Kontribusi sektor pertanian unggulan terhadap perekonomian daerah di Kabupaten Buol

MAILILI, Baharudin, Prof.Dr.Ir. Masyhuri

2007 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Penelitian ini bertujuan untuk: mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Buol, mengidentifikasi sub sektor – sub sektor yang terdapat dalam sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian di Kabupaten Buol, untuk mengetahui gambaran pola dan struktur pertumbuhan sektor unggulan dalam strategi Pembangunan Kabupaten Buol. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, Bappeda Kabupaten Buol, Badan Pusat Statistik Kabupaten Buol, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan di lingkungan Kabupaten Buol dan Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah metode analisis dengan menggunakan teknik analisis LQ (Location Quotient), Shift Share, dan Klassen Typology. Hasil analisis menunjukkan bahwa Sektor yang merupakan sektor unggulan di Kabupaten Buol selama periode tahun 2000 – 2005 dengan menggunakan kuosien lokasi (LQ) adalah sektor pertanian, industri pengolahan dan sektor perdagangan, restoran dan hotel. Seluruh sub sektor yang terdapat dalam sektor pertanian merupakan subsektor unggulan karena memiliki nilai LQ > 1, yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan, dan sub sektor perikanan. Pertumbuhan ekonomi Propinsi Sulawesi Tengah memiliki pengaruh positif terhadap perubahan PDRB Kabupaten Buol yaitu dengan meningkatnya PDRB sebesar Rp 88.867,66 juta. Pengaruh bauran industri berdampak positif pada sektor pertanian dan sektor listrik, air bersih dan gas. Selain itu sektor yang kurang unggul secara kompetitif adalah sektor pertanian dan sektor listrik, air bersih dan gas, sedangkan sektor lainnya memiliki keunggulan kompetitif Gambaran pola dan struktur pertumbuhan sektor unggulan dapat dijelaskan bahwa sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa sektor yang relatif maju tapi dalam beberapa tahun terakhir laju pertumbuhannya menurun selama periode pengamatan; sedangkan sektor industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih, sektor bangunan dan sektor angkutan dan komunikasi, adalah sektor dengan potensi pengembangan yang lebih besar tetapi belum diolah sepenuhnya dengan baik; dan sektor penggalian dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memiliki tingkat pertumbuhan dan kontribusi di bawah rata-rata sektor yang sama.

This research has aim to identify basic economic sectors in Buol regency, potential sub sectors to be developed as economic activator in Buol regency, to know description pattern and growth structure about basic sectors in Buol regency development strategy. This research uses secondary data that collected from Central Bureau of Statistic of Central Celebes, agency of regional development of Buol regency, Central Bureau of Statistic of Buol regency, food plant agriculture official, plantation official, forestry official, animal husbandry official, fishery official in central Celebes and Buol regency. The methods those used are LQ (Location Quotient), Shift Share, and Klassen Typology. Results show that basic sectors in Buol regency in year 2000 – 2005 by using LQ (Location Quotient) analysis are agriculture, manufacturing industry, and trade, restaurant, and hotel. All of sub sectors in agriculture sector are basic sub sectors those are food plant agriculture, plantation, forestry, animal husbandry and fishery sub sectors. Economic growth of central Celebes affect positively to Gross Development Product of Buol regency. It can increase Gross Development Product by Rp 88.867,66 millions. Industrial mix influence has positive impact to agriculture sector, and electricity, fresh water, and gas. Beside that, competitively non basic sectors are agriculture and electricity sectors, while other sectors have competitive superiority. Pattern description and growth structure of basic sectors are: agriculture sector, trade, restaurant, and hotel sector, and services sector have a good progress relatively; but in last years its growth rate is decrease during observed period; mean while manufacturing industry sector, electricity and fresh water sector, reconstruction sector and transportation and communication sector have bigger development potency but it hasn’t being processed optimally. Excavating and finance, rent and service company have rate of growth below average value in the same sectors.

Kata Kunci : Perekonomian Daerah,Pertanian Unggulan,basic sector, sub sectors, LQ, Shift Share, Klassen Typology