Identifikasi benih dan semai hibrid A. mangium x A. auriculiformis, A. auriculiformis x A. mangium menggunakan penanda morfologi dan penanda molekuler scar (Sequence Characterized Amplified Region)
SUNARTI, Sri, Prof.Dr.Ir. H. Mohammad Na'iem, M.Agr
2007 | Tesis | S2 Ilmu KehutananHibrid antara Acacia mangium (Am) dan A. auriculiformis (Aa) merupakan spesies pohon cepat tumbuh yang sangat potensial di negara-negara tropis. Sejauh ini perbanyakan tanaman hibrid dimungkinkan melalui perbanyakan secara vegetatif. Dilain pihak, keberhasilan perbanyakan tanaman secara vegetatif akan semakin rendah dengan semakin bertambahnya usia tanaman. Untuk mendukung keberhasilan perbanyakan tanaman hibrid melalui perbanyakan secara vegetatif, identifikasi tanaman hibrid perlu dilakukan seawal mungkin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan penanda morfologi untuk mengidentifikasi benih dan semai hibrid antara A. mangium dan A. auriculiformis serta memilih penanda morfologi yang baik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi benih dan semai hibrid tersebut. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih hasil persilangan terbuka dari plot uji persilangan interspesifik A. mangium dan A. auriculiformis yang telah berumur 6 tahun, di KHDTK Wonogiri, Jawa Tengah. Identifikasi benih dan semai hibrid antara A. mangium dan A. auriculiformis dilakukan dengan menggunakan penanda morfologi, kemudian dilanjutkan dengan analisis DNA dengan menggunakan penanda SCAR untuk menentukan tingkat ketepatan penanda morfologi benih dan semai yang digunakan. Penanda morfologi benih yang digunakan adalah bentuk benih dan susunan funikel. Sedangkan penanda morfologi semai yang digunakan adalah warna anak daun, kepadatan rambut-rambut halus pada tepi daun, bentuk filodia dan jumlah tulang daun pada filodia. Tingkat ketepatan penanda morfologi benih dihitung dengan membagi jumlah semai hibrid hasil pengujian dengan penanda molekuler dengan jumlah semai dari benih hibrid putatif. Sedangkan pada penanda morfologi semai dihitung dengan membagi jumlah semai hibrid hasil pengujian dengan penanda molekuler dengan jumlah semai hibrid putatif. Setelah melalui pengujian menggunakan penanda molekuler SCAR, hasil studi menunjukkan bahwa identifikasi benih dan semai hibrid Am x Aa dengan menggunakan penanda morfologi berturut-turut mempunyai tingkat ketepatan sebesar 7,5% dan 25%. Sedangkan pada semai hibrid Aa x Am sebesar 17,6% dan 89,5%. Penanda morfologi berupa bentuk filodia dan jumlah tulang daun dapat digunakan sebagai penciri semai hibrid Am x Aa dan rambut-rambut halus pada tepi anak daun dapat digunakan sebagai penciri semai hibrid Aa x Am disamping bentuk filodia dan jumlah tulang daun.
Hybrid between Acacia mangium (Am) and A. auriculiformis (Aa) was known as a potential multipurpose fast-growing hardwood in tropical countries. In the operational scale, this hybrid can be clearly identified in mature stage, and then multiplied by vegetative propagation. However, the successful of propagation decreased with the increasing of hybrid trees maturity. To support the success of mass propagation, the refore, it is necessary to prepare an identification marker of the hybrid in juvenile stage. The objectives of this research were to study a tools for identifying the hybrid between Am and Aa based on morphological marker in seed and seedling stage. The materials used in this study were seeds which were collected from 6 years old of open pollination hybrid plot of Am and Aa in Wonogiri, Central Java. Putative hybrids identified by morphological markers were then tested by SCAR molecular marker. The accuracy of morphological marker in seed stage to the true hybrid was calculated as percentage ratio between the number of true hybrid seedling tested by molecular marker and the number of seedling from putative hybrid seed. While in seedling stage, the accuracy was calculated as percentage ratio between the number of hybrid seedling tested by molecular marker and number of putative hybrid seedling. The research finding showed that putative hybrids identified by morphological marker of seed shape and funicle structure were confirmed as true hybrids at rates of 7.5 % for Am x Aa, and 17.6 % for Aa x Am. In the seedling stage, morphological marker of pattern of phyllodes, number of veins, and presence of pubescence on the pinnule margin were confirmed as true hybrids at rates of 25 % for Am x Aa, and 89.5 % for Aa x Am. The research was concluded that the observed morphological marker could be used as identification marker of hybrid between Am and Aa both in seed and seedling stages. The accuracy of observed morphological marker was found to be higher for Aa x Am than that for Am x Aa.
Kata Kunci : Acacia, Penanda Morfologi dan Molekuler, Acacia, Acacia auriculiformis, Acacia mangium, hybrid, molecular marker, morphological marker, seed, seedling.