Cemaran alami aflatoksin B1 dalam pakan konsentrat dan aflatoksin M1 dalam susu sapi perah

FILLAELI, Annisa, Dr. Nurul Hidayat A., M.Si

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kimia

Telah dilakukan penelitian cemaran alami aflatoksin B1 dalam pakan konsentrat dan aflatoksin M1 dalam susu sapi perah dengan metode ELISA (Enzyme – Linked Immunosorbent Assay). Aflatoksin B1 adalah senyawa paling karsinogenik dibandingkan dengan aflatoksin lain sebagai hasil metabolisme sekunder jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Aflatoksin M1 adalah hasil metabolisme aflatoksin B1 sebagai kerja sistem mikrosomal hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar cemaran alami aflatoksin B1 dalam pakan konsentrat dan kadar aflatoksin M1 yang disekresikan dalam susu sapi perah dari peternakan sapi perah di Fakultas Peternakan UGM. Cemaran alami aflatoksin B1 dan aflatoksin M1 dalam susu sapi perah dalam pakan konsentrat ditentukan menggunakan ELISA tes kit. Ekstraksi sampel pakan konsentrat dilakukan dengan metanol 70 % (v/v). Sampel susu disentrifugasi untuk memisahkan lemak. Sampel pakan konsentrat dan susu yang telah dipreparasi diinteraksikan dengan konjugat – enzim dalam plat berlapis antibodi. Interaksi menyebabkan kompetisi antara aflatoksin dan konjugat – enzim untuk berikatan dengan antibodi. Penambahan substrat/kromogen menimbulkan terbentuknya warna. Intensitas warna diukur absorbansinya pada panjang gelombang 450 nm. Validasi metode dilakukan sebelum analisis sampel menunjukkan recovery 94,8 ± 4,3 % dan 85,3 ± 10,1 %, serta reproducibility yang direpresentasikan dalam bentuk persentase standar deviasi 7,9 % dan 6,3 % masing – masing untuk aflatoksin B1 dan aflatoksin M1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel pakan konsentrat positif mengandung aflatoksin B1 dan semua sampel susu positif mengandung aflatoksin M1. Kisaran cemaran aflatoksin B1 dalam pakan konsentrat adalah 4,3 – 215,9 ppb. 29 sampel atau 24,17 % melewati batas maksimum aflatoksin B1 berdasarkan peraturan Departemen Kesehatan RI yaitu 20 ppb. Kisaran sekresi aflatoksin M1 dalam susu adalah 33 – 112,8 ppt. 114 sampel atau 95 % melewati batas maksimum aflatoksin M1 menurut Uni Eropa dan Codex Alimentarius. Persentase konversi aflatoksin B1 menjadi aflatoksin M1 yang dihitung berdasarkan lama waktu sekresi 24 jam berada pada kisaran 0,01 – 2,69 %.

Aflatoxin B1 in concentrate feed and aflatoxin M1 in fresh milk of dairy cattle were studied with the ELISA (Enzyme – Linked Immunosorbent Assay) method. Aflatoxin B1 is known as the most potent carcinogenic and is found as a secondary metabolic product in Aspergillus flavus and Aspergillus parasiticus mold. Aflatoxin M1 is an aflatoxin B1 metabolic product founded in the hepatic microsomal system and is secreted in milk. The aim of this research is determining the natural occurrence of aflatoxin B1 in concentrate feed and secretion of aflatoxin M1 in fresh milk of dairy cattle from Faculty of Animal Science, UGM. Natural occurrence of aflatoxin B1 in concentrate feed and aflatoxin M1 in fresh milk of dairy cattle were monitored with ELISA test kit. Extraction of concentrate feed samples were done with methanol 70 % (v/v). Fresh milk of dairy cattle samples were centrifugated to separate milk fat. Concentrate feed and fresh milk of dairy cattle samples were interacted with enzyme – conjugate in antibody coated plate. Interaction caused competition between free aflatoxin in the samples and enzyme – conjugate to bind antibody. Addition of substrate/chromogen to the coated plate gave a colored product. The intensity of the colored product was determined spectrophotometrically. Recovery of aflatoxin B1 and aflatoxin M1 was 94.8 ± 4.3 % and 85.3 ± 10.1 %, and reproducibility given as the percentage of standard deviation was 7.9 % and 6.3 % respectively. The results showed that all samples of concentrate feed contained aflatoxin B1 and all samples of fresh milk of dairy cattle contained aflatoxin M1. The range of natural contamination aflatoxin B1 was 4.3 – 215.9 ppb. A number of 29 samples or 24.17 % were found over the maximum limit 20 ppb from RI Health Department. The range of secretion aflatoxin M1 in fresh milk was 33 – 112.8 ppt. A number of 114 samples or 95 % were found over the maximum limit from European Union and Codex Alimentarius. Conversion of aflatoxin B1 to aflatoxin M1 based on 24 hours secretion ranged from 0.01 – 2.69 %.

Kata Kunci : aflatoksin B1, aflatoksin M1, pakan konsentrat, susu, ELISA, aflatoxin B1, aflatoxin M1, concentrate feed, fresh milk