Laporkan Masalah

Pengaruh pemberian N-Asetilsistein Intravena terhadap kadar Malondialdehid pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis

LAKSMISARI, Shelly, dr. Iri Kuswadi, SpPD-KGH

2007 | Tesis | PPDS I Ilmu Penyakit Dalam

Latar belakang: Stres oksidatif pada PGK stadium 5 dengan hemodialisis termasuk juga kerusakan oksidatif pada substansi biologis antara lain peroksidasi lipid yang akan menghasilkan produk yaitu malondialdehid (MDA). Antioksidan yang dapat menekan proses stres oksidatif antara lain N-asetilsistein (NAC) yang berpengaruh meningkatkan sintesis Gluthation (GSH) intraseluler, dan kemudian menekan stres oksidatif. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian N-asetilsistein intravena sebagai anti oksidan terhadap kadar malondialdehid (MDA) sebagai marker stres oksidatif pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis rutin. Metode dan Subyek Penelitian: Penelitian uji klinik acak buta ganda terkendali selama 12 minggu perlakuan pada bulan Mei-Agustus 2006. Subyek secara random dibagi menjadi kelompok terapi dan plasebo, masing-masing 36 orang. Pada kelompok terapi diberikan NAC intravena 5000 mg/25 cc drip 4 jam durante HD setiap minggu, dan kelompok plasebo dengan NaCL 0,9%. Kadar MDA diukur saat awal, pada minggu ke 7 dan setelah terapi pada minggu ke 13. Uji normalitas sebaran data dengan Kolmogorov-Smirnov test, rerata kadar MDA dianalisis dengan Independent sample t-test dan uji kemaknaan dengan Mann-Whitney U test. Rerata perubahan MDA dianalisis dengan Paired Samples test dan uji kemaknaan dengan Wilcoxon Signed Rank test. Hasil: Sampai akhir penelitian terdapat 9 subyek drop out karena sebab diluar hemodialisis. Dilakukan analisis terhadap 63 pasien, dengan kelompok terapi sebanyak 33 dan plasebo 30. Subyek dengan MDA ≥ 4 nmol/L adalah berturut-turut 24 dan 20. Pada kelompok terapi terdapat penurunan kadar MDA secara bermakna yaitu sebelum terapi 5,60±2,76 dan setelah terapi 4,47±2,64; p=0,043, sementara pada kelompok plasebo 5,41±2,94 dan setelah terapi 4,84±3,40;p=0,406 tidak bermakna. Perbandingan perbedaan rerata MDA kedua kelompok pada akhir terapi adalah 4,77±2,64 vs 4,84±3,40; p=0,437. Pada kadar MDA≥4nmol/L penurunan kelompok terapi 6,53±2,66 menjadi 5,08±2,90; p=0,030. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan rerata kadar Malondialdehid setelah pemberian N-Asetilsistein intravena dosis 5000 mg per minggu dibandingkan dengan plasebo selama 12 minggu pada penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis rutin.

Backgound: Oxidative stress and carbonyl, with decrease of antioxidants level may stimulates inflammatory response in patients with renal insufficiency. Oxidative stress is a condition of oxidative damage in biological substance include lipid peroxidation which produces malondialdehyde (MDA). A kind of antioxidant with direct effect to reduce oxidative stress is N-Acetylsystein (NAC) which influences increase of intracelluler Gluthation synthesis, and afterward decrease oxidative stress. Objective: To Determine the effect of intravenous NAC as an antioxidant in evaluating malondialdehyde level as biomarker of oxidative stress in regularly hemodialysis patients. Method & Subjects: A randomized-controlled trial was performed to 72 routine hemodialysis patients on April to June 2006. Intravenous NAC was administered 5000 mg/25cc infusion drip during hemodialysis every week for 12 weeks. MDA level was measured in baseline, week 7 and post therapy at week 13. We analyzed in measurement of mean MDA level of both group, and mean of decrease MDA level in post therapy. Result: There were 9 subjects drop out with cause of mortality extra hemodialysis. We analyzed 63 subjects, 33 as NAC group and 30 as placebo. Subjects with pathologic MDA level were 24 and 20. In NAC group there were males 22(66.7%), females 11(33.3%), while in controlled group males 20(66.7%) and females 10(33.3%). There was a significantly decrease in MDA level of NAC group after therapy (pre 5.60±2.76 and post 4.47±2.64; p=0.043). Difference of mean comparing two groups after therapy were 4.77±2.64 vs 4.84±3.40; p=0,437. We performed analyze of pathologic MDA level (MDA≥4nmol/L), there was significantly decrease in NAC group (pre 6.53±2.66 and post 5.08±2.90; p=0.030). Conclusion: There was no significant differences in both groups for mean of decreasing MDA level after intravenous NAC administration, although decrease of MDA level in NAC group is significant.

Kata Kunci : Hemodialisis Rutin,N,Asetilsistein,Kadar MDA, N-Acetylcystein, Malondialdehyde, Regular Hemodialysis Patients


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.