Laporkan Masalah

Analisis pengaruh pengumuman penerbitan obligasi terhadap harga saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta

MALINDA, Shelfi, Sukmawati, Prof.Dr.,MM

2007 | Tesis | Magister Manajemen

Kebijakan pendanaan yang diambil suatu perusahaan diyakini memiliki kandungan informasi yang mempengaruhi persepsi investor terhadap nilai perusahaan dan pada akhirnya terhadap harga saham perusahaan tersebut. Keputusan perusahaan untuk melakukan pembiayaan hutang dengan cara menerbitkan surat hutang termasuk diantaranya obligasi, dipersepsikan secara positif oleh pasar karena keputusan itu dipandang akan meningkatkan nilai perusahaan dan merupakan suatu sinyal kondisi perusahaan yang baik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menginvestigasi abnormal return positif sebagai dampak pengumuman penerbitan obligasi oleh emiten di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2000-2005. Adapun reaksi harga saham diukur dengan menggunakan metode event study melalui perhitungan average abnormal return dan cumulative average abnormal return pada periode jendela t-5 sampai dengan t+5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga saham tidak bereaksi secara signifikan baik pada periode jendela maupun pada tanggal kejadian (t=0). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya reaksi pasar saat pengumuman penerbitan obligasi yang dilakukan emiten pada Bursa Efek Surabaya. Hal ini dimungkinkan karena penentuan tanggal kejadian (event date) yang penulis ambil belum tepat. Oleh karena itu, penulis menyarankan bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan tanggal saat prospektus ringkas diumumkan di surat kabar nasional, yaitu 2 hari setelah pernyataan pendaftaran penerbitan obligasi ke Bapepam diserahkan oleh emiten. Selain itu, mayoritas obligasi yang diterbitkan di Indonesia berbentuk fixedrate bond (dengan tingkat bunga tetap) sedangkan tingkat suku bunga di Indonesia terus meningkat, sehingga investor kurang tertarik dengan instrumen keuangan ini. Hal ini menyebabkan pasar obligasi di Indonesia tidak efisien. Peringkat obligasi terbukti secara signifikan mempengaruhi besaran Cumulative Abnormal Return (CAR) yang terjadi. Hasil regresi menunjukkan bahwa semakin baik peringkat obligasi tersebut maka semakin tinggi besaran CAR yang terjadi. Hal ini disebabkan adanya kepercayaan dari investor bahwa peringkat obligasi yang baik merupakan sinyal perusahaan tersebut dalam keadaan sehat sehingga obligasi yang diterbitkan menjadi menarik bagi investor. Jumlah emisi obligasi juga terbukti secara signifikan mempengaruhi besaran CAR yang terjadi, dimana hasil analisis regresi menunjukkan bahwa semakin besar nilai emisi obligasi yang dilakukan maka semakin tinggi besaran CAR yang terjadi. Hal ini terjadi karena investor melihatnya dari sisi transaction cost dimana penerbitan obligasi yang dilakukan dalam jumlah besar akan semakin menguntungkan perusahaan. Tiga faktor lainnya yaitu rasio financial leverage, tingkat profitabilitas perusahaan dan dividend payout ratio berdasarkan hasil analisis regresi tidak terbukti secara signifikan, hal ini bertentangan dengan hipotesis alternatif penelitian.

Financial decision that is conducted by a company is believed that it has information which can influence investor’s perception to value of company and finally to stock price of the company itself. Company’ decision to finance itself by using debt such as bonds gets positive response from market because it is considered can increase value of the company. This research is intended to investigate positive abnormal return as a result from announcement of issuing bonds by a company in Bursa Efek Jakarta (2000-2005). Stock price’s reaction is measured by event study method by calculating average abnormal return and cumulative average abnormal return within window period t-5 to t+5. The result of this research shows that stock price does not have reaction significantly in window period and event date (t=0). It shows that no market reaction when a company announces bond issuing in Bursa Efek Surabaya. It may caused the event date that is used in this research is not exactly accurate, so writer gives advise for the next researches to use the date when prospectus summery is announced in local newspaper two days after the registration of issuing bond to Bapepam. Beside that, majority of bonds in Indonesia is fixed rate bond (fixed rate coupon) meanwhile interest rate is continuously increasing in Indonesia so that investor is not interested in this financial instrument. This factor causes inefficient bond market in Indonesia. Rating of bonds have been proven significantly influences nominal of Cumulative Abnormal Return (CAR). The result of regression shows that the better rating of bonds, the bigger CAR that received by a company. This causes investor believe that high rating of bonds is a signal that company in a good condition, so bonds became interesting. The size of bonds were also proven significantly influence nominal of CAR. The result of regression analysis shows the bigger size of bonds, the higher nominal value of CAR. It is caused of investor’s transaction cost sight. From regression analysis, three other factors that are consist of financial leverage ratio, profitability and dividend payout ratio are not proven significantly influence value of CAR. This is contrary to alternative hypothesis in this research.

Kata Kunci : Harga Saham,Penerbitan Obligasi, Bond, Capital Structure, Abnormal Return, Bond Rating, Financial Leverage, Dividend Payout Ratio, Price to Book Ratio, Efficient Market


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.