Horizontal Inequity penetapan Pajak Bumi dan Bangunan Perumahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya :: STudi di Kota Jakarta Selatan
SURYO, Wahono Aji, Akhmad Makhfatih, Ph.D
2007 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan jenis pajak properti yang ditetapkan (ad valorem property tax) oleh pemerintah. Dasar pengenaan PBB adalah Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yang merupakan pendekatan dari nilai pasar. Nilai pasar merupakan suatu hal yang dibangun secara teoritis dan tidak dapat diamati secara langsung. Dengan demikian bila tarif dan proporsi pengenaan yang sama, maka kesalahan dalam estimasi nilai pasar (NJOP) akan menyebabkan Inequity dalam PBB. Inequity dalam pajak properti dibagi menjadi horizontal inequity dan vertical Inequity. Dalam penelitian ini dibahas masalah horizontal inequity PBB perumahan tahun 2006 di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru, Kecamatan Kebayoran Lama dan Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan. Sebagai pendekatan nilai pasar digunakan harga transaksi jual beli antara tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. Untuk penyesuaian waktu harga transaksi jual beli digunakan IHK sektor perumahan. Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara horizontal Inequity dengan luas bangunan, umur bangunan, land value ratio dan lokasi. Semakin bertambahnya luas bangunan, umur bangunan dan land value ratio menyebabkan properti semakin sulit dalam penilaiannya. Dalan penelitian ini juga ditemukan adanya perbedaan tingkat assessment error, dari properti perumahan dengan NJOP di bawah 1 milyar rupiah dan 1 milyar rupiah ke atas.
Property tax also known as Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) is ad valorem tax determined by government. PBB based on Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) which is approached from market value. NJOP could not be observed directly so if the same tariff and proportion occurred, the fault in market value estimation (NJOP) causing inequity in PBB. Property tax inequity divided into horizontal inequity and vertical inequity. This research investigates the housing property tax’s horizontal inequity in Kebayoran Baru Subdistrict, Kebayoran Lama Subdistrict and Pesanggrahan subdistrict. Transaction prices between 2003-2005 were used as market price proxy using the housing sector’s consumer price index for time adjustment. The empirical result of this analysis show that there are significant correlations among horizontal inequity against building size, building age, land value ratio and location. The higher building size, building age, land value ratio, causing the more difficult in valuation. This study also indicates that there is level of assesment error difference between housing property with NJOP under 1 billion rupiahs with housing property above 1 billion rupiahs.
Kata Kunci : Pajak Bumi dan Bangunan,Inequity Pajak Propperti,market value, horizontal inequity, level of assessment error