Pengaruh kejenuhan trafo arus terhadap rele arus lebih fase di sistem 20 KV PLN

LUKITO, Haryo, Ir. I Nengah Sumerti

2007 | Tesis | S2 Teknik Elektro (Magister Sistem Energi Elektrik

Trafo arus (CT) merupakan peralatan penting dalam sistem proteksi tenaga listrik. Trafo arus berfungsi merubah arus disisi primer menjadi arus sekunder dengan rasio tertentu yang kemudian digunakan sebagai input dari rele pengaman. Kinerja trafo arus sangat mempengaruhi keandalan sistem proteksi. Karena kegunaan trafo arus yang sangat penting, maka kerja trafo arus terutama saat mengalami arus gangguan yang besar dan gejala peralihannya menjadi bahasan yang diminati untuk diselidiki khususnya bidang proteksi tenaga listrik. Rele arus lebih secara umum sesuai pabrik pembuat bekerja berdasarkan nilai RMS dari arus dengan bentuk gelombang sinus. Kerja rele arus lebih tidak dapat diketahui secara pasti bila bentuk gelombang arus tidak sinus. Tesis ini meneliti penyebab kejenuhan trafo arus jenis inti besi yang digunakan di sistem 20 kV PLN, kerja 2 rele arus lebih jenis statis saat trafo arus mengalami kejenuhan dan pengaruh kejenuhan CT terhadap koordinasi rele arus lebih di incoming-penyulang 20 kV PLN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus hubung singkat yang besar pada sistem 20 kV PLN dan beban CT yang besar dapat menyebabkan CT mengalami kejenuhan, kerja 2 rele arus lebih jenis statis ketika arus sekunder mengalami distorsi akibat kejenuhan CT tidak berdasarkan nilai RMS dan kejenuhan CT dapat mengakibatkan salah koordinasi rele arus lebih fase di incoming-penyulang 20kV.

Current transformers (CTs) are important components for electrical protective relaying systems. CTs convert the primary circuit currents into proportionately smaller currents that are suitable for input into the protective relaying system. Proper operation of the CTs ensure reliability and security of the protection system. Due to their importance, the performances of CTs under transient conditions have been the subject of interest to protection engineers as protection system studies. Except when stated otherwise, a manufacturer’s relay performance data should be assumed to be based on sine wave steady-state rms values. The performance of a overcurrent relay for nonsinusoidal currents cannot be predicted without a detailed knowledge of the operating principles of the relay. This thesis investigates the factors affecting on current transformer saturation, performance of two static overcurrent relays when signal supplied by current transformer is distorted by saturation and influence of current transformer saturation on overcurrent relays coordination which located in incoming-feeder PLN 20 kV systems. The result of tests showed that short-circuit current in PLN 20 kV systems and high burden will cause current transformer saturation, the performance of two static overcurrent relays when current transformer saturation are not based on rms values and current transformer saturation will cause mis-coordination on overcurrent relays which located in incoming-feeder 20 kV systems.

Kata Kunci : Trafo Arus,Kerja Rele Arus Lebih, Current transformer saturation, Overcurrent relay performance and Overcurrent relays coordination