Kajian sistem mitigasi bencana banjir kali Bekasi
PURBANINGSIH, Etik Iriani, Prof.Dr.Ir. Budi Wignyosukarto, Dipl.HE
2007 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Magister Pengelolaan Bencana AlamBencana banjir yang sering melanda wilayah Bekasi disebabkan karena kapasitas pengaliran dari Kali Bekasi yang tidak mampu lagi mengalirkan debit banjir yang lewat, terutama pada musim hujan. Banjir yang terjadi pada Februari 2002, mengakibatkan beberapa daerah permukiman disepanjang Kali Bekasi tergenang dengan kedalaman mencapai lebih dari 2 meter dan memberikan dampak serius, berupa korban jiwa, material dan non material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elevasi muka air maksimum yang terjadi di Kali Bekasi akibat banjir pada kala ulang 25 tahun dan 50 tahun dan mengidentifikasi lokasi-lokasi genangan yang berada di sepanjang sungai serta merumuskan rencana alternatif penanggulangan dalam beberapa skenario yang disimulasikan dengan aplikasi program HEC-RAS versi 3.1. Dari simulasi ini dapat diketahui besarnya penurunan muka air banjir pada berbagai skenario. Skenario yang disimulasikan terdiri dari (1)kondisi eksisting dengan menganggap bendung Bekasi sebagai bendung tetap, (2)optimalisasi pengoperasian pintu bendung, (3)kombinasi optimalisasi pengoperasian pintu dan perbaikan penampang sungai/ normalisasi, (4)perubahan konstruksi bendung. Dari hasil simulasi skenario 1, dapat diidentifikasi lokasi-lokasi yang rawan banjir meliputi Perumahan Pekayon II, Perumahan Delta Pekayon, Perumahan Kemang Pratama dan Wilayah Rawa Panjang dengan kedalaman maksimum banjir masing-masing di RS 66, RS 51, RS 45 dan RS 39 bertutur-turut sebesar 0.48 meter, 1.20 meter, 1.48 meter dan 1.22 meter. Perbandingan hasil simulasi dari beberapa skenario penanggulangan banjir adalah sebagai berikut : skenario 2 menghasilkan penurunan muka air banjir terhadap kondisi eksisting sebesar 0.26 meter sampai dengan 0.94 meter pada debit rancangan Q25 dan sebesar 0.24 meter sampai dengan 0.84 meter pada debit rancangan Q50; skenario 3 memberikan penurunan muka air banjir yang sangat signifikan sehingga sepanjang ruas sungai bebas dari banjir baik pada debit rancangan Q25 maupun Q50, dengan penurunan muka air mencapai 0.95 meter sampai dengan 1.06 meter pada debit rancangan Q25 dan 0.75 meter sampai dengan 1.06 meter pada debit rancangan Q50; skenario 4 menghasilkan penurunan muka air banjir terhadap kondisi eksisting sebesar 0.26 meter sampai dengan 0.93 meter pada debit rancangan Q25 dan sebesar 0.23 meter sampai dengan 0.8 meter pada debit rancangan Q50 dengan konsekuensi terganggunya pasokan air ke Jakarta
Flood disaster that often occurs in Bekasi is caused by low flowing capacity of Bekasi River that is not able to channel flood water, especially in rainy season. Flood occurring in February 2002 lead to some settlement area along Bekasi River flooded with over 2 meters depth and give serious impact in form of death, and material and non material loss. This research aimed to investigate maximum elevation of water surface occurring in Bekasi river due to flood in 25 year and 50 year periodic occurrences and identify flooded areas along river side and formulated alternative plans for coping with the problem in some scenarios simulated with HEC-RAS version 3.1 application. With the simulation, decrease in water surface in various scenarios can be known. Scenario formulated consists of (1) existing condition by considering Bekasi dam as fixed dam, (2) optimization of dam gate operation, (3) combination of optimal gate operation and improvement of river longitudinal section/normalization, and (4) change in dam construction. Result of scenario 1 simulation indicated locations tending to be disturbed by flood including Perumahan Pekayon II, Perumahan Delta Pekayon, Perumahan Kemang Pramata and Wilayah Rawa Panjang with maximum flood depth in RS66, RS51, RS45 and RS39 are 0.48 m, 1.20 m, 1.48 m and 1.22 m, respectively. Comparison of simulation results of some scenarios for coping with flood as follow. Scenario 2 resulted in decrease in flood water surface over existing condition of 0.26 m to 0.94 m in Q25 designed flow rate and 0.24 m to0.84 m in Q50 designed flow rate. Scenario 3 indicated very significant decrease in flood water surface so the area along the river side are free from flood either for Q25 or Q50 design, with water surface decrease of 0,95 m to 1.06 m in Q25 designed flow rate and 0.75 m to 1.06 m in Q50. Scenario 4 showed decrease in flood water surface over existing condition of 0.26 m to 0.93 m in Q25 designed flow rate and 0.213 m to 0.8 m in Q50 designed flow rate with consequence of disturbed water supply to Jakarta.
Kata Kunci : Bencana Banjir,Penanggulangan,Sistem Mitigasi,Pengaturan Pintu, flood, gate control, coping with