Analisis anomali geomagnetik untuk menafsirkan struktur bawah permukaan pegunungan kapur utara yang terletak di wilayah Kabupaten Kudus, Pati dan Grobogan Jawa Tengah
FAKHRUDDIN, Akhmad, Dr. Wahyudi
2007 | Tesis | S2 Ilmu FisikaPenelitian geofisika dengan menggunakan metode magnetik untuk menafsirkan struktur bawah permukaan telah dilakukan di daerah Pegunungan Kapur Utara bagian barat, Jawa Tengah., Pengambilan data dilakukan pada area dengan luas 35.5 km x 48 km, spasi antar titik 1,5 km – 2,5 km dan jumlah titik ukur yang diperoleh 260 titik ukur. Proses akuisisi dilakukan dengan menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM) model G856 dan posisi titik ukur ditentukan dengan Global Positioning System (GPS). Pengolahan data diawali dengan koreksi IGRF dan koreksi variasi harian untuk mendaoatkan anomali medan magnet total. Kemudian dilakukan kontinuasi ke atas sampai ketinggian 15000 meter. Kontur anomali magnetik total yang diperoleh dianalisis secara kualitatif. Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan pemodelan sumber massa penyebab anomali dengan bantuan Mag2DC. Dari penelitian ini, unuk anomali lokal telah dapat dimodelkan 10 buah poligon dengan kesalahan 5,46% yaitu perselingan batuan pasir tufa dan konglomerat tufan dengan suseptibilitas 0,0015 emu, merupakan Eormasi Patiayam, batu gamping dengan suseptibilitas 0.0002 emu, merupakan Formasi Bulu, ,endapan aluvium dengan suseptibilitas 0,0001 emu, perselingan nepal, batu pasir dan batu lempung dengan sisipan batu gamping pasiran dengan suseptibilitas 0,0017 emu,mmerupakan Formasi Ngrayong, dan batuan yang memiliki umur lebih tua dari zaman miozen dengan suseptibilitas 0,0030 emu. Untuk anomali regional diperoleh 2 buah poligon yaitu dengan nilai suseptibilitas 0,0992 emu yang merupakan batuan vulkanik dan fulkanik klasik dan 0,0010 emu yang diinterpretasikan sebagai suseptibilitas rata rata batuan yang ada di atas besement.
Geophysical research by using magnetic method is carried out in order to reconstruct of western part of Northern Karst Mountain subsurface structure. This research consisted of 260 magnetic stations in the area 35.5 km x 48 km with point intervals 1.5 km–2.5 km. This work utilized a Proton Precession Magnetometer (PPM) G856. Position and elevation points were measured by Global Positioning System (GPS). Data processing is started by IGRF correction and daily variation correction to get total magnetic anomaly field. The anomaly is upward continuated until 15000 m height, and the result is reduced to the pole. Quantitative interpretation was done by modelling of mass source cause anomaly by means of software Mag2Dc. Where as the local anomaly has been modelled 10 polygons with error 5.46%. They could be interprete as alternating tuffaceous sa`ndstone and tuffaceous conglomerat with susceptibilities 0.0015 emu, representing the Patiayam Formation, limestone with susceptibilities 0.0002 emu, representing the Bulu Formation, aluvium sediment with susceptibilities 0.0001 emu, alternating marl, sandstone and claystone with intercalations of sandy limestone with susceptibilities 0.0017 emu, representing Ngrayong Formation, and older age rock from miozen epoch with susceptibilities 0.0030 emu. For regional anomaly obtained 2 polygons that is with value susceptibilities 0.0992 emu representing classic rock volcanic and volcanic and 0.0010 emu was interpreted as susceptibilities flatten rock that exist above basement.
Kata Kunci : Anomali Geomagnetik, Struktur Bawah Permukaan, Pegunungan Kapur, Geomagnetic Anomaly, Subsurface Structure and North Karst Mountain.