Laporkan Masalah

Kanker Payudara Bilateral di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta :: Hubungan dengan karakteristik tumor, riwayat keluarga, dan ketahanan hidup

HERIYANTO, Moch. Junaidy, Prof.Dr.dr. Teguh Aryandono, SpB(K).Onk

2007 | Tesis | PPDS I Ilmu Bedah

Latar Belakang: Kanker payudara bilateral baru-baru ini menjadi topik yang menarik dan penting untuk diangkat. Hal ini berhubungan dengan kejadian kanker payudara primer pertama yang semakin meningkat dan membaiknya ketahanan hidup pasien. Insidensi kanker payudara bilateral sangat bervariasi antar negara namun berkisar antara 2-11% dari wanita yang terdiagnosis kanker payudara akan menderita kanker payudara kontralateral pada sisa hidupnya Bahan dan Cara: Subyek penelitian terdiri dari 21 pasien kanker payudara bilateral dan 21 pasien kanker payudara unilateral RSUP Dr Sardjito dengan dilakukan matching antara Januari 2000 hingga Juli 2006. Dinilai adakah hubungan antara variabel klinikopatologis, reseptor hormonal, dan ekspresi HER-2/Neu dengan adanya bilateralitas kanker. Analisis ketahanan hidup menggunakan metode Kaplan- Meier diujikan pada umur, ukuran tumor, status limfonodi, stadium, riwayat keluarga, derajat hubungan riwayat keluarga (degree relative), reseptor estrogenprogesteron, dan HER-2/Neu. Untuk melihat variabel yang paling berpengaruh, variabel yang signifikan diuji pengaruhnya dengan analisis logistik multivariat Cox Regresi. Hasil: Terdapat perbedaan riwayat keluarga (p= 0,009) dan derajat hubungan riwayat keluarga (p=0,019) antara kanker payudara bilateral dan kanker payudara unilateral, sedangkan gambaran histopatologis, derajat diferensiasi, status reseptor hormonal ER maupun PR, dan ekspresi HER-2/neu tidak didapatkan perbedaan (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan ketahanan hidup antara pasien kanker payudara bilateral dan kanker payudara unilateral (p = 0,24; log rank = 1,35). Faktor prognosis yang berpengaruh terhadap ketahanan hidup penderita kanker payudara bilateral adalah riwayat keluarga (p=0,037;log rank=4,36) dan status ER (p=0,027; log rank=4,9), sedangkan faktor prognosis yang berpengaruh terhadap ketahanan hidup penderita kanker payudara unilateral adalah status ER (p=0,005; log rank=7,92) dan status PR (p=0,008; log rank=6,97). Faktor prognosis independen terhadap ketahanan hidup yang secara statistik bermakna pada kanker payudara bilateral maupun unilateral adalah status ER (p = 0,004; Exp β = 1,310; IK 95% : 0,385- 4,459 dan p = 0,002; Exp β = 3,428; IK 95% : 0,704-16,699). Kesimpulan: Faktor prognosis yang berpengaruh terhadap ketahanan hidup penderita kanker payudara bilateral adalah riwayat keluarga dan status ER, sedangkan faktor prognosis yang berpengaruh terhadap ketahanan hidup penderita kanker payudara unilateral adalah status ER dan status PR. Faktor prognosis independen terhadap ketahanan hidup yang secara statistik bermakna pada kanker payudara bilateral maupun unilateral adalah status ER.

Background: Recently, bilateral breast cancer has become an interesting and important topic. It is related to the increasing incidence of first primary breast cancer and better patient’s survival. The incidence of bilateral breast cancer varies among the countries. Around 2 to 11 % of women diagnosed with breast cancer will suffer contralateral breast cancer for the rest of their lives. Materials and Method: Subjects consisted of 21 patients with bilateral breast cancer and 21 patients with unilateral breast cancer. The study was carried out at Dr. Sardjito General Hospital from January 2000 through July 2006. Relationship between clinicopathology, hormonal receptor, and HER-2/Neu expression with cancer bilaterality was investigated. Overall survival analysis using Kaplan-Meier method was carried out for age, tumor size, nodes status, stage, family history, estrogen-=progesteron receptor, and HER-2/Neu. The effects of significant variables were tested using Multivariat Cox Regression logistic analysis, to determine the most significant variable. Results: Significant differences are found in family history (p=0.009) and family relative degree (p=0.019) between bilateral and unilateral breast cancer. Meanwhile, there are no differences in histological type, histological grade, ER and PR hormonal receptor status, and HER-2/Neu expression between bilateral and unilateral breast cancer (p>0.05). It is also found that patients with both types of breast cancer posses similar overall survival (p=0.24; log rank = 1.35). Prognostic factors affecting overall survival in bilateral breast cancer are family history (p=0,037;log rank=4,36) and ER status (p=0,027; log rank=4,9), while the prognostic factors for the overall survival of unilateral breast cancer are the ER (p=0,005; log rank=7,92) and PR status (p=0,008; log rank=6,97). Prognostic factor for both bilateral and unilateral breast cancer, which is independent of overall survival and statistically significant is the ER status (p = 0,004; Exp β = 1,310; IK 95% : 0,385-4,459 dan p = 0,002; Exp β = 3,428; IK 95% : 0,704-16,699). Conclusions: Prognostic factors for the overall survival of bilateral breast cancer are the ER status and Family History, while those for the overall survival of unilateral breast cancer are the ER and PR status. Prognostic factor which is independent of overall survival and statistically significant for both bilateral and unilateral breast cancer is the ER status.

Kata Kunci : Kanker Payudara Bilateral,Ketahanan Hidup,Breast cancer, Bilateral, Prognostic Factor, Overall Survival


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.