Laporkan Masalah

Kajian penggunaan kapur asal Banggai sebagai bahan stabilisasi tanah lempung ekspansif dari ruas jalan Purwodadi-Surakarta

SUTOMO, Moh. Dalle, Dr.Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng.,DEA

2007 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Kapur merupakan salah satu bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan stabilisasi tanah lempung. Tanah lempung merupakan jenis tanah yang memiliki indeks propertis tanah yang jelek sifat tanahnya mudah mengembang dan memiliki daya dukung yang lemah. Pada penelitian ini mengambil tanah lempung asal ruas jalan Purwodadi-Surakarta yang terjadi kerusakan akibat terletak diatas tanah lempung yang mudah mengembang (expansive). Salah satu model penanganan kondisi tanah semacam ini adalah dengan mengadakan stabilitasi kimiawi menggunakan kapur. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pencampuran tanah lempung asal ruas jalan Purwodadi-Surakarta dengan kapur hidup dan kapur padam dari Banggai dengan variasi persentase kapur hidup 3%, 6%, 9%, dan 12% kemudian dilakukan pengujian batas-batas Atterberg, kepadatan, swelling CBR dan uji CBR soaked. Untuk variasi persentase kapur padam sama dengan kapur hidup, dengan pengujian yang sama dan dilakukan uji swelling potencial dan kuat tekan tekan bebas. Hasil penelitian menunjukkan kapur hidup 3%, 6%, 9% dan 12% dapat menaikkan nilai CBR menjadi 12,44%, 18,18%, 22,19% dan 23,44%. Sedangkan kapur padam dapat menaikkan nilai CBR sampai pada kadar kapur 6%. Kapur padam 3%, dapat menaikkan nilai CBR menjadi 21,39%, nilai kuat tekan naik menjadi 5,59kg/cm, dan 6% nilai CBR naik menjadi 32,67% nilai kuat tekan naik menjadi 8,60kg/cm2. Stabilisasi tanah dasar (subgrade) ruas jalan Purwodadi- Surakarta dengan mempertimbangkan faktor ekonomis dan resiko dalam pelaksanaan, dapat menggunakan 6% kapur padam karena dapat menaikkan nilai CBR menjadi 32,67%, nilai kuat tekan naik menjadi 5,59kg/cm2 dan modulus elastisitasnya 330,76kg/cm2, keadaan tanah sudah termasuk plastisitas sedang serta pada pemeraman 3 hari tidak terjadi pengembangan. Karena potensi pengembangan dipengaruhi oleh fluktuasi kadar air, maka hal tersebut dapat diatasi dengan menjaga agar kadar air menjadi tetap dengan menggunakan vertical barrier.

The study is to mix also intended to study the porsibylity of expansive soil taken from Purwodadi-Surakarta road section when it is stabilized using lime. The studied to mix expansive soil from Purwodadi-Surakarta road and quicklime and hydratedlime from Banggai. Variations of this hydratedlime were 3%, 6%, 9% and 12% then tested Atterberg borders, solidity, swelling CBR and soaked CBR test. Persentage variation for quicklime was same wich hydrated lime, by using the same test and we tested swelling patencial test and Unconfined compressive strength test. Results showed that hydrated lime as 3%, 6%, 9% and 12% can increase CBR value to 12,44%, 18,18%, 22,19% and 23,44%. Meanwhile quicklime can increase CBR to 6% lime level. The 3% quicklime can increase CBR to 21,39% value of compressive stregth to 5,59kg/cm2 and 6% CBR increase to 32,67%, compressive strength valeu to 8,60kg/cm2. Considering economic and risk factor for stabilizing sudgrade soil of Purwodadi-Surakarta road, can use 6% quicklime, because it can higher CBR to 32,67%, compressive strength value to 5,59kg/cm2 and elasticity modulus as 330,76kg/cm2. Soil situation was moderate plastisity and in 3 days curing there was no expandsion. This was influenced by water level fluctuation and it can be managed by maintaining water level sustained using vertical barrier.

Kata Kunci : Stabilisasi Tanah Lempung,Kapur, stabilization , soil expansive, lime, quicklime, hydratedlime


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.