Kinerja keuangan pelayanan persampahan di Kabupaten Sleman periode 2001-2005

KRISTIYANI, Epiphana, Hardo Basuki, Dr.,M.Soc.Sc

2007 | Tesis | Magister Manajemen

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis potensi penerimaan retribusi, mengevaluasi tingkat efisiensi pemungutan retribusi, mengevaluasi tingkat efektivitas pemungutan retribusi, mengevaluasi tingkat pertumbuhan retribusi, mengevaluasi kontribusi retribusi persampahan terhadap penerimaan retribusi daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis potensi, efisiensi, efektivitas, pertumbuhan, dan kontribusi terhadap pungutan retribusi persampahan selama periode 2001 – 2005. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan : 1) Potensi retribusi kebersihan di Kabupaten Sleman tahun 2005 adalah sebesar Rp 1.492.531.979,- . Target yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah baru sebesar Rp. 680.000.000,-, dari angka tersebut diketahui masih terdapat potensi sebesar Rp 812.531.979,- yang masih belum dikelola oleh Pemerintah Daerah, 2) Tingkat efisiensi pemungutan retribusi kebersihan selama periode penelitian berturu-turut dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 adalah 368,08%, 490,51%, 301,80%, 184,71%, dan 181,61%., kesemuanya menunjukkan predikat sangat tidak efisien. 3) Tingkat efektivitas pemungutan retribusi persampahan selama periode penelitian yang dihitung berdasarkan perbandingan antara target yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dengan dengan realisasi penerimaan menunjukkan berturutturut dari tahun 2001 – 2005 adalah 107,87%, 85,68%, 104,27%, 100, 49%, dan 101,41%. Hal tersebut menunjukkan bahwa Dinas Kimpraswilhub dalam mengelola retribusi persampahan dapat dikatakan efektif. Penghitungan berdasarkan perbadingan antara target retribusi dengan potensi yang ada pada tahun 2005, menujukkan bahwa tingkat efektivitas pungutan retribusi persampahan 26,03 % dan tergolong tidak efektif, 4) Pertumbuhan penerimaan retribusi persampahan di Kabupaten Sleman pada Tahun 2001 – 2005 berturutturut adalah sebesar 6,54%, 96,77%, 37,06%, dan 28,60%. Berdasarkan grafik pertumbuhan target dan realisasi penerimaan retribusi persampahan diketahui bahwa upaya pemungutan retribusi dilakukan hanya dalam rangka memenuhi target yang ditetapkan, 5) Hasil penghitungan rata-rata kontribusi retribusi persampahan terhadap total penerimaan retribusi daerah periode 2001 – 2005 adalah sebesar 2,37% dan rata-rata kontribusi retribusi persampahan terhadap total penerimaan PAD adalah sebesar 0,77%. Hal ini menunjukkan bahwa retribusi persampahan belum dapat diandalkan untuk dapat mendukung total penerimaan pendapatan daerah. Berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja keuangan (pengelolaan retribusi) pelayanan persampahan di Kabupaten Sleman, maka perlu dilakukan intensifikasi dan ekstensifikasi dalam pemungutan retribusi persampahan.

This study aims to analyze the potential revenue from solid waste retribution, evaluate the efficiency of solid waste retribution charge, evaluate the effectiveness of solid waste retribution charge, evaluate the growth of solid waste retribution, evaluate the contribution of solid waste retribution on local revenue and Locally Generated Revenue of Sleman district. Analysis tools used in this study include the potential, efficiency, effectiveness, growth, and contribution analyses of the solid waste retribution charge during the period of 2001 – 2005. This study concluded that 1) Potential cleaning retribution of Sleman district in 2005 was Rp 1.492.531.979,-. Whereas the target set by the Local Government was Rp 680.000.000,-, meaning that there was a potential of Rp 812.531.979,-, that had been utilized by the Local Government, 2) The level of efficiency of retribution charge from year to year during the study period of 2001 to 2005 was 308.08%, 490.51%, 301.80%, 184.71%, and 181.61%, respectively, meaning that they were not efficient, 3) The effectiveness of solid waste retribution charge, based on the comparison between the target set by the Local Government and the realization of revenue, from year to year during the study period of 2001 – 2005 was 107.87%, 85.68%, 104.27%, 100.49%, and 101.41%, respectively. It indicated that Regional Housing, Infrastructure and Transportation Agency (Dinas Kimpraswilhub) had been effective in its management of solid waste retribution. The calculating was based on the retribution target and the existing potential in 2005, indicating that the effectiveness of solid waste retribution charge was 26.3%, or it was not effective, 4) The growth of revenue from solid waste retribution in Sleman district from the year of 2001 to 2005 was 6.54%, 96.77%, 37.06%, and 28.60%, respectively. Based on the graphics of growth target, the realization of revenue from solid waste retribution indicated that efforts of retribution charge was carried out just to fulfill the target that had been set before, 5) The calculation indicated that the average contribution from solid waste retribution to total revenue of the local government during 2001 – 2005 period was 2.37%, and the average contribution from solid waste revenue to the total Locally Generated Revenue was 0.77%. It indicated that solid waste retribution had not been able to provide support to the total revenue of the local government. With respect to the efforts of improving performance in the financial management (retribution management) of solid waste services in Sleman district, it was necessary to implement intensification and extensification approach in the waste retribution charge.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan,Layanan, evaluation, financial performance, solid waste service, solid waste retribution