan menimbulkan ketidakpuasan kerja dokter spesialis dan perawat. Dokter yang tidak menepati waktu kerja dalam melayani pasien menimbulkan ketidakpuasan kerja perawat. Kurangnya keterampilan perawat dalam menggunakan alat menimbulkan ketidakpuasan kerja dokter. Kesimpulan: Kepuasan kerja pegawai di Rumah Sakit K.H. Daud Arif Kuala Tungkal masih rendah. Kepuasan kerja pegawai meningkat dengan memperbaiki sistem manajemen dan kepemimpinan dalam pengelolaan sumber-sumber daya rumah sakit dan membentuk tim kerja yang baik sehingga keluhan pasien bisa diminimalisasi.

Background: K.H. Daud Arif Kuala Tungkal Hospital is a type C hospital owned by the District Government of Tanjung Jabung Barat and the only one hospital in surrounding area. The hospital condition with its limitations in hospital resources has been giving some influences towards staffs’ job satisfaction. How to recognize the job satisfaction and could it be implemented to the hospital staffs? Objectives: To explore staffs’ job satisfaction, job satisfaction opportunities that can be implemented towards staffs, job satisfaction process opportunities in realizing quality services, and to identify job satisfaction in order to improve the hospital quality services. Methods: Explorative case study with single bounded program. Data were collected from in-depth interviews and observations. Research was performed at K.H. Daud Arif Kuala Tungkal Hospital with 2 specialists, 4 general doctors, and 9 nurses responded. Results: Job satisfaction of doctors and nurses is a condition when patients can be healed in a short time without any complaint from patients and their family. On the contrary, job dissatisfaction of doctors and nurses can be caused by inappropriateness compensations compared to workloads, i.e. medical services fee smaller than workloads which is assumed heavier compared to other staffs; most of caring wards are made of wood, which many of them not in a good condition, as well as lacking in medical tools and other infrastructures which cause inconvenience situation in caring patients; bad management and leadership system, which is proven from lacking in supervision and regular meeting as well as lack of complaints handler and work evaluation of staffs; and the last is lacking in education and training for staffs. Regional government’s incentives between specialists and general doctors are far differing, and lack of incentives for nurses cause job dissatisfaction of doctors and nurses. Incompetent general doctors in giving cares cause job dissatisfaction of specialists and nurses. Doctors’ disobedience on work schedule to serve patients cause job dissatisfaction of nurses. Incompetence of nurses also causes job dissatisfaction of doctors. Conclusions: Job satisfaction in K.H. Daud Arif Kuala Tungkal Hospital is still at low level. The job satisfaction can be increased by improving the management and leadership system in managing the hospital resources and forming a good teamwork so that the patients’ complaints can be minimized.

Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Kepuasan Kerja, Job satisfaction, hospital staffs


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.