Hubungan Malaria pada ibu hamil dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Sentani Jayapura Papua
TALIB, Susi Tentrem Roestyati, Prof.dr. Soesanto Tj., M.Sc.,PhD
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kes. Ibu dan Anak-KeLatar belakang: Malaria merupakan masalah utama daerah tropis dan sub tropis di dunia. Plasmodium falciparum merupakan jenis malaria yang paling berat menginfeksi ibu hamil di Afrika, sementara dampak ketiga jenis parasit malaria lainnya (P. vivax, P.malariae, P. ovale) masih kurang jelas. Di Indonesia lebih dari 90 juta orang tinggal di daerah endemik malaria. Prevalensi malaria sebanyak 850,2 per100.000 penduduk dan 10 persen diantaranya berada di Papua. Annual malaria insidence (AMI) untuk Papua 1,554 per1000 penduduk. Prevalensi malaria klinis pada kehamilan di Papua sebanyak 34 persen. Di daerah endemik, bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan konsekuensi bagi wanita hamil tetapi malaria bukan satu-satunya penyebab BBLR. Menurut SDKI 2002-2003, prevalensi BBLR di Indonesia adalah 6 persen. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kejadian malaria pada ibu hamil dengan BBLR di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasi dengan rancangan case control. Penelitian dilakukan pada kelompok kasus yaitu bayi BBLR dan kelompok kontrol yaitu bayi berat lahir normal, periode 1 Juni 2005 s/d 31 Mei 2006. Sampel berjumlah masing-masing 105 orang. Variabel-variabel yang diteliti meliputi ibu malaria, densitas malaria, jenis malaria, umur kehamilan saat ibu terinfeksi malaria sebagai variabel bebas dan BBLR sebagai variabel terikat. Variabel luar yaitu umur ibu, ras, paritas, peningkatan berat badan ibu selama kehamilan, dan indeks masa tubuh ibu (IMT) sebelum hamil. Uji hipotesis menggunakan tabel frekuensi, tabel 2 X 2 serta regresi logistik. Hasil penelitian: Infeksi P.falciparum pada ibu hamil berisiko 11 kali menjadi BBLR (OR11,5 95% CI 4,23-31,66) p-value<0,05. Primigravida berisiko 3-4 kali menjadi BBLR dibanding multigravida (OR 3,6 95% CI 1,42-9,17) p-value <0,05. Ibu-ibu hamil bukan asli Papua berisiko 0,1 kali menjadi BBLR dibanding dengan ibu-ibu hamil asli Papua (OR 0,1 95%CI 0,025-0,394)p-value 0.001. Ibu-ibu hamil bukan asli Papua yang terinfeksi malaria berisiko 78-79 kali menjadi BBLR dibanding dengan ibu-ibu hamil ras Papua yang tidak terinfeksi malaria (OR 78,98 95%CI 10,84-575,53) pvalue <0.001. Kesimpulan: Ada hubungan antara malaria pada ibu hamil dengan BBLR. Malaria memberi risiko terjadinya BBLR sebanyak 11 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak malaria.
Background : Malaria is the main health problem at tropical and sub tropical area in the world. Plasmodium falciparum is the most severe malaria type affected pregnant women in Africa. Meanwhile, impact of the other type of malaria (P.vivax, P.malariae, P. ovale) is not clear. In Indonesia more than 90 million people live at the endemic area of malaria. Malaria prevalence in Indonesia is 850,2 per100.000 population and 10 percent exist at Papua. Annual malaria incidence (AMI) at Papua is 1.554 per100.000 population. Malaria clinical prevalence for pregnant women at Papua is 34 percent. As the Endemic area, low birth weight (LBW) is the consequence for pregnant women, although it is not the main cause of LBW. SDKI 2002-2003 report showed prevalence of LBW at Indonesia is 6 percent. Objective : To know relationship between malaria for pregnant women with LBW at Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. Study Design : Type of research is observation with case control design. Population of the research is babies born in the period 1 June 2005 – 31 May 2006. Sample divided into two groups, one group called case group consist of 105 LBW babies. Another group called control group consist of 105 normal weight babies. Then, researcher did analysis to the baby’s mother. Dependent variable is LBW and independent variables are malaria density, type of malaria, pregnancy period when mother malaria. Meanwhile, external variables are age of mother, race, parity, gestational weight gain, body mass index (BMI) before pregnancy, Hypothesis analysis is using frequency table, 2x2 table, and logistic regression as multivariable analysis. Result : Malaria (P.falciparum) in pregnant women increased risk of LBW 11 times compare with non P.falciparum (OR 11.5 CI95%4.23- 31.66,pvalue <0.05). Primigravida increased risk of LBW 3.6 times than multigravida (OR 3.6 CI 95% 1.42-9.17,p-value <0.05). Non Papua race increased risk of LBW 0.1 times than Papua race (OR 0.1 CI95% 0.025- 0.394,p-value 0.001). Malaria by race (non Papua) increased risk of LBW 78-79 times (OR 78.98 CI95%10.84-575.53,p-value <0.001). Conclusion : There’s significant relationship between malaria at pregnancy mother with LBW. Malaria will make higher risk of LBW 11 times than the mother without malaria.
Kata Kunci : Bayi Berat Lahir Rendah,Ibu Hamil,Malaria,malaria,pregnancy,LBW