Laporkan Masalah

Karakteristik pembakaran briket Cangkang Kemiri

TAMBUNAN, Bisrul Hapis, Dr.Ing. Harwin Saptoadi, MSE

2007 | Tesis | S2 Teknik Mesin

Menipisnya cadangan energi fossil dunia pada umumnya dan Indonesia khususnya mengharuskan kita mencari sumber-sumber energi alternatif. Biomassa adalah salah satu energi alternatif yang berpotensi sangat besar di Indonesia. Salah satu diantaranya adalah cangkang kemiri yang merupakan limbah dari pemecahan biji kemiri, dimana dengan produksi 89.155 ton inti/tahun akan menghasilan 207.958 ton cangkang/tahun. Cangkang kemiri di briket dengan ukuran partikel < 1 mm, lalu dibakar pada alat uji pembakaran dengan variasi temparatur dindin tungku, kecepatan aliran udara, temperatur udara preheat, dan komposisi raw material biomassa dengan arang biomassa. Untuk masing-masing variabel diukur pengurangan massa dengan timbangan digital yang dihubungkan dengan komputer dengan RS232, Temperatur gas pembakaran, CO dengan menggunakan Flue Gas Analyzer. Temperatur dinding tungku dan temperatur udara preheat yang lebihtinggi mempercepat laju pembakaran, menaikkan temperatur gas pembakaran dan juga menaikkan total CO. Udara berlebih mempepanjang zona pengeringan hingga menurunkan laju pembakaran juga menurunkan temperatur gas pembakaran dan total CO. Komposisi raw material terbaik adalah 75% raw material biomassa dengan 25% arang biomassa, baik dari segi laju pembakaran, energi yang dibangkitkan maupun emisi CO.

The decreased world fossil energy reserve, in general, and specifically in Indonesia requires us to find alternative energy resources. Biomass is one of alternative energies with great potential in Indonesia. One of it is candlenuts seed (Alaurites molucca) as the waste of candlenuts fruit, with the production of 89,155 tons/year will produce 207,958 tons seed/year. Candlenuts seed are made into briquette with particle size < 1 mm, and then burnt in burning test instrument with variations of furnance wall temperature, air flow rate, preheat air temperature, and raw material composition of biomass and biomass charcoal. Mass reduction of each variable is measured using digital scale in clude RS232 that is connected to computer , burning gas temperature by using thermocouple and CO by using Flue Gas Analyzer. Higher temperature of wall furnance and preheat air speed up burning rate, increase burning gas temperature and also increase total CO. Excessive air lengthens drying zone so that is decreases burning rate, burning gas temperature and total CO. In terms of burning rate, generated energy and CO emission, the best raw material composition is 75% of biomass raw material and 25% of biomass charcoal

Kata Kunci : Biomassa,Briket Cangkang Kemiri


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.