Aplikasi analisis jaringan dengan menggunakan CPM-PERT untuk menentukan waktu proyek guna mengendalikan biaya tenaga kerja :: Studi pada pembangunan gedung Fakultas Hukum UPS-Tegal
AKHMAD, Fajar Azzam Pasha, Wakhid Slamet Ciptono, Drs.,MBA.,MPM
2007 | Tesis | Magister ManajemenSeringkali pelaksanaan proyek tidak sama dengan perencanaan sebelumnya, khususnya pada lama waktu pelaksanaan proyek yang mempengaruhi biaya proyek. Biaya akan semakin mahal bila pelaksanaan proyek terlambat. Biaya tenaga kerja langsung merupakan salah satu bagian dari peningkatan biaya yang dipengaruhi oleh penambahan waktu kerja dari waktu normal. PERT dan CPM merupakan beberapa contoh metode yang digunakan dalam penjadwalan dan perencanaan dalam proyek. Dengan menggunakan jalur kritis dan penggunaan koefisien kerja (koefisien BOW) maka jumlah tenaga kerja pada tiap aktifitas dapat terpenuhi. Biaya tenaga kerja langsung dapat dihitung pada dua kondisi (keadaan normal dan kondisi percepatan proyek) Evaluasi yang dilakukan pada Kampus Universitas Panca Sakti (UPS) yang dipercepat selama 28 hari karena keterlambambatan selama pelaksanaan proyek dengan lembur. Berdasarkan rencana proyek pelaksanaan akan berlangsung selama 364 hari dan terlambat selama 28 hari. Pada kondisi normal biaya sebesar Rp.757.461.250,- untuk biaya tenaga kerja langsung dan biaya tambahan untuk tenaga kerja langsung pada percepatan sebesar Rp. 1.842.750,-. Jadi total biaya tenaga kerja langsung selama proyek sebesar Rp.759.304.000,-
Usually the execution of the project is not fit with the previous planning especially with the lengthy execution, which affect to the cost of the project. The cost is higher if the project execution was late. Direct labor cost is one of the increasing costs that are affected by the additional working time from normal condition. PERT and CPM are part of the methods which are used in scheduling and planning in the project. With knowing critical path and using working coefficient (BOW) then the capacity of the workers in each activity could be completed. The cost of direct labor could be counted in both conditions (normal and crash program). The evaluation of Panca Sakti University Collage project that was accelerated for 28 days because of the dilatory during the project execution with overtime. According to the planning of the project, execution would run in 364 days and late for 28 days. The normal condition was worth Rp. 757.461.250,- for direct labor cost and the additional direct labor cost for acceleration in 28 days was worth Rp. 1.842.750,-.So total cost for direct labor in this project was Rp. 759.304.000,-
Kata Kunci : Manajemen Proyek,PERT, Project Management, CPM – PERT methods, project period, controlling labor cost