Pengaruh pemberian Chlorine Dioxide Gel atau Rinse terhadap jumlah Actinobacillus actinomysetemcomitans pada sulkus gingiva tikus Diabetes Mellitus yang diterapi insulin

ERMAWATI, Tantin, Prof.drh. Widya Asmara, SU.,Ph.D

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi

Bakteri predominan penyebab kerusakan jaringan periodontal adalah A. actinomycetemcomitans. Masuknya bakteri atau produknya kedalam jaringan menyebabkan destruksi yang akan diperparah oleh adanya penyakit sistemik, diantaranya yaitu DM. Perawatan periodontitis pada penderita DM tipe I adalah untuk menghindari tindakan radikal yang dapat menyebabkan perdarahan dan mencegah terjadinya infeksi, sehingga digunakan terapi antimikroba serta kontrol glukosa darah. Bahan antimikroba chlorine dioxide merupakan desinfektan yang efektif dalam membunuh A. actinomycetemcomitans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian chlorine dioxide gel atau rinse terhadap jumlah A. actinomycetemcomitans pada sulkus gingiva tikus DM yang diterapi insulin. Dua puluh ekor tikus Wistar, jantan, usia 3 bulan, berat 170-200 gram, dibagi menjadi empat kelompok. Semua kelompok sebelumnya dimanipulasi periodontitis serta DM dengan injeksi aloksan dosis 170 mg/kgBB. Kelompok I adalah tikus yang diterapi insulin dan chlorine dioxide gel, kelompok II diterapi insulin dan chlorine dioxide rinse, kelompok III diterapi insulin, serta kelompok IV adalah tikus tanpa dilakukan terapi apapun. Pada minggu ke-3 dan ke-7 dilakukan pengukuran kadar glukosa darah, kedalaman sulkus gingiva, serta penghitungan jumlah A. actinomycetemcomitans. Hasil pengukuran dianalisis menggunakan uji Anava 1 jalur dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa chlorine dioxide gel mempunyai kemampuan lebih besar dalam menurunkan jumlah A. actinomycetemcomitans dibandingkan chlorine dioxide rinse, walaupun keduanya mempunyai kemampuan yang sama dalam menurunkan kedalaman sulkus gingiva. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian chlorine dioxide gel lebih banyak menurunkan jumlah A. actinomycetemcomitans dibandingkan kelompok yang diberi chlorine dioxide rinse pada tikus DM yang diterapi insulin.

Predominant bacterium causing the damage of periodontal tissue is A. actinomycetemcomitans by infection. Diabetes mellitus is one of the systemic disease that may increase the infection severity. The purpose of periodontal treatment in the DM patient is to avoid the radical therapy which cause bleeding and infection, therefore, antimicrobial and blood glucose therapies are suggested. Chlorine dioxide is an effective disinfectan in killing of A. actinomycetemcomitans. The aim of this study was to find out the effect of chlorine dioxide gel or rinse to the A. actinomycetemcomitans counts on the DM’s rat with insulin therapy. Twenty male Wistar rats of three month of ages, weigth 170-200 grams, were manipulated with periodontitis and DM by the alloxan injection with the dosage of 170 mg/BW. All the subjects were devided into four groups, the first group was treated with insulin therapy and chlorine dioxide gel, the second group with insulin therapy and chlorine dioxide rinse, the third group with insulin therapy only, and the fourth group was without therapy. On the third and seventh week of experiment, the blood glucose level, probing depth, and the number of A. actinomycetemcomitans were measured. The result were analyzed by One-way Anova and LSD test. The results showed that chlorine dioxide gel therapy had more reducing effect on the number of A. actinomycetemcomitans than chlorine dioxide rinse therapy, both of them had the equal abilities in decresing the probing depth. The research conclusion was the chlorine dioxide gel therapy may reduce the number of A. actinomycetemcomitans better than the chlorine dioxide rinse therapy on the DM’s rat with insulin therapy.

Kata Kunci : Periodontitis,Penderita DMT,Chlorine Dioxide Gel,Rinse, periodontitis, A. actinomycetemcomitans, diabetes mellitus, insulin, chlorine dioxide gel or rinse.