Laporkan Masalah

Perbandingan daya guna Granisetron 1 mg dengan kombinasi Metoklopramid 10 mg dan Deksametason 8 mg dalam mencegah mual muntah pasca operasi laparoskopi ginekologik

SEKARMERANTI, Dijah Pudijaju, dr. Pandit Sarosa, Sp.An-K

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinis (Anestesi dan Reanimasi)

Mual muntah pasca operasi merupakan pengalaman yang sering dialami oleh pasien yang menjalani operasi dengan anestesi umum. Pasien dengan resiko tinggi untuk terjadi mual muntah pasca operasi diantaranya adalah pasien wanita yang menjalani operasi laparaskopi ginekologik. Daya guna granisetron untuk mencegah mual muntah pasca operasi telah dikenal, demikian juga dengan metoklopramid baik dosis tunggal maupun sebagai kombinasi dengan anti emetik lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan daya guna granisetron 1 mg dengan kombinasi metoklopramid 10 mg dan deksametason 8 mg dalam mencegah mual muntah pasca operasi laparaskopi ginekologik. Rancangan penelitian ini adalah randomized controlled trial dengan pembutaan ganda. Subyek penelitian adalah 76 pasien wanita, usia 18-45 tahun, status fisik ASA I-II, yang akan menjalani operasi laparaskopi ginekologik terencana di Program Permata Hati RS Dr Sardjito, Yogyakarta. Subyek dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 38 pasien. Kelompok I (GS) akan diberikan saline 2 cc sebelum induksi anestesi dan granisetron 1 mg pada saat operasi berakhir, sedangkan kelompok II (MD) akan diberikan deksametason 8 mg sebelum induksi anestesi dan metoklopramid 10 mg pada saat operasi berakhir. Episode PONV (mual, retching, muntah) dicatat pada jam ke 1 dan jam ke 2 postoperasi di ruang pemulihan dan pada jam ke 6 di bangsal.

Postoperative nausea and vomiting (PONV) is commonly experienced by patients after surgical procedures with general anaesthesia. Among highest groups for PONV are women undergoing gynaecological laparascopy. The efficacy of granisetron for preventing PONV is well known in clinical settings. Metoclopramide alone or combination with another anti emetics have also been established. The purpose of this study is to compare the efficacy between granisetron 1 mg and combination of metoclopramide 10 mg and dexamethasone 8 mg in preventing PONV after gynaecological laparascopy. The study is double blind randomized controlled trial. We will study seventy six female patients, ages between 18-45 years old, with physical status according to ASA classification are ASA I and II. They will be undergoing elective gynaecologycal laparascopy under general anaesthesia in Permata Hati Program, Sardjito Hospital, Yogyakarta. Subjects are divided into two groups, each group consists of 38 patients. Group I (GS) will receive saline 2 cc before induction and granisetron 1 mg at the end of surgery, group II (MD) will receive dexamethasone 8 mg before induction and metoclopramide 10 mg at the end of surgery. The same standard of general anesthetic technique are used. Episodes of PONV (nausea, retching and vomiting) will be recorded at 1st and 2nd hour post operatively in the recovery room, and 6th hour in the ward.

Kata Kunci : Operasi Laparoskopi Ginekologik,Mual dan Muntah,Granisetron Metoklopramid dan Deksametason, nausea, vomiting, granisetron, metoclopramide, dexamethasone, gynaecologycal laparascopy


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.