Analisis kinerja Reksadana paska krisis
DEWANTO, Barudi, Mas'ud Machfoedz, Prof.Dr.,MBA
2006 | Tesis | Magister ManajemenPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja reksadana di Indonesia paska terjadinya krisis ekonomi nasional dan regional. Penelitian ini menindaklanjuti beberapa penelitian sebelumnya yang telah lebih dahulu melakukan analisis terhadap kinerja reksadana di Indonesia sebelum maupun pada saat krisis terjadi. Penelitian ini mengamati kinerja reksadana untuk periode waktu antara tanggal 21 Oktober 1999 sampai dengan tanggal 26 November 2004 dengan jumlah reksadana yang diamati adalah sebanyak 78 reksadana, yang terdiri dari : 32 Reksadana Pendapatan Tetap, 21 Reksadana Saham, 20 Reksadana Campuran, dan 5 Reksadana Pasar Uang. Pengukuran kinerja reksadana dalam penelitian ini menggunakan Metode Sharpe dengan Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) sebagai pembanding untuk reksadana pendapatan tetap, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai pembanding untuk reksadana saham, dan nilai tukar (kurs) US Dollar sebagai pembanding untuk reksadana pasar uang. Reksadana campuran menggunakan ketiga pembanding diatas tergantung orientasi dari masing – masing reksadana campuran tersebut. Perhitungan dengan menggunakan metode Sharpe kemudian menghasilkan average return, standar deviasi, dan rasio Sharpe dari masing – masing reksadana. Hasil akhir yang diperoleh dari pengukuran ini menunjukkan bahwa secara umum sebagian besar reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran kinerjanya berada diatas kinerja dari masing – masing pembandingnya. Kinerja belum baik ditunjukkan oleh reksadana pasar uang, yang mana kinerjanya masih dibawah kinerja pembandingnya, hal ini membuktikan bahwa manajer investasi masih belum mampu memprediksi kondisi nilai tukar mata uang asing, terutama US dollar. Reksadana DUIT dan reksadana Si Dana Saham merupakan reksadana dengan kinerja yang paling stabil baik sebelum masa krisis, pada saat krisis, maupun pada saat setelah krisis. Pada penelitian ini tercermin pula bahwa sebagian besar investor reksadana di Indonesia adalah perusahaan atau perorangan dengan kelas ekonomi atas, namun umumnya belum teredukasi dengan baik sehingga mengakibatkan industri reksadana di Indonesia tidak stabil.
This research is aimed to analyze mutual fund performance in Indonesia after the national and regional crisis period. It is to follow up several researches on the Indonesia’s mutual fund performance analysis before and during the crisis period. This research analyzes mutual fund performance for the period of 21st October 1999 to 26th November 2004 covering 78 mutual funds : 32 fixed income mutual funds, 21 stock mutual funds, 20 balanced mutual funds, and 5 money market mutual funds. Mutual fund’s performance analysis of this research using Sharpe Method with Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) as the comparison to fixed income mutual fund, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) for the stock mutual fund, and US$ exchange rate for the money market mutual fund. Balanced mutual fund uses those three comparisons considering the orientation of each mutual fund. Analysis using Sharpe Method is afterward resulting average return, standard deviation, and Sharpe ratio for each mutual fund. Final result obtained from this calculation showing that the performance of most of the fixed income mutual fund, stock mutual fund, and balanced mutual fund are higher than their each comparison. Bad performance is showed by money market mutual fund which is lower than its comparison. It proves that an Investment Manager is currently not able to predict the foreign exchange rate, especially US$. Performance of Reksadana DUIT and Si Dana Saham are the most stable mutual fund before the crisis period, during the crisis period and also after the crisis period. This research also shows that most of the Indonesia’s mutual fund investors are the high class company or individual which are generally uneducated well. It therefore makes Indonesia’s mutual fund industry unstable.
Kata Kunci : Kinerja Reksadana,Krisis Ekonomi,Metode Sharpe, Mutual Fund, Sharpe Method, Average Return, Standard Deviation, Sharpe Ratio