Laporkan Masalah

Einomanometer Gama Sakti I sebagai alat ukur untuk menentukan rasio tekanan udara ekspirasi hidung normal

HERDINI, Camelia, dr. Kartono Sudarman, Sp.THT-KL(K)

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Alat alat kedokteran konvensional yang ada saat ini masih terdapat beberapa kelemahan dalam hal penggunaannya sehingga kebutuhan akan alat alternatif baru di bidang kedokteran sangat tinggi untuk membantu menegakkan diagnosis dan managemen terapi suatu penyakit. Perkembangan teknologi komputer dibidang kedokteran dibuktikan dengan munculnya alat-alat kedokteran berbasis komputer. Alat- alat kedokteran tersebut membutuhkan kecepatan, ketepatan, keselamatan serta kenyamanan penggunaannya. Salah satu penerapan teknologi komputer dibidang THT adalah Rinomanometer Gama Sakti I yang berbasis komputer. Alat ukur alternatif ini merupakan modifikasi rinomanometer konvensional yang menggunakan sifat udara dalam ilmu fisika untuk menilai rasio tekanan udara ekspirasi secara obyektif, oleh karena itu dibutuhkan suatu nilai normal rasio tekanan hidung pada hidung normal yang dapat dijadikan nilai standar dalam mengukur patensi hidung terutama pada penderita dengan keluhan sumbatan hidung. Penelitian yang menentukan nilai normal Rinomanometer Gama Sakti I belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai normal alat Rinomanometer Gama Sakti I sehingga dapat dijadikan standar baku pada penelitian selanjutnya. Desain penelitian adalah cross sectional atau potong lintang. Subyek penelitian adalah orang sehat dengan hidung normal yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek menjalani pemeriksaan menggunakan Rinomanometer Gama Sakti I dibandingkan dengan rinohigrometer untuk mendapatkan ratio tekanan udara ekspirasi. Jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 90 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung rerata (mean), standar deviasi (SD), coefficient of variation (CV) serta uji-t untuk menentukan perbandingan nilai rerata pada dua kelompok.

Conventional medical instruments were still having weaknesses in use nowadays therefore the demand for new alternative instrument in medical field was high which helps establish the diagnosis and management of the therapy. Based on that reason, a supportive system was needed, that was computer technology. Computer technology development in medical science was proven by the appearence of computer based medical instrument. Medical instrument requires responsiveness, accuracy, safety as well as comfort in use. One of the applications of computer technology in ENT field is computer based Rhinomanometer Gama Sakti I. This alternative measuring instrument was modified from conventional rhinomanometer using air characteristics in physics to determine the ratio of expiratory nasal pressure subjectively. It needs, however, normal value of the ratio of expiratory nasal pressure of normal nose which can be set as a standard value in measuring nasal patency in patients in whom obstructed nose is present. Unfortunately, the study which determine normal value using Rinomanometer Gama Sakti I has never been conducted in Indonesia. The objective of the study is to determine its normal value so that it can be used as a gold standard for the next research. A cross-sectional study was carried out on 90 healthy subjects whose noses are normal and had met the inclusion and exclusion criteria. The ratio of expiratory nasal pressure were recorded using Rhinomanometer Gama Sakti I and was compared to rhinohygrometer. Mean, deviation standard, and coefficient of variation were performed in data analysis. The t-test was used for statistical analysis to determine mean value differences between the two groups.

Kata Kunci : THT,Patensi Hidung,Alat Ukur,Rinomanometer Gama Sakti I, rhinomanometer Gama Sakti I, rhinohygrometer, nasal patency, nasal pressure, normal value


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.