Korelasi refluks dengan kemurnian Patchouli alkohol pada fraksinasi minyak nilam

DAMARJATI, Taufiq, Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc.,Ph.D

2007 | Tesis | S2 Teknik Mesin (Magister Sistem Teknik)

Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak atsiri dunia. Salah satu komoditas ekspornya adalah minyak atsiri nilam. Akan tetapi minyak nilam produksi Indonesia terkadang mengalami kesulitan menembus pasar luar negeri karena kadar pathcouli alkohol yang tidak memenuhi syarat. Semakin besar kadar patchouli alkohol makin tinggi pula harganya. Fraksinasi digunakan untuk memisahkan senyawa tersebut dari minyak nilam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh refluks pada kadar kemurnian patchouli alkohol saat fraksinasinya dari minyak nilam. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah tahap pemetaan yaitu melakukan fraksinasi tanpa refluks. Hasil tahap ini diujikan dengan kromatografi gas dan dijadikan referensi dalam penelitian tahap kedua. Setelah hasil tahap kedua diujikan, data-data yang diperoleh dianalisa. Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar patchouli alkohol terletak pada fraksi residu atau mendekati titik didih minyak nilam dan diperoleh hasil bahwa refluks sangat berpengaruh pada kemurnian patchouli alkohol karena pada tahap penelitian pertama yang tanpa refluks diperoleh sebagian besar patchouli alkohol terikut pada destilat(50,14% pada destilat; 49,86% pada residu) sedangkan pada tahap penelitian berikutnya yang menggunakan refluks dengan waktu yang 1,5 kali dan 2 kali waktu fraksinasi tanpa refluks diperoleh hasil sebagai berikut : 1,5 kali lebih lama(20,4% pada destilat; 79,6% pada residu); 2 kali lebih lama(38,42% pada destilat; 61,58% pada residu).

Indonesia is the one of essential oil producers. One of the export commodities is patchouli essential oil or patchouli oil. Patchouli oil from Indonesia sometimes gets difficulties to compete in the international market due to its patchouli alcohol percentage which doesn’t meet the standard requirements. The level of of patchouli alcohol determines the price of patchouli oil, the bigger the percentage the patchouli alcohol, the more expensive the price. Fractionation is commonly used to separate patchouli alcohol from other components in patchouli oil. This research is aimed to investigate the influence of reflux to purity of patchouli alcohol. The experiment is done in 2 phase. First phase is the mapping phase which is doing fractionation without reflux. The patchouli alcohol resulted from this phase is analyzed using gas chromatography and used as reference for second phase. Result of second phase is analyzed by the same method. From the experiment, it can be concluded that the most of patchouli alcohol is located in residue fraction or nearby the patchouli oil boiling point and the reflux is strongly influence the purity of patchouli alcohol. In the first phase of research which was without any reflux resulted most of patchouli alcohol content included in distillate(50.14% in distillate; 49.86% in residue). On the other hand the next phase which used reflux of 1,5 times and 2 times fractionation time resulted patchouli alcohol as follows: 1.5 times longer(20.4% in distillate; 79.6% in residue); 2 times longer(38.42% in distillate; 61.58% in residue).

Kata Kunci : Minyak Nilam,Fraksinasi,Refluks dan Kemurnian, reflux, fractionation, purity, patcouli alcohol