Laporkan Masalah

Peningkatan kadar Patchouli alkohol minyak nilam kasar dari daerah Kulon Progo dengan redestilasi

SUMARNO, Ir. PC. Sumardi, SU

2007 | Tesis | S2 Teknik Mesin (Mag. Sistem Teknik-Tek. Industri

Mutu minyak nilam sangat dipegaruhi oleh kandungan komponen patchouli alkoholnya. Persyaratan kandungan patchouli alkohol dalam minyak nilam menurut SNI-06-2385-1998 tahun 2003 adalah minimal 31%. Minyak nilam hasil penyuling dari Kulon Progo pada umumnya memiliki kadar patchouli alkohol kurang dari 31% (sekitar 27%). Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kadar patchouli alkohol minyak nilam kasar dari daerah Kulon Progo, dengan melakukan destilasi ulang dengan vakum terhadap minyak nilam tersebut untuk menghindari terjadinya destruksi dalam komponen minyak nilam oleh panas Destilasi ulang ini bertujuan untuk mengurangi kadar komponen terpen pada minyak nilam berdasarkan pada perbedaan titik didih antara komponen patchouli alkohol dengan komponen terpen Variabel yang dipelajari pada penelitian ini adalah lama dan tekanan vakum selama redestilasi pengaruhnya terhadap kandungan patchuli alkohol Pada waktu yang terlalu pendek, komponen terpen belum maksimal terpisah sehingga komponen terpen masih relatif banyak dalam minyak nilam. Jika waktu destilasi diperpanjang, maka komponen terpen akan lebih banyak yang terpisah dari minyak nilam dan akan dihasilkan minyak nilam dengan kandungan patchouli alkohol yang lebih tinggi. Semakin rendah penggunaan tekanan pada redestilasi akan memperbaiki kualitas minyak. Kondisi optimum untuk meningkatkan kadar patchouli alkohol adalah tekanan < 60 mmHg pada suhu maksimum 190°C, dapat menghasilkan minyak nilam dengan kadar PA minimal 31% dari kadar PA awal 27 % dengan penampilan warna yang masih memenuhi standar pasar. Pada kondisi tersebut kehilangan minyak nilam dalam proses sebanyak 5% volume

Patchouli oil quality is very influenced by the its patchouli alcohol content. According to SNI-06-2385-1998, the minimum requirement of patchouli alcohol content in patchouli oil is 31%. Crude pachouli oil is produced by traditional destiler in Kulon Progo regency has patchouli alcohol content lower than 31% (round 27% by-weight ). The purpose of this research is to increase patchouli alcohol content by using redestillation prosses. The vacuum redestilation was used to avoid thermal caused deteratiation of component.This redestillation means to decrease the terpenes compound which have the boiling point difference with patchouli alcohol. The variable studied in this research were influence of the duration and vacuum pressure during the redestilation to patchouli alcohol content. The experiment using early processes resulted the terpenes which were not separated maximally and the longer destilation processes resulted this terpens would be separated better from the patchouli alcohol. Decreasing the pressure more also improve the quality much better The optimum condition was found by using the pressure of 60 mmHg and the temperature reached to190º C. Under this condition the patchouli alcohol content found to be 31% weight from the beginning 27% with the color appearance still achieve the market standart. Under this research condition was found any losses of patchouli oil about 5%(by volume)

Kata Kunci : Minyak Nilam,Redistilasi,Mutu, Patchouli oil, patchouli alcohol, redestilation, pressure, temperature


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.