Getaran, kebisingan, pengetahuan K3 dan kelelahan kerja pengemudi taksi air ("Kltok") di banjarmasin

SUPRIYADI, Yohanes Joko, Dr.dr. Lientje Setyawati Maurits, MS.,Sp.Ok

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja

Getaran dan kebisingan dari peralatan kerja maupun lingkungan tempat kerja merupakan salah satu faktor fisik yang berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Pengaruh paparan getaran dan kebisingan dapat menimbulkan gangguan kenyamanan bekerja, mempercepat terjadinya kelelahan kerja dan gangguan kesehatan. Selain itu pengetahuan K3 juga dapat berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja. Pengemudi taksi air akan mengalami kelelahan kerja yang disebabkan oleh paparan getaran dan kebisingan dari penggunaan mesin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh paparan getaran, kebisingan dan pengetahuan K3 terhadap kelelahan kerja pada pengemudi taksi air di Kota Banjarmasin yang diukur dengan waktu reaksi dan perasaan kelelahan kerja. Jenis penelitian adalah penelitian observational dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah pengemudi taksi air trayek antar kota dalam propinsi dan antar kota antar propinsi yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 47 orang. Tingkat kelelahan kerja diukur dengan alat pemeriksa waktu reaksi (reaction timer) L-77 dan kuesioner alat ukur perasaan kelelahan kerja (KAUPK2). Untuk mengetahui ada pengaruh paparan getaran, kebisingan dan pengetahuan K3 pada pengemudi digunakan analisis Anava 1 jalur dan analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan rerata paparan getaran tempat duduk adalah 2,43 m/det2, rerata paparan getaran kemudi 2,85 m/det2, rerata intensitas kebisingan 91,8 dBA, kriteria pengetahuan K3 adalah rendah, waktu reaksi kriteria kelelahan ringan dan perasaan kelelahan kerja kriteria kelelahan sedang. Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan ada pengaruh yang sangat signifikan antara paparan getaran, kebisingan dan pengetahuan K3 terhadap kelelahan kerja yaitu waktu reaksi dan perasaan kelelahan kerja (p<0,010). Sumbangan efektif terbesar terhadap waktu reaksi adalah paparan getaran (31,21%), pengetahuan K3 (27,84% dan intensitas kebisingan (1,32%), sedangkan sumbangan efektif terbesar terhadap perasaan ke lelahan kerja adalah paparan getaran (24,86%), pengetahuan K3 (33,39% dan intensitas kebisingan (1,30%). Kesimpulan penelitian adalah semakin tinggi paparan getaran dan kebisingan, semakin meningkatkan terjadinya kelelahan kerja dan semakin rendah pengetahuan K3, semakin meningkatkan terjadinya kelelahan kerja.

Vibration and noise from occupational equipment or work place environment is one of the physical factors that had influence toward occupational health and safety. The influence of vibration and noise exposure is affected on the interference of work comfort, which accelerate the occurrence of occupational fatique and health interference. In addition, the knowledge of occupational health and safety (K3) also influenced the occupational fatique. Driver of water taxi (“Klotok”) will experienced occupational fatigue which is caused by exposure of vibration and noise from the machine utilization. The aim of this research was to find out and analyze the influence of exposure of vibration, noise and knowledge of K3 toward occupational fatique in the driver of Klotok in Banjarmasin municipality which is measured with reaction time and feeling of occupational fatique. This was an observational research that used cross sectional design. The sample of the research was 47 drivers of Klotok inter city in the province and inter city inter province which fulfilled inclusion criteria. The level of occupational fatique was measured with reaction timer L-77 and questionnaire of occupational fatique feeling (KAUPK2). Furthermore, one way anova and regression linear analysis were used. The result of the research showed that the exposure average of sitting place was 2,43 m/det2, the exposure average of steering wheel was 2,85 m/det2 , the average of noise intensity was 91,8 dBA, the criteria of K3 knowledge was low, the reaction time of fatique criteria was low and the feeling of occupational fatique was intermediate. The result of research hypothesis test showed that there was a significant influence between exposure of vibration, noise and knowledge of K3 toward occupational fatique that was reaction time and the feeling of occupational fatique (p<0,010). The most effective contribution of the reaction time was the exposure of vibration (31,21%), knowledge of K3 (27,84%) and noise intensity (1,32%). The most effective con tribution of the feeling of occupational fatique was the exposure of vibration (24,86 %), knowledge of K3 (33,39%) and noise intensity (1,30%). The conclusion of the research wa s that the higher of vibration and noise exposure; the occupa tional fatique will be improved, the knowledge of K3 will be lower and occupational fatique will be improved.

Kata Kunci : Kesehatan Kerja,Kelelahan,Getaran dan Kebisingan, Vibration, noise, knowledge of occupational health and safety (K3), occupational fatique and driver of water taxi (“Klotok”)