Pemodelan struktur geologi Gunungapi Muria dan Maar Gunung Rowo berdasarkan analisis anomali medan magnetik
HUD, Rusdi, Dr. Wahyudi, MS
2007 | Tesis | S2 Ilmu FisikaPenyelidikan anomali medan magnetik di daerah Semenanjung Muria telah dilakukan selama 21 hari dengan luas area ± 47,6 km x 45 km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran anomali medan magneik total dan membuat pemodelan struktur geologi bawah permukaan Gunungapi Muria dan Maar Gunung Rowo. Pengukuran data medan magnetik total menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM), penentuan posisi menggunakan Global Positioning System (GPS) dan penentuan utara geografis menggunakan kompas geologi. Pengolahan data dimulai dengan melakukan koreksi IGRF (International Geomagnetics Reference Field) dan koreksi variasi harian untuk mendapatkan anomali medan magnet total di topografi. Anomali medan magnetik total di topografi direduksi ke bidang datar pada ketinggian 800 meter diatas permukaan laut, kemudian dilakukan pemisahan anomali regional dan anomali lokal dengan melakukan kontinuasi ke atas. Anomali medan magnetik regional dan lokal selanjutnya direduksi ke kutub utara magnet bumi untuk diinterpretasi. Hasil interpretasi kualitatif menunjukkan bahwa pada peta anomali regional terdapat anomali dipole magnetik yang membentang dari arah barat daya ke timur laut Semenanjung Muria, Peta anomali lokal menunjukkan dua buah anomali dipole magnetik yang membentang dari arah barat laut ke tenggara di sebelah utara dan barat kompleks Gunungapi Muria, dan satu pasang dipole magnetik di tenggara Gunungapi Muria Hasil interpretasi kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan software Mag2DC for Windows. Pada anomali regional dan anomali lokal yang direduksi ke kutub terdapat sebuah sesar di sebelah tenggara gunungapi Muria, tepatnya pada daerah Maar Gunung Rowo. Struktur geologi bawah permukaan daerah Gunungapi Muria dan Maar Gunung Rowo berdasarkan harga suseptibilitas batuan dikontrol oleh batuan vulkanik yang terdiri dari andesit dari satuan batuan Lava Muria, tufa dari satuan batuan Tuf Muria, batupasir tufaan dari formasi Patiayam, batugamping dari formasi Bulu, dan batulempung dari formasi Ngrayong. Pada kedalaman 7-15 km di bawah permukaan terdapat batuan vulkanik dan vulkanik klastik yang merupakan batuan dasar penyusun Semenanjung Muria.
The magnetic field anomaly study has been carried out in Muria Peninsula area. The data acquisition was conducted in 21 days over 47.6 km x 45 km area. The aims of the study area to understand the spreading of total magnetic field anomaly and to make subsurface geology structure model of Muria Volcano and Gunung Rowo Maar. The total magnetic field data, the position of station and the geographic north were measured using Proton Precession Magnetometer (PPM), Global Positioning System (GPS) and geology compass, respectively. The data processing began with performing IGRF (International Geomagnetics Reference Field) correction and followed by diurnal variation correction in order to get the total magnet field anomaly on topography. The total magnetic anomaly on the topography was reduced to a horizontal plane at elevation 800 m above sea level, and separated into the regional and local anomalies by performing the upward continuation. Afterwards, the regional and local magnetic field anomalies were reduced to the earth magnet north pole for interpretation purpose. The qualitative interpretation shows that there is a magnetic dipole anomaly map spreading out from southwest to northeast of Muria Peninsula. The local map indicates two magnetic dipole anomalies spreading out from northwest to southeast in the northern part and the western part of Muria Volcano complex, and a magnetic dipole in the southeast of Muria Volcano. The quantitative interpretation was performed by Mag2DC for windows software. A fault located in southeast of Muria Volcano (at Gunung Rowo) is shown on both the regional and local anomaly maps after reduced to the pole process. The subsurface geology structure of Muria Volcano and Gunung Rowo Maar areas based on the rock susceptibility value should be controlled by volcanic rock consisting andesite of Muria Lava rock unit, tuff of Muria Tuff unit, tuff sandstone of Patiayam Formation, limestone of Bulu Formation, and claystone of Ngrayong Formation. The bedrock of Muria Peninsula is volcanic and clastic rocks layed within 7-15 km under the surface
Kata Kunci : Medan Magnetik,Struktur Geologi Gunung, Magnetic anomaly, Geologi structure