Laporkan Masalah

Black resistance in the North :: Studies on Baldwin's The Fire Next Time and Malcolm X's "The Ballot or the Bullet"

HANDAYANI, Fitri, Prof.Dra. Djuhertati Imam Muhni, MA.,Ph.D

2007 | Tesis | S2 Pengkajian Amerika

Perlawanan orang kulit hitam menunjukkan suatu bentuk perjuangan di Amerika, di negara yang masih memisah-misahkan wilayah berdasarkan warna kulit. Mereka berjuang untuk keadilan pada semua aspek kehidupan karena mereka merupakan bagian dari seluruh masyarakat Amerika. Gerakan perjuangan hak-hak orang kulit hitam adalah satu bentuk nyata dimana perlawanan tersebut selalu berubah mengikuti masanya. Pada tahun 1960 bersamaan dengan “krisis” yang terjadi di masyarakat Amerika, bentuk gerakannya juga berubah. Didukung oleh semangat kaum muda, gerakan perjuangan hak-hak orang kulit hitam mulai menjadi keras. Perubahan gaya perjuangan orang kulit hitam juga ditanggapi oleh James Baldwin dan Malcolm X melalui The Fire Next Time milik Baldwin dan “The Ballot or the Bullet”. Karya tersebut dapat digunakan sebagai bukti mental bahwa sebuah karya akan merefleksikan hubungan antara pikiran penulis/ pembicara dengan masyarakat. Oleh karena itu, studi pada karya tersebut bertujuan: untuk mencari tahu bagaimana Baldwin dan Malcolm X mempunyai ide yang sama mengenai perlawanan orang kulit hitam; untuk mengungkapkan sikap mereka terhadap demokrasi dan keadilan Amerika dengan menganalisa The Fire Next Time dan “The Ballot or the Bullet”; dan mengulas pentingnya perlawanan orang kulit hitam di Utara dan pengaruh dari daerah selatan terhadap perkembangan perjuangan hak-hak orang kulit hitam. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa perlawanan orang kulit hitan di tahun 1960 adalah suatu bentuk perlawanan yang baru dimana ide lama tentang sikap tidak keras sudah mulai kehilangan maknanya. 1960 adalah masa transisi dimana perlawanan tersebut belum benar-benar keras tetapi tidak lagi tidak-keras dan pasif. Terlebih lagi, orang kulit hitam juga meminta kesadaran dari orang kulit putih dan kesepakatan tentang hubungan antara orang kulit hitam dan putih. Apabila tidak terpenuhi make perjuangan orang kulit hitam dapat menjadi benar-benar merusak dan militan. Studi ini menerapkan pendekatan interdisipliner yang menjadi salah satu prinsip dasar dalam Pengkajian Amerika. Pendekatan tersebut termasuk pendekatan sejarah, social, dan sastra yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas betapa pentingnya sejarah, masyarakat dan juga kepribadian pengarang dalam menghasilkan karya yang besar pada saat itu. Studi ini menggunakan analisa kualitatif dan mempergunakan data utama dari The Fire Next Time dan “The Ballot or the Bullet” dan data sekunder dari perpustakaan dan juga internet. Studi tersebut menunjukkan bahwa perlawanan orang kulit hitam selalu mengalami perubahan.

Black resistance represents Black people’s struggle in the segregated country of America. They are fighting for equality in any aspects of life since they are part of the whole American society. Black civil rights movement as the real form of resistance is always changing depend on the era. In the 1960s along with the “crisis” time in the American society, the style of the movement is also changed. Accelerated by the youth spirit, Black civil rights movements are starting to become more violent. The changing of the style of Black resistance is also acknowledged by James Baldwin and Malcolm X through The Fire Next Time and “The Ballot or the Bullet”. These works could be used as mental evidences that certain work reflects the interrelationship between the authors’ mind and the society. Thus, the study on those works is aimed to gain some objectives: to explore how Baldwin and Malcolm X come to the same idea of Black resistance; to reveal their attitude toward American democracy and equality by analyzing The Fire Next Time and “The Ballot or the Bullet”; and to elucidate the significance of Black resistance in the North and the significance of the South toward the development of civil rights movement. The result of the study shows that Black resistance in the 1960s is a new form of resistance where the old idea of non-violent is starting to loose its meaning. 1960s is a transition time where the resistance is not yet violent but no longer passive. Moreover, white consciousness and agreement between White and Black people need to be achieved or else, Black struggle could become really violent and even militant. This study applies the interdisciplinary approach that has become one of the basic principles in American Studies. The approach includes historical, sociological and literary approaches in order to have clear view on the significance of history, society, and also the author’s personality in producing a great work of the time. The study employs qualitative research and make use both primary data, The Fire Next Time and “The Ballot or the Bullet”, and secondary data taken from the libraries as well as the internet. The study shows that Black resistance is always in progress.

Kata Kunci : Karya Satra,Amerika,Perjuangan Orang Kulit Hitam, Black resistance, Civil Rights Movement, Black and White consciousness


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.