Masyarakat Pinggir dalam drama Opera Kecoa :: Analisis semiotik
ADELINA, Anastasia, Prof.Dr. Siti Chamamah Soeratno
2007 | Tesis | S2 SastraOpera Kecoa, drama yang mengetengahkan kehidupan masyarakat pinggir di Jakarta, ibukota Indonesia, merupakan salah satu dari deretan karya yang pernah mengalami pelarangan dan/atau pencekalan selama era pemerintahan Orde Baru. Di samping mengalami pelarangan dan pencekalan dalam sejarah pementasannya, Opera Kecoa juga menonjol dalam hal menarik minat dan antusiasme masyarakat. Kedua fakta ini menjadikan Opera Kecoa layak diteliti lebih lanjut, khususnya dalam perannya sebagai sarana komunikasi. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana realitas sosial masyarakat pinggir diartikulasikan lewat sebuah karya sastra, dan sejauh mana Opera Kecoa memiliki kapasitas sebagai sarana komunikasi yang efektif. Dengan menggunakan pendekatan semiologi yang menempatkan karya sastra sebagai struktur tanda, penelitian ini mengungkap korelasi antara Opera Kecoa dengan konteks sosial dan budayanya, sekaligus mengungkap ciri khasnya sebagai karya sastra. Konteks sosial dan budaya mencakup sistem pemerintahan Orde Baru dan pengaruh budaya Jawa, sedangkan ciri khasnya dijelaskan lewat unsur-unsur pembangun strukturnya.
Cockroach Opera, a drama exposing the daily life of marginal society in Jakarta, the capital city of Indonesia, is one of the artworks that have been banned in the New Order era. Having such appeal that attracts people’s attention while being a seriously considered threat to the New Order government at the same time, which are indicated by its large number of audience and the banning experience, Cockroach Opera has more than enough quality to be considered as a research object. This thesis focuses on how marginal society in Jakarta is being represented and articulated in Opera Kecoa, and whether Opera Kecoa, as a literary artwork, has the qualities of an effective means of communication. Using semiological approach which views a literary artwork as a structure of signs, this research attempts to reveal the correlation between Opera Kecoa and its social and cultural backgrounds, and furthermore to illustrate its significance as a literary artwork. Those backgrounds include the New Order system of governance and the Javanese culture, and its significance as a literary artwork is described through its genre and its structure’s elements.
Kata Kunci : Drama,Opera Kecoa,Semiologi, drama, parody, banning, marginal society, semiotic, semiology