Analisis aksesibilitas spasial rumah sakit di Kabupaten Kebumen
BAYUAJI, Lincolin Arsyad, Ph.D
2007 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanAksesibilitas spasial rumah sakit selama ini diukur dengan provider to population ratio. Oleh karena provider to population ratio dianggap oversimplified atau bahkan misleading, maka dipandang perlu untuk dilakukan pengukuran aksesibilitas spasial rumah sakit dengan model gravitasi DGR. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute terpendek dari masing-masing kecamatan menuju ke masing-masing rumah sakit di Kabupaten Kebumen, dan untuk mengukur aksesibilitas spasial rumah sakit di Kabupaten Kebumen sehingga diketahui jangkauan pelayanan rumah sakit. Model gravitasi DGR mengukur aksesibilitas spasial rumah sakit yang masih beroperasi saat ini. Data yang dibutuhkan adalah populasi, jumlah tempat tidur rumah sakit yang tersedia, dan jarak permukiman dengan rumah sakit. Data jumlah tempat tidur diperoleh dari pengelola rumah sakit. Adapun data jumlah penduduk diperoleh dari BPS. Data jarak tempuh dari masing-masing kecamatan ke masing-masing rumah sakit diperoleh dari pengukuran jarak memanfaatkan perangkat lunak MapInfo 7.5. Pengukuran dilakukan pada Peta Jaringan Jalan Kabupaten Kebumen. Hasil dari analisis ini adalah aksesibilitas spasial masingmasing rumah sakit yang beroperasi di Kabupaten Kebumen. Hasil penelitian ini menunjukkan rumah sakit terdekat dari masing-masing kecamatan untuk kondisi gawat darurat. Rasio jumlah tempat tidur terhadap jumlah penduduk sebesar 42:100.000. Besarnya peluang penduduk di wilayah Kabupaten Kebumen untuk memanfaatkan layanan rumah sakit yang beroperasi di Kabupaten Kebumen tertinggi dimiliki oleh RSU Daerah Kebumen yaitu sebesar 0,466% dan peluang penduduk di wilayah Kabupaten Kebumen untuk memanfaatkan layanan rumah sakit yang beroperasi di Kabupaten Kebumen terendah dimiliki oleh RS PKU Muhammadiyah Kutowinangun yaitu sebesar 0,030%. Secara spasial besarnya peluang penduduk memanfaatkan layanan rumah sakit apabila diperingkat adalah sebagai berikut: 1. Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen, 2. RS PKU Muhammadiyah Gombong, 3. RSU Palang Biru, 4. RS PKU Muhammadiyah Sruweng, 5. RSU Purbowangi, 6. RS PKU Muhammadiyah Kutowinangun.
Spatial accessibility to hospital up to now is measured by provider to population ratio. Picture presented by provider to population ratio may be oversimplified or even misleading, hence necessary considered to be measurement of spatial accessibility to hospital with DGR’s gravity model. The objective research is to determine best route from each district go to the each hospital in Kebumen Regency, and to measure spatial accessibility to hospital in Kebumen Regency, so that known by reach service of hospital. DGR’s gravity model measures spatial accessibility to hospital which still operate in this time. Data required are population, hospital beds, and distance between settlement to hospital. Hospital beds obtained from The Board Director of hospital. Data of residents obtained from BPS. Data travelled distance from each district to each hospital obtained from measurement of distance exploit software of Mapinfo 7.5. Measurement conducted at Map of Roads Network in Kebumen Regency. Result from this analysis is spatial accessibility of each hospital operating in Kebumen Regency. Result of research indicate that the nearest hospital from each district in Kebumen Regency for emergency medical care. Result of analysis with method of provider to population ratio, hospital beds to residents ratio equal to 42:100.000. The result from the research shows that the highest probability is RSUD Kebumen that is equal to 0.466% and the low probability is RS PKU Muhammadiyah Kutowinangun that is equal to 0.030%. By spatial patterns, the rank of probability are 1. RSUD Kebumen 2. RS PKU Muhammadiyah Gombong 3. RSU Palang Biru, 4. RS PKU Muhammadiyah Sruweng 5. RSU Purbowangi 6. RS PKU Muhammadiyah Kutowinangun
Kata Kunci : Aksesibilitas Spasial,Rumah Sakit, spatial accessibility, hospital