Laporkan Masalah

Perbandingan antara Halotan dan Sevofluran terhadap efek Kardiovaskular dan Respirasi pada Induksi Anestesi di RSUD A. Wahab Syahranie Samarinda

WAHYUNI, Aji Sri, Dra. Zullies Ikawati, Ph.D.,Apt

2007 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi (Magister Farmasi Klinik)

Penggunaan anestetik inhalasi pada fase pemeliharaan merupakan metode paling umum untuk hampir semua jenis pembedahan, karena lebih mudah diatur dan murah dibanding anestetik intravena. Halotan dan sevofluran adalah anestetik inhalasi yang paling banyak digunakan di RSUD A.Wahab Syahranie Samarinda. Halotan tidak dapat digunakan berulang dalam jangka waktu dekat karena toksik pada hati. Sevofluran mempunyai mula kerja obat lebih cepat dan lama kerja lebih pendek, sayang harganya lebih mahal dibanding halotan. Pelayanan farmasi klinis diperlukan untuk memberikan jaminan pengobatan yang rasional yaitu efektif, aman, tersedia, dengan biaya terjangkau. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pengkajian penggunaannya dengan menguji perbedaan efek samping yang paling umum yaitu pada kardiovaskular dan respirasi dari keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan terhadap efek kardiovaskular dan respirasi pada induksi antara kedua anestetik tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menyertakan 40 pasien ASA I-II berusia 18-60 tahun yang akan menjalani pembedahan elektif dengan anestesi umum sesuai kriteria inklusi. Terbagi secara acak dalam dua kelompok, dengan cara incremental increases techniques satu kelompok diberikan halotan dengan konsentrasi dinaikkan secara bertahap setiap 5 kali napas 1%-2%-3%-3,5% dalam campuran gas N2O-O2 (50%:50%) dengan laju aliran gas 4 liter/menit, dan pada kelompok lainnya diberikan sevofluran dengan konsentrasi 2%-4%-6%-7% dengan cara yang sama. Data kardiovaskular (sistolik, diastolik, arteri rata-rata, dan laju nadi) dan respirasi (laju pernapasan) dicatat sebelum induksi dan setiap 1 menit sesudah induksi selama 5 menit. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode statistik yang sesuai dan perbedaan dianggap bermakna jika p<0,05. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa pada pemberian halotan dan sevofluran terhadap kardiovaskular terjadi penurunan tekanan darah sistolik, diastolik, arteri rata-rata dan laju nadi, sedangkan pada respirasi terjadi peningkatan laju pernapasan, berdasarkan analisis statistik menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Kejadian efek samping pada kardiovaskular dari pemberian halotan adalah hipotensi 70% (14/20 pasien) dan bradikardi 25% (5/20 pasien), sedangkan pada pemberian sevofluran adalah hipotensi 80% (16/20 pasien) dan bradikardi 20% (4/20 pasien). Dan efek samping pada respirasi dari pemberian halotan adalah takipnea 65% (13/20 pasien) dan spasme laring 5% (1/20 pasien), sedangkan pada pemberian sevofluran hanya terjadi takipnea 40% (8/20 pasien), dimana berdasarkan analisis statistik juga menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Efek samping disritmia, batuk, ataupun efek samping yang berat baik pada kardiovaskular maupun respirasi tidak terjadi pada kedua kelompok

The use of inhalation anesthetics during maintenance phase is most common for nearly all types of surgery because it is easier to control and cheaper than intravenous anesthetics. Halothane and sevoflurane are inhalation anesthetics mostly used at A. Wahab Syahranie Hospital of Samarinda. Multiple use of Halothane can not be made within a short period due to toxicity of the liver. Sevoflurane has instantaneous effect and works within a short period, but it costs more expensive than halothane. Clinical pharmacy service is needed to ensure rational medication which is effective, safe, available and affordable. Based on this reasoning a study is carried out to assess the use of both halothane and sevoflurane to find out the difference of major side effects in cardiovascular and respiratory system. The study aimed to identify the difference of cardiovascular and respiratory effects of induction between halothane and sevoflurane. This was an experimental study with as many as 40 patients of the American Society of Anesthesiologists (ASA) type I – II aged 18 – 60 years old who would have elective surgery with general anesthesia based on inclusion criteria. Subject were randomly divided into 2 groups. By using incremental increase technique one group was given halothane with gradually increased concentration every 5 breaths 1%-2%-3%-3,5% in a mixture of N2O-O2 gases (50%:50%) at flow rate 4 liters/minute, and at the other group sevoflurane was given with concentration 2%-4%-6%-7% using the same technique. Cardiovascular data (systolic, dyastolic, mean arterial pressure, and pulse rate) and respiration data (respiration rate) were recorded before induction and every 1 minute after induction for 5 minutes. Data were then analyzed using relevant statistical method and the difference was considered as significant if p<0.05. The use of halothane and sevoflurane caused decrease of systolic, diastolic, mean arterial pressure, and pulse rate in cardiovascular system whereas in respiratory system there was increase of respiration rate. The result of statistical analysis showed that the difference was not significant. Side effects in the cardiovascular system caused by the use of halothane were 70% hypotension (14/20 patients) and 25% bradycardia (5/20% patients) and the use of sevoflurane were 80% hypotension (16/20 patients) and 20% bardycardia (4/20 patients). Side effects in the respiratory system caused by the use of halothane were 65% tachycardia (13/20 patients) and 5% laryngospasm (1/20 patients) and the use of sevoflurane was only 40% tachycardia (8/20% patients). The result of statistical analysis showed that the difference was also not significant. Side effects of dysrithmia, cough, or other serious side effects both in cardiovascular and respiratory systems did not happen to the two groups.

Kata Kunci : Anestetik Inhalasi,Halotan dan Sevofluran,Efek Kardiovaskular, inhalation anesthetics, halothane, sevoflurane, cardiovascular effect, respiratory effect, anesthesia induction


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.