Perilaku Bidan dalam praktek perlindungan diri dari penyakit menular pada saat menolong persalinan di Klinik Bersalin Pontianak
FITRI, Aisjah, dr. Kristiani, SU
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan PromosiLatar Belakang. Penolong persalinan dapat terpapar Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Hepatitis B Virus (HBV) melalui percikan darah atau cairan ketuban pada saat menolong persalinan. Prevalensi HIV pada ibu hamil sebesar 1%. Hasil survei pendahuluan terhadap 11 orang bidan menunjukkan bahwa mereka belum memakai alat perlindungan diri pada saat menolong persalinan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku bidan dalam praktek perlindungan diri dari penyakit menular pada saat menolong persalinan . Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian analitik, menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan rancangan cross-sectional. Jumlah populasi 34 orang bidan. Sampel pada penelitian ini adalah total populasi. Data diperoleh melalui observasi dan pengisian kuesioner, data kualitatif melalui wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan product moment dan multiple regresion Hasil penelitian. Sebagian besar responden (76,5%) berpengetahuan sedang, sikap responden sebagian besar (44,1%) kurang. Fasilitas yang dimiliki klinik 75% lengkap, responden yang pernah mengikuti pelatihan 64,7%, dan variabel supervisi dengan kategori sedang 79,4%, dan dukungan baik 53 %. Dua variabel dari faktor predisposing (pengetahuan dan sikap) berhubungan secara bermakna dengan praktek perlindungan diri (p<0,05), dengan keeratan hubungan kuat (r=o,686) dan sedang (r=0,494), dan faktor enabling hanya supervisi yang berhubungan secara bermakna dengan praktek perlindungan diri (p<0,05) dengan keeratan hubungan sedang (r=0,472), sedangkan faktor reinforcing yaitu dukungan teman sejawat tidak berhubungan secara bermakna dengan praktek perlindungan diri (p >0,05.) Variabel paling dominan adalah variabel pengetahuan dengan nilai Beta= 0,582 Kesimpulan. Perilaku bidan dalam praktek perlindungan diri dari penyakit menular pada saat menolong persalinan sebagian besar pada tingkat kategori kurang.
Background. Midwife can be exposed by Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Hepatitis B Virus (HBV) through delivery assistance. The result of preliminary studies toward 11 midwives showed that they were not using self protection equipment during delivery assistance. Objective. This research was aimed to find out factor that was mostly related with behavior of midwife in practice of self protection from transmitted disease during delivery assistance. Method. This was an analytic research that used quantitative and qualitative methods with cross-sectional design. The population was 34 midwives. Data were obtained through structure observation, structure interview (with questionnaire), and indepth interview as well. Data analysis by using bivariate correlation test (Product Moment), and multivariate analysis use multiple regression statistic test. Results. Most of respondents (76,5%) had medium knowledge , and 44,1% of them had inadequate attitude, facilities owned by clinic were 75 % complete. As much as 64,7 % of the respondents had followed training. and respondents had supervision at medium category were 79,4% and 53% of them had good support. Most of respondents (52,9%) had inadequate practices. Predisposing factors (knowledge and attitudes) had significant relationship with strong relationship (r=0,686),whereas attitude with medium relationship (r= 0,494). Meanwhile enabling factors only supervision had significant relationship with medium relationship (r=0,472). Reinforcing factor (peer’s support) did not have significant relationship (p>0,05). The dominant variable was knowledge (Beta=0,582) Conclusion. The most of the midwife’s practices in self protection from transmitted disease during delivery assistance were inadequate.
Kata Kunci : Perilaku Sehat,Bidan,Infeksi Menular