Laporkan Masalah

Analisis laporan keuangan pemerintah daerah :: Studi kasus di Pemerintah Kabupaten Sleman tahun 2003-2005

SUSMIARTO, Slamet Sugiri, Prof.Dr.,MBA

2007 | Tesis | Magister Manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman tahun 2003 – 2005. Data yang digunakan untuk analisis adalah laporan keuangan pemerintah daerah yang meliputi: Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Laporan Alirsan Kas, dan Neraca. Metode analisis data menggunakan rasio likuiditas, rasio proporsionalitas, dan rasio pertumbuhan keuangan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rasio likuiditas keuangan cukup baik yaitu rata-rata selama tiga tahun kemampuan aktiva lancar untuk membiayai hutang lancar sebesar 26,31 kali. Berdasarkan analisis rasio proporsionalitas pendapatan daerah menunjukkan tingkat kemandirian keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman belum memadai yaitu proporsi pendapatan asli daerah antara tahun 2003 – 2005 rata-rata mencapai 13,67%. Sedangkan dana perimbangan sebesar 80,38%; dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 5,95%. Proporsi alokasi belanja untuk kepentingan investasi relatif terbatas yaitu belanja modal sebesar 16,00%. Proporsi belanja daerah terbesar adalah belanja administrasi administrasi umum sebesar 64,97%. Sedangkan rasio proporsionalitas pembiayaan daerah adalah: penerimaan pembiayaan daerah sebesar 77,78%; dan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar 22,22%. Di tinjau dari rasio pertumbuhan keuangan, maka pendapatan asli daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang pertumbuhannya paling tinggi selama tahun 2003 – 2005 yaitu rata-rata sebesar 36,30% dan terendah lain-lain pendapatan yang sah sebesar -17,00%. Sementara itu untuk komponen belanja daerah yang pertumbuhannya paling tinggi adalah belanja bagi hasil/transfer/bantuan keuangan sebesar 53,64%, dan terendah ialah belanja modal yang rata-rata justru menurun sebesar –2,97%. Rasio pertumbuhan aktiva/asset rata-rata selama tahun 2003 - 2005 sebesar 5,65%. Untuk aktiva yang pertumbuhannya paling tinggi ialah investasi jangka panjang yang meningkat sebesar 49,87%, dan paling rendah adalah aktiva lain-lain meningkat sebesar 3,98%. Pada sisi pasiva yang paling besar pertumbuhannya adalah hutang lancar meningkat sebesar 45,81%. Sementara itu ekuitas dana bertambah sebesar 5,60%.

Available in Fulltext

Kata Kunci : Laporan Keuangan,Pemerintah Daerah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.