Laporkan Masalah

Daya guna seduhan bunga melati (Jasminum Sambac) dibandingkan dengan natrium diklofenak 1 persen (Noncort ) tetes mata untuk mengurangi hiperemia konjungtiva pada mata kelinci

ABDAN, Arsil, Prof.dr. H. Suhardjo, SU.,SpM(K)

2007 | Tesis | PPDS I Ilmu Penyakit Mata

Latar belakang : Obatan tradisional telah digunakan untuk tindakan preventif maupun kuratif berbagai penyakit seperti penggunaan bunga melati untuk pengobatan mata merah. Penggunaannya merupakan salah satu pilihan untuk memelihara kesehatan masyarakat ditengah mahalnya harga obat modern,akan tetapi belum ada bukti ilmiah dan penelitian klinik untuk membuktikan efek ini. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui manfaat seduhan bunga melati untuk mengurangi hyperemia konjungtiva mata kelinci Cara penelitian : Merupakan Penelitian eksperimental, menggunakan Uji Acak Terkontrol = RCT,untuk membedakan derajat hiperemia konjungtiva mata kelinci yang ditetesi seduhan melati dengan kosentrasi 0.3% ; 0.5% dan 1.0% dibandingkan dengan Noncort® Penelitian dilakukan terhadap 70 mata kelinci, dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, setiap kelompok ditetesi 3 kali sehari seduhan bunga melati dengan kosentrasi berbeda(0,3%,05% dan 1.0%), aquabidest(Kontrol negatif), Noncort®(control positif) 3 kali sehari selama 7hari. Bila sudah mendapatkan derajat 3 dimulai penilian awal, penetesan dan pemotretan dilanjutkan pada hari ke4 dan 7. Hasil penelitian : Pada hari ke 4 dihasilkan nilai chi-square (x2) 22,237; nilai p=0,035; serta nilai likelihood = 24,193 dengan nilai p=0,019. terdapat hubungan signifikansi antara kelompok perlakuan dengan derajat hiperemia. Pada hari ke7dihasilkan nilai chi square (x2) 28,195 dengan nilai p=0,005 serta nilai likelihood= 23,252 dengan nilai p=0,026. Terdapat hubungan signifikansi antara kelompok perlakuan dengan derajad hiperemia. Pada Kruskal-Wallis test didapati signifikansi dengan nilai p= 0.009, simpulan hari ke-4 percobaan ini mempengaruhi perlakuan. Simpulan : Seduhan bunga melati 0,5% mempunyai efek sebagai anti hiperemia dibandingkan dengan Na diklofenak 1%(Noncort®)

Background: Traditional medicine has been used to prevent and to treat many diseases such as jasmine treating red eyes. Its usage is one of many options to maintain the community health because of the high cost of modern medicine. However, there was no evidence-based-medicine to prove the effect. Purpose of Research : To know the effect of Jasminum infusum to decrease the induced hyperemia of conjunctiva’s rabbit. Research Method: This is a Randomized Controlled Trial to observe the effect of jasmine infusum eye drops with the concentration of 0.3%; 0.5%, and 1.0% compared to Noncort® in reducing the conjunctival hyperemia in rabbit’s conjunctiva. Seventy rabbit eyes were divided into 5 groups i.e: Aquabidest (negative control), Noncort® (positive control), jasminum infusum 0,3%, jasminum infusum 0,5% and jasminum infusum 1,0%. Hyperemia of rabbit’s conjunctiva was induced by pinching the conjunctiva of the rabbit and photographs were taken on the 4th and 7th day. Research Result : Chi-square (x2) In the 4th day was 22.237 with p=0.035 and the likelihood was 24.193 with p=0.019. There was significant difference between jasmine infusum group and sodium diclofenac group in day 4. Chi square(x2) in the 7th day was 28.195 with p=0.005 and the likelihood was 23.252 with p=0.026.There was significant difference between jasminum infusum group and sodium diclofenac group in day 7. By Kruskal-Wallis the p value was 0.009 on the 4th day. Conclusion : The 0,5% jasmine infusum has better anti inflammation effect rather than sodium diclofenac 1%(noncort®)

Kata Kunci : Inflamasi,Hiperemia Konjungtiva,Seduhan Bunga Melati,jasmine infusum, sodium diclofenac 1%, hyperemia, rabbit eye


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.