Cara pencarian informasi awal tentang Autisme di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta
MAHARANI, Sasti Ira, Dra. Nida Ul Hasanat, M.Si
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan PromosiLatar Belakang: Beberapa rumah sakit di Jakarta mengklaim terjadi peningkatan pasien Autisme anak hingga 400% pada tahun 2002 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kota-kota lain di Indonesia belum ada data yang pasti mengenai hal ini, namun diperkirakan terjadi peningkatan sebesar 15% per tahun. Aktivitas komunikasi yang aktif dari keluarga (orang tua atau caretaker) untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai Autisme, sangat menentukan langkah-langkah selanjutnya bagi upaya penanganan dini dan tata laksana terapi yang tepat bagi anak Autis. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap cara yang dilakukan oleh keluarga yang berdomisili di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta, yang mempunyai anak Autis untuk mendapatkan informasi awal mengenai Autisme sebagai upaya perilaku mencari bantuan kesehatan (health-seeking behavior) pada tempat pelayanan kesehatan yang tepat. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif terapan, dengan pendekatan studi kasus (case study). Data dikumpulkan melalui in-depth interview. Data dianalisis dengan metode analisis isi kualitatif (qualitative content analysis). Hasil: Orang tua/caretaker pertama kali meminta bantuan kesehatan ke jasa pelayanan medis (dokter) setelah melihat kelainan pada anak, disusul dengan profesi lainnya yaitu psikolog dan terapis. Hal ini berarti komunikasi interpersonal menjadi sarana utama untuk mencari informasi awal mengenai Autisme. Komunikasi kelompok lebih berperan sebagai penyedia informasi lanjutan bagi orang tua/caretaker. Komunikasi publik dan komunikasi organisasi berpotensi sebagai penyedia informasi awal sekaligus sebagai penyedia informasi lanjutan bagi orang tua/caretaker. Media massa berperan penting sebagai penyedia informasi awal bagi orang tua/caretaker. Kondisi sosio-psikologis berperan penting memotivasi orang tua/caretaker dalam proses ini. Struktur sosial ekonomi, field of experience dan frame of reference mempengaruhi pola pencarian pengobatan dan pencarian informasi awal mengenai Autisme Kesimpulan: Dokter menjadi sumber rujukan pertama dan utama untuk mencari bantuan kesehatan sekaligus mencari informasi awal mengenai Autisme bagi orang tua/caretaker. Komunikasi interpersonal sangat dominan dalam proses ini, didukung oleh media massa sebagai penyedia informasi awal mengenai Autisme. Proses pencarian bantuan kesehatan dan informasi sangat dipengaruhi oleh struktur sosial, kondisi sosio-psikologis, field of experience dan frame of reference.
Background: Many hospitals in Jakarta had claimed that the increasing of the patients who’s suffered Infantile autism was growing fast until 400% in 2002, compared to the earlier year. Other cities in Indonesia have no certain data about it, but it is predicted about 15% each year, the increasing on this case. Communication activities from a family (parents or caretakers) to seek information very important to decide certain steps further, as an effort of early care and other therapies guiding for the Autism child. Objectives: The aim of this research was to describe some early information-seeking from a family who has an Autism child at Sleman district, Bantul district, and Yogyakarta municipality as a part of health-seeking behavior. Methods: This research was an applied qualitative research, with a case study approach. Data collected through in-depth interview. All data analyzed by qualitative content analysis method. Results: Medical-care services (the physicians) were the first place for the parents/caretakers to seek early information after they have seen some disorder symptoms on their child. Interpersonal communication becomes a primary tool for seeking early information source about Autism. Small groups communication has taken important role as a further information source. Public and organizational communication potential as an early information source and also further information source for parents/caretakers. Mass media have an important role as an early information source. Socio-psychological conditions, social structure, field of experience, and frame of reference have influenced their early information-seeking of Infantile autism. Conclusion: The physicians become the first and primary place for early information-seeking about Infantile autism as a health-seeking behavior among the parents/caretakers. Interpersonal communication has taken a dominant role through this process, supported by mass media as an early information source about Infantile autism to the public.
Kata Kunci : Autisme Infantil,Perilaku Komunikasi,Pencarian Informasi,information-seeking, health-seeking behavior, Autism child