Studi alternatif pengendalian banjir Sungai Tondano di Kota Manado
NANLOHY, Benjamin J.B, Dr.Ir. Rachmad Jayadi, M.Eng
2007 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Magister Pengelolaan Bencana AlamTondano, bersama anak sungainya Sungai Tikala, sangat potensial menyebabkan banjir di Kota Manado. Dalam dekade terakhir tercatat terjadi banjir 3 kali, yakni pada tahun 1996, 2000 dan 2005. Untuk mengatasi berulangnya kejadian serupa dibutuhkan upaya penanganan yang bisa segera direalisasikan di lapangan melalui penanganan jangka pendek dengan bangunan pengendali banjir. Agar didapatkan upaya penanganan yang efektif, perlu ditentukan ruas-ruas sungai yang paling kritis guna penentuan prioritas penanganan dan adanya kajian terhadap alternatif-alternatif pengendalian yang ada untuk menentukan alternatif terbaik berdasarkan kelayakan hidraulika dan pengaruhnya terhadap pemanfaatan sungai. Penelitian ini dilaksanakan melalui simulasi penelusuran aliran banjir kala ulang 5 tahun dengan software HEC-RAS versi 3.1. Hidrograf banjir 5 tahunan dihitung dengan HSS Nakayasu menggunakan besaran hujan rancangan hasil analisis frekuensi data partial series hujan DAS Tondano dan DAS Tikala. Simulasi aliran dilakukan secara bertahap dengan memodelkan Sungai Tikala sebagai lateral inflow. Simulasi pertama untuk kondisi eksisting melalui pendekatan steady flow dengan debit bankfull capacity konstan untuk mengetahui karakteristik banjir dan penentuan ruas rawan banjir. Kedua, simulasi aliran banjir kala ulang 5 tahun dengan unsteady flow pada tiap rencana pengendalian banjir untuk mengkaji kelayakan hidraulikanya. Dalam hal ini kajian dilakukan pada profil muka air dan kecepatan aliran terkait efektifitasnya dalam melewatkan debit banjir dengan aman serta dampaknya terhadap pemanfaatan sungai. Berdasarkan simulasi kondisi eksisting, hasilnya menunjukkan ruas paling kritis adalah bantaran kanan RS 44 (sta 2+799) sampai RS 46 (sta 2+953), bantaran kanan RS 72 (sta 4+492) sampai RS 73 (sta 4+515) dan bantaran kiri RS 84 (sta 5+233) sampai RS 88 (sta 5+642). Hasil simulasi pengendalian banjir menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari segi kecepatan pada tiap rencana, tetapi ada perbedaan dari segi kapasitas mengalirkan debit banjir rancangan tanpa limpasan. Pada rencana normalisasi terjadi limpasan dengan panjang total 2.761 dan ruas rawan sepanjang 1.150 m, sedangkan pada rencana tanggul maupun rencana kombinasi tanggul dan normalisasi tidak terjadi limpasan, namun masih ada ruas rawan sepanjang 783 m. Revisi terhadap rencana tanggul dan rencana kombinasi tanggul dan normalisasi sama efektifnya dalam mengalirkan debit banjir dengan aman, namun memiliki pengaruh yang berbeda terhadap pemanfaatan air pada periode debit rendah. Pada elevasi pasang maksimum +2,5 m, air laut masuk sejauh 3.514 m dari muara pada revisi rencana tanggul dibanding sejauh 4.847 m pada revisi rencana tanggul dan normalisasi, dimana yang terakhir lebih berdampak buruk pada pemanfaatan sungai dari segi penyediaan air bersih karena intrusi air laut. Berdasarkan hasil kajian, alternatif terbaik adalah rencana tanggul hasil revisi.
Tondano River, along with its tributary Tikala River, is very potential to cause flood in Manado City. It is recorded that flood occurred three times during the recent decade, that is in 1996, 2000 and 2005 year. In order to overcome the flood occurrences, the controlling effort that can be applied soon in the field is required through short term flood control plan using structural measures. To ensure the effective controlling effort, the river’s most critical sections should be determined for construction priority purposes and the available alternative plans should be studied to define the best plan based both on the hydraulics feasibility and their effects on the river uses. The study is carried out through the 5 year return period flood routing using the version 3.1 HEC-RAS software. The 5 year flood hydrograph is obtained using Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph by elaborating design rainfall derived from partially series rainfall data frequency analysis of Tondano and Tikala watersheds. Flow simulation is conducted in steps by modeling the Tikala River as the lateral inflow. The first simulation is carried out for existing condition through steady flow analysis using bankfull capacity discharge to define the flood characteristic and critical sections. The second simulation is carried out for 5 year return period flood through unsteady flow analysis on each flood control plan to study the hydraulics feasibility. The study conducted herein is elaborated on water surface profile and velocity due to the plans effectiveness to carry off the flood discharge safely as well as the effect on river uses. Based on the existing condition simulation, result shows that the river’s most critical sections are the right bank of RS 44 (sta 2+799) to RS 46 (sta 2+953), the left bank of RS 72 (sta 4+492) to RS 73 (sta 4+515), and the left bank of RS 84 (sta 5+233) to RS 88 (sta 5+642) respectively. The result of flood control simulation indicates that there are no significant differences on velocity among plans, but there are disparities on the capacity to carry off flood discharge safely with no overtopping. For the normalization plan, the overtopping of 2.761 m in overall length is occurred and there is 1.150 m length of critical section, whereas both for dike plan and combination of dike and normalization plan, no overtopping are occurred but 783 m length of critical sections are still existed. Revised plans for dike and combination of dike and normalization are equally effective in carrying off flood discharge securely, but have different effects on water utilization during low flow period. At maximum tidal elevation of +2, 50 m, backwater occurs to upstream as far as 3.514 m on dike plan compared to 4.847 m on combined dike and normalization plan, while the latter has more adverse effect on the fresh water supply due to sea water intrusion. Referring to the study result, the best alternative is revised dike plan.
Kata Kunci : Bencana Banjir,Pengendalian,Simulasi Penelusuran Aliran Banjir