Anggaran kas sebagai alat pemanfaatan Idle Cash dalam mendukung manajemen kas daerah di Kota Gorontalo
DANI, Yudin, Prof. Abdul Halim, Ph.D
2007 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPenelitian ini bertujuan untuk menyusun cash budget sebagai alat pemanfaatan kas menganggur (idle cash) secara efektif dan efisien, mengidentifikasi besarnya idle cash dan mengetahui seberapa besar peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui program investasi kas daerah pada bank-bank di Kota Gorontalo. Anggaran kas merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk memberikan informasi jumlah saldo kas dan besarnya dana menganggur (idle cash. Dana menganggur (idle cash) dapat diupayakan suatu investasi jangka pendek seperti deposito untuk memberikan nilai tambah sumber daya keuangan. Dengan mensimulasikan prospek investasi pada 4 (empat) bank pemerintah (BPD Sulut, BNI, Bank Mandiri, dan BRI) dapat diketahui besarnya perolehan bunga jasa deposito. Dalam penelitian ini menggunakan data primer (primary data) dan data sekunder (Secondary Data). Data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa: data laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2002-2006, Laporan bulanan realisasi penerimaan dan pengeluaran Kota Gorontalo, suku bunga pasar tahun 2006. Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Metode Kuantitatif yaitu menggunakan data arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) dari laporan bulanan realisasi APBD sebagai dasar penyusunan anggaran kas. Idle cash dapat dihitungan dengan mengurangkan saldo kas akhir dengan saldo kas minimal. Metode kuntitatif yaitu dengan menganalisis prospek kebijakan yang diterapkan pada Pemerintah Kota Gorontalo sehubungan dengan pengelolaan kas daerah. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa penetapan besarnya kas menganggur dengan pendekatan Incremental memberikan informasi keuangan yang terbatas sehingga penetapan besarnya potensi investasi pun relatif kecil, berdasarkan analisis historis dapat disusun salah satu model anggaran kas yang mampu memberikan informasi keuangan setiap bulan berupa aliran kas masuk, aliran kas keluar dan besarnya saldo kas serta besarnya idle cash yang dapat di investasikan dalam jangka pendek berupa deposito dan surat-surat berharga. Berdasarkan hasil perhitungan pemanfaatan idle cash melalui salah satu investasi berupa deposito, maka perolehan bunga deposito yang paling tinggi adalah pada Bank BNI Cabang Gorontalo sebesar Rp3.001.021.135,-. Hasil analisis kualitatif menunjukan bahwa penyusunan anggaran kas dapat dijadikan alat pemanfaatan idle cash untuk mendukung manajemen kas pada Pemerintah Kota Gorontalo dan hal utama dalam kelayakan pengelolaan kas yaitu unsur legalitas berupa peraturan perundang-undangan yang menjamin pengelolaan kas layak untuk dilaksanakan.
This study was aimed to formulate a cash budget as a tool to effectively and efficiently utilize the idle cash, to identify the capacity of the idle cash, and to find out the growth rate of locally generated revenue (PAD) through the programs of investing local cash in several banks of Gorontalo City. The cash budget was one among the tools that could be used to provide information on the levels of cash balance and of idle cash. The idle cash can be allocated in short term investments, such as deposits, to provide a added value to the existing financial resource. By simulating the investment prospects in 4 (four) government banks (BPD Sulut, BNI, Bank Mandiri, and BRI), the level of return from the deposit interest could be revealed. This study used primary and secondary data. Primary data was obtained from the interviews, while the secondary data was obtained from the report on the realization of 2002-2006 Regional Budget (APBD), monthly reports on the realization of revenue and expenditure of Gorontalo City, and the market interest rate of 2006. This study used quantitative and qualitative analysis methods. In the quantitative method, data of cash inflow and cash outflow, from monthly reports on the realization of Regional Budget, were used as the basis of cash budget formulation. The idle cash could be calculated by subtracting the cash balance from the final balance. Meanwhile, quantitative method analyzed the prospects of policies implemented by the government of Gorontalo City in relation to the management of local cash. Based on the analysis of data it was concluded that the arrangement of the idle cash level using an incremental approach only provide limited financial information, therefore the arrangement of the level of investment potential was relatively small. Based on the historical analysis, a cash budget model could be developed which was able to provide financial information monthly in the form of cash inflow, cash outflow, and the level of cash balance as well as the level of idle cash that could be invested in short term deposits and commercial papers. Based on the calculation of the use of idle cash in a deposit investment, the highest return on the deposit interest came from Bank BNI of Gorontalo branch, Rp3.001.021.135,- The results of qualitative analysis indicated that the arragement of cash budget could serve as a tool to utilize the idle cash in order to support the management of cash at the government administration of Gorontalo City; and the main aspect in the feasibility of cash management was the legal element in the form of laws and regulations that guarantee a feasible cash management
Kata Kunci : Manajemen Kas Daerah,Anggaran Kas,Idle Cash,Management of regional cash, idle cash, cash budget