Beberapa faktor yang mempengaruhi keteraturan berobat penderita kusta di Provinsi Gorontalo tahun 2005
PANIGORO, Sabri, dr. Agnes Sri Siswati, SpKK
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Field Epidemiology TLatar Belakang Penelitian: Penanganan kasus kusta sangat penting untuk mengurangi dan mencegah penularan. Ketidakteraturan berobat dan menghilangnya penderita tanpa melanjutkan pengobatan menimbulkan banyak masalah dalam keberhasilan upaya penanggulangan penyakit kusta. Tujuan: Untuk mengetahui besarnya masalah faktor-faktor yang mempengaruhi keteraturan berobat penderita kusta dalam pengobatan di Provinsi Gorontalo. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan croos sectional. Subyek penelitian adalah penderita yang telah selesai pengobatan multi drug therapy (MDT) dan telah dinyatakan release from treatment (RFT). Variabel yang diteliti meliputi faktor penderita, pelayanan, petugas dan pengobatan. Analisis yang digunakan bivariat dan multivariat. Hasil: Dari hasil analisis menunjukkan faktor yang mempengaruhi keteraturan berobat dengan analisis bivariat meliputi adanya efek samping obat (p=0,001), tidak adanya pengawas minum obat (p=0,002), tidak adanya pemberian informasi (p=0,003) dan tidak adanya kunjungan rumah (p=0,006), Hasil analisis multivariat dengan logistik regresi didapatkan 3 variabel yang bermakna yaitu pendidikan yang rendah (p=0,039), tidak adanya kunjungan rumah (p=0,027) dan adanya efek samping obat (p=0,005), Tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin, umur, jarak rumah, waktu tempuh, jenis transportasi, pemberian informasi, adanya rasa sakit, reaksi kusta dan pengawas minum obat dengan keteraturan berobat. Kesimpulan: Pendidikan yang rendah, tidak adanya kunjungan rumah dan adanya efek samping obat mempengaruhi keteraturan berobat penderita kusta.
transmission and preventing. Incompliance and termination in medication cause numerous problems in the success of leprosy disease prevention. Objective: The objective of the study was to identify factors which affect patients treatment compliance in the Province of Gorontalo. Method: The study used cross sectional design. Subject of the study were patients who had completed multi drug therapy medication and had been released from treatment. Variables observed included factors of patients, service, health staff and medication. Data analysis used bivariable and multivariable techniques. Result: Factors affecting compliance according to bivariable analysis were drug side effect (p=0.001), absence of drug taking supervisor (p=0.002), absence of relevant information (p=0.003) and absence of home visit (p=0.006). According to multivariable analysis with logistic regression there were 3 significant variables, i.e. low education (p=0.039), absence of home visit (p=0.027) and drug side effect (p=0.005). There was no significant relationship betweensex, age patients, distance from home, types of transposrt, dissemination of relevant information, pain, leprosy reaction, drug taking supervisor and compliance in medication. Conclusion: Low level of education, absence of home visit and drug side effect affected compliance of leprosy patients in medication.
Kata Kunci : Epidemiologi,Penyakit Kusta,Keteraturan Berobat,leprosy, compliance, medication