Kajian lahan kritis dengan pendekatan analisis kemampuan lahan menggunakan SIG dan Software LCLP di DAS Opak Yogyakarta
ISMAIL, Prof.Dr. H. Totok Gunawan, MS
2007 | Tesis | S2 GeografiPenelitian ini dilaksanakan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Opak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan lahan dengan kemampuan lahan menggunakan software LCLP dan SIG, menentukan kekritisan lahan di daerah penelitian berdasarkan kelas kemampuan lahan, menentukan kesesuaian antara upaya konservasi yang telah dilakukan oleh masyarakat dengan kemampuan lahannya, serta menyusun alternatif rekomendasi upaya konservasi tanah sesuai dengan tingkat kekritisan lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis data dengan software LCLP dan SIG, DAS Opak terdiri dari 7 (tujuh) kelas kemampuan lahan, yaitu: kelas I seluas 21.158,8 ha (41,7 %); kelas II 5.758,5 ha (11,3 %); kelas III 8.404,1 ha (16,6 %); kelas IV 4.244,3 ha (8,4 %); kelas V 1116,5 ha (0,2 %); kelas VI 10.325,9 ha (20,3 %); dan kelas VIII 432,4 ha (0,9 %). Kekritisan lahan di DAS Opak dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu : (1) tidak kritis seluas 40.779,6 ha (80,4 %), (2) lahan kritis 9.658,8 ha (19,0 %). Lahan kritis terbagi dalam 6 (enam) kategori, yaitu : (1) kritis sangat berat seluas 144,2 ha (0,3 %); (2) kritis berat 9.106,8 ha (17,9 %); kritis agak berat 84,3 ha (0,2 %); kritis sedang 14,3 ha (0,03 %); kritis ringan 5,1 ha (0,01 %); dan potensial kritis 304,1 ha (0,6 %). Rekomendasi alternatif konservasi tanah berdasarkan kelas bahaya erosi. Kelas V diturunkan menjadi kelas IV dan III dari kebun campuran (CP 0,2) menjadi tanaman perkebunan dengan penutup tanah rapat (CP 0,1), tegalan (CP 0,28) menjadi teras bangku : jagung – ubi kayu – kedelai (CP 0,058). Kelas IV diturunkan menjadi kelas III dengan kebun campuran (CP 0,2) menjadi tanaman perkebunan dengan penutup tanah rapat (CP 0,1).tegalan (CP 0,28) menjadi gulud/guludan :kacang tanah + kedelai (CP 0,105). Kelas III menjadi kelas II dan I kebun campuran (CP 0,2) menjadi tanaman perkebunan dengan penutup tanah rapat (CP 0,1) tegalan (CP 0,28) menjadi teras gulud : jagung – kacang tanah, mulsa + sisa tanaman (CP 0,006). Luas kawasan hutan seharusnya 30 % dari luas DAS Opak.
The research was carried out in the Opak Watershed. The objectives of the research were: (1) to evaluate the land capability matched with the appropriate land and landuse using LCLP and GIS software; (2) to evaluated the degree of critical land based on the land capability; (3) to evaluated conservation practiced by local population based on land capability; (4) to formulate recommendation for suitable soil conservation practices based on the land critical status. The results indicated the Opak Watershed had 7 (seven) land capability classes, these were class I 21.158,80 ha or 41,7 %, class II 5.758,5 ha or 11,3 %, class III 8.404,1 ha or 16,6 %, class IV 4.244,3 ha or 8,4 %, class V 116,5 ha or 0,2 %, class VI 10.325,9 ha or 20,3 %, and class VIII 423,4 ha or 0,9 %. The study are categorized in to critical land was 9.658,8 ha or 19,1 % and non critical land 40.779,7 ha or 80,4 %. It could be differentiated in to very high 144,2 ha or 0,03 %, high 9.106,8 ha or 17,9 %, slightly high 84,3 ha or 0,2 %, medium 14,3 ha or 0,03 %, low 5,1 ha or 0,01%, and potential 304,1 ha or 0,6 %. Recommendation of critical land based on the class of erosion hazard. Class V of erosion hazard is degraded to become class IV and III by replacing mixture garden (CP 0,2) become crop plantation with meeting ground cover (CP 0,1), and non irigated dry field (CP 0,28) become bench terrace : maize - cassava - soy (CP 0,058). Class IV is degraded to become class III by replacing mixture garden (CP 0,2) become crop plantation with meeting ground cover (CP 0,1) and non irigated dry field (CP 0,28) become “gulud/guludan†: peanut + soy (CP 0,105). Class III is degraded to become class II and I by replacing mixture garden (CP 0,2) become crop plantation with meeting ground cover (CP 0,1) and non irigated dry field (CP 0,28) become “gulud†terrace: maize - peanut, mulch + crop remains (CP 0,006). The area of forest must be 30 % of the total area of the Opak Watershed.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis dan Software LCLP,Lahan Kritis, land capability, critical land, LCLP, and GIS