Laporkan Masalah

Perilaku pengobatan sendiri yang rasional pada masyarakat ecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman

KRISTINA, Susi Ari, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si.,Ph.D

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan Promosi

Latar Belakang: Pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk mengurangi gejala penyakit ringan (minor illnesses) tanpa intervensi/nasehat dokter. Pengobatan sendiri memiliki banyak keuntungan, di antaranya aman jika digunakan sesuai dengan aturan, dan efektif mengurangi gejala penyakit ringan. Prevalensi pengobatan sendiri di Indonesia pada tahun 2004 sebesar 24,1% dan di Provinsi DIY pada tahun 2005 sebesar 87,73%. Perilaku pengobatan sendiri dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan, serta pengetahuan dan sikap tentang pengobatan sendiri. Sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan tentang pengobatan sendiri yang rendah, sehingga promosi kesehatan tentang pengobatan sendiri sangat penting untuk diterapkan di masyarakat. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional dan digunakan metode kuantitatif. Jumlah responden sebanyak 174 yang dipilih secara multistage random sampling tiap-tiap desanya. Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuesioner yang diwawancarakan dan observasi. Selanjutnya, data dianalisis dengan uji independent sample t-test, korelasi Pearson, dan analisis multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang rendah (52, 9%), sikap yang tidak baik (57,5%), dan perilaku pengobatan sendiri yang tidak rasional (67,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan, pengetahuan, dan sikap tentang pengobatan sendiri berhubungan dengan perilaku pengobatan sendiri yang rasional. Hasil analisis multivariat menunjukkan tingkat pendidikan paling berpengaruh terhadap perilaku pengobatan sendiri yang rasional, dengan tingkat kepercayaan 95%. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang pengobatan sendiri dengan perilaku pengobatan sendiri yang rasional. Faktor sosiodemogafi yang berhubungan dengan perilaku pengobatan sendiri adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Tingkat pendidikan paling berpengaruh terhadap perilaku pengobatan sendiri yang rasional.

Background. Self-medication is defined as used of drugs in community to relieve symptoms of minor illnesses without doctor intervention. Self-medication have many advantages, including safe if properly used and relieve symptom of minor illnesses effectively. Self-medication prevalence in Indonesia in 2005 is 24.1% and in DIY province in 2004 is 87.73%. The behavior of rational self-medication is influenced by sex, age, education level, occupation, income level , knowledge, and positive attitude toward self-medication. The majority of community had low level of self-medication knowledge, therefore health promotion about self-medication is very important to be implemented in community. Method. This was an observational research with cross sectional design that used quantitative method. The number of respondent was 174, and the samples were chosen by multistage random sampling based on the villages number. Data was collected by using structured questionaire and nonpartisipative observation. The data was analyzed by using independent sample t-test, Pearson correlation and multivariate analysis with multiple logistic regression. Result. The result of the research showed that the majority of respondent’s knowledge was low (52,9%), attitude was bad (57,5%), and self-medication behavior was irrational (67,8%). The result of bivariate analysis showed that there was significant relationship between sex, age, level of knowledge, occupation, income level, knowledge and attitude with rational self-medication behavior. Resident and the distance from health facility were no significant related to rational self-medication behavior. Multivariat analysis result showed that education level was the most influencing rational self-medication behavior at confidence level 95%. Conclusion. There was significant relationship between knowledge and attitude with rational self-medication behavior. Sociodemographic factors that have significant relationship with rational self-medication behavior were sex, age, level of knowledge, occupation and income level. Education level was the most influencing rational self-medication behavior.

Kata Kunci : Perilaku Sehat,Pengobatan Sendiri,Pengetahuan dan Sikap, self medication behavior, knowledge, attitude, sociodemographic factors


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.