Injeksi perkutan Autologous Bone Marrow Concentrated pada ruptur tendon Achiles kelinci lokal (Lepus Javanicus

NIKIJULUW, Helfi, Prof.Dr. H. Armis, SpB.,SpOT.,FICS

2007 | Tesis | PPDS I Ilmu Bedah

Latar Belakang: Tingginya penggunaan graft pada berbagai operasi ortopedi dengan segala akibatnya, termasuk penolakan jaringan serta morbiditas donor dan keterbatasan implan maupun biomaterial lain dengan akibat meningkatnya morbiditas maupun biaya, memerlukan alternatif pengobatan lain yang aman dan murah. Salah satu pilihan yang terpenting adalah penggunaan autologous multipotential mesenchymal stem cells (MSCs) yang berasal dari sumsum tulang untuk memperbaiki berbagai jaringan pengikat termasuk tulang, tulang rawan, lemak, otot, dan tendon, melalui injeksi langsung intralesi atau melalui proses kultur sel. Tujuan: Menganalisis kemampuan injeksi concentrated bone marrow dalam meningkatkan proses penyembuhan ruptur tendon Achilles. Bahan dan Cara: Dilakukan penelitian eksperimental terhadap hewan coba kelinci lokal (Lepus javanicus) sebanyak 12 ekor, yang dibagi menjadi dua kelompok (masing-masing 6 ekor). Pada setiap kelompok dilakukan pembiusan dengan menggunakan ketamin IV 10 mg/kgBB, kemudian dilakukan pemotongan tendon Achilles. Pada kelompok B, 48 jam setelah pemotongan tendon Achilles, dilakukan juga pengambilan sumsum tulang dari krista iliaka posterior secara perkutan kemudian disentrifus 400 kali selama 10 menit dan hasilnya berupa concentrated bone marrow disuntikkan langsung perkutan ke dalam tempat ruptur tendon Achilles kaki kanan hewan coba. Analisis secara umum tingkat penyembuhan tendon dinilai secara histologis menggunakan sistem menurut Tang et al., sedangkan analisis berbagai variabel lain yang menentukan penyembuhan tendon menggunakan skoring menurut modifikasi skala Bonar. Hasil: Tingkat penyembuhan kedua kelompok tidak mencapai hasil yang excellent sedangkan kelompok sampel yang mendapat injeksi concentrated bone marrow, 80% mengalami penyembuhan pada tingkat good sebaliknya penyembuhan semua sampel kelompok kontrol berada pada tingkat poor. Analisis menggunakan chi-square terhadap skoring penyembuhan tendon menurut modifikasi skala Bonar menunjukkan bahwa dengan injeksi concentrated bone marrow terjadi perubahan yang bermakna pada morfologi tenosit (p<0,10), serabut-serabut kolagen lebih padat dan homogen (p<0,10), dan jumlah pembuluh darah baru yang lebih sedikit (p<0,10) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan: Injeksi langsung concentrated bone marrow pada ruptur tendon dapat meningkatkan proses penyembuhan tendon. Perubahan morfologi tenosit merupakan tanda penting dalam proses penyembuhan ruptur tendon.

Background: The increased use of grafts in orthopedic operations with all its impacts, including tissue rejection and donor site morbidity and also a limited lifespan of implants due to loosening or other modes of failure, may require further surgery involving increased morbidity and cost for the patients. Alternative novel approaches for tendon repair are now necessary to overcome these challenges, among which the most attractive is a multipotential mesenchymal stem cells (MSCs) derived from bone marrow to repair various connective tissues, i.e. bone, cartilage, fat, muscle, and tendon by intralesional injection or cell culture. Objective: To evaluate whether a percutaneous injection of concentrated bone marrow can improve Achilles tendon repair in established rabbit models. Materials and Methods: An experimental study have been done in 12 local rabbits (Lepus javanicus), who were divided into 2 groups. Six subjects received no injection (group A), while the other six received injection of concentrated bone marrow (group B). Under general anesthesia induced by intravenous ketamine (10 mg/kgBW), the right Achilles tendon was completely transected 1 cm proximally to the calcaneal insertion. After 48 hours, group B rabbits were re-anesthetized and 8 mL of bone marrow was aspirated from each subject on the posterior iliac crest and centrifuged at 400 x g for 10 minutes. The supernatant was removed and 2 ml of marrow cells sediment was percutaneously injected into the Achilles tendon defect. After 14 days, re-operation was done to observe the histologic healing status of Achilles tendon, which was evaluated using Tang et al.’s grading system and modified Bonar’s scale. Result: No excellent healings were found in both groups, but 80% in the group receiving injection of concentrated bone marrow had good healing status, while all subjects in group A had poor one. The tendon healing grades were observed and analyzed with a chi-squared test. The differences in tenocyte morphology, collagen density, and neovascularity between group A and group B were found significantly (p < 0.10). Conclusion: Percutaneous injection of concentrated bone marrow in ruptured Achilles tendon can accelerate tendon healing. Change in tenocyte morphology was the best sign in the tendon healing process.

Kata Kunci : Operasi Ortopedi,Injeksi Concentrated Bone Marrow,Ruptur Tendon Achiles, concentrated bone marrow, Achilles tendon rupture