Evaluasi sistem mitigasi dan penanganan bencana gempa bumi di Kecamatan Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta :: Studi kasus pasca gempa tanggal 27 Mei 2006
INDAH, Lenni Kartika, Prof.Dr.Ir. Bambang Triatmodjo, CES.,DEA
2007 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Magister Pengelolaan Bencana AlamBencana gempabumi Tektonik yang ber-episenter di Bantul Propinsi DIY dengan besaran 5,9 Skala Richter, terjadi pada jam 05.54 WIB. Gempa terjadi lebih kurang satu menit itu telah menewaskan ribuan penduduk, telah menghancurkan beberapa bangunan pemukiman dan merusak bangunan yang bernilai triliyunan rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa sistem mitigasi bencana belum efektif dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan tersebut. Untuk mencegah bencana gempabumi secara mutlak memang sangat mustahil untuk dilakukan. Namun manusia bisa berusaha mengambil tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh dari suatu bahaya sebelum gempabumi itu terjadi lagi. Untuk itu perlu dilakukan strategi mitigasi bencana sehingga korban jiwa dan kerugian materil akibat bencana alam gempabumi dapat diminimalisir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik dan permasalahan pasca gempabumi didaerah penelitian dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan mitigasi bencana gempabumi yang telah dilaksanakan, serta berupaya mencari dan menemukan solusi dalam mengantisipasi kejadian bencana gempabumi, agar bisa membawa kepelaksanaan yang lebih baik dalam respon dan kesiapan bencana gempabumi. Observasi lapangan dilakukan dengan pengamatan, wawancara dan penyebaran kuisioner kepada aparat desa dan masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Bottom-Up, sebagai pendekatan yang menjamin agar sistem yang akan dikembangkan benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif pencegahan dan penanganan bencana alam gempabumi secara komprehensif dilakukan dengan memenuhi sasaran strategi prioritas tindakan mitigasi yang tepat, yaitu dengan urutan prioritas pertama tindakan konstruksi atau struktur rumah sederhana tahan gempa dengan urutan prioritas elemen pembentuk bangunan adalah struktur rangka (sloof, kolom dan balok), elemen atap dan elemen pondasi. Selanjutnya prioritas kedua dengan tindakan sosial, prioritas ketiga dengan tindakan masyarakat dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, prioritas keempat dengan tindakan ekonomi dan prioritas kelima dengan tindakan instansi dan manajemen (sistem peringatan dini). Sasaran strategi prioritas ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat dalam mengantisipasi resiko bahaya bencana gempabumi.
A tectonic earthquake in Bantul Regency, Yogyakarta occurred at the magnitude of 5.9 Richter Scales just before 05.54 p.m. The earthquake was more and less one minute and has made thousands of inhabitants dead and destroyed an uncountable number of settlement buildings and damaged other buildings with the value of amounting about billions rupiahs. This fact has showed that disaster mitigation system is not effective yet for the less of disaster impact appear. To prevent absolutely the earthquake disaster is indeed very impossible to do. But humans can seek to take preventive measures to reduce the adverse impact of the earthquake before it occurs again. Therefore, it is necessary to carry out the system of disaster mitigation so that victims and material losses resulted from the earthquake disaster can be minimized. The research is conducted to find out the physical conditions and problems of Bantul Regency after the earthquake disaster in research locations, evaluate the exercise of management of the earthquake, and finally try to find out any solutions in anticipating the occurrence of the earthquake disaster. It is expected that in the future the response and the willingness of dealing with the similar disaster can be prepared. A field research is conducted by using three techniques of observation, interview, and the spread of questionnaire to village apparatuses and local society. It uses a bottom-up approach to ensure that the system that will be developed can really reflect the emergent needs of community. The result of the research indicates that it is necessary to carry out some alternatives for the immediate prevention and handling of the earthquake disaster comprehensively by meeting objectives in the appropriate strategy of mitigating measure priorities. The priorities are first the measures of constructing or a structure of enduring-to-earthquake houses with on priorities rank the forming elements of enduring-to-earthquake building, the priorities are first the frame structures (sloof, column, and block), the roof elements, and the foundation elements. Second the measures of social aids giving, third the measures of community development with in education and training, fourth the measures of economic development, and, finally, fifth the measures of instance and managerial development (early warning system). It is expected that the objectives of the priority strategy can help society to take any appropriate measures in anticipating the risks of earthquake disaster.
Kata Kunci : Gempa Bumi,Evaluasi Sistem Mitigasi, Earthquake - Victims - Mitigating Measure