Laporkan Masalah

Gangguan kognitif pada penderita stroke merupakan prediktor terjadinya demensia

FIRMANSYAH, Riza, Prof.Dr.dr. Samekto Wibowo, P.Fark.,SpFK.,Sp.S(K)

2007 | Tesis | PPDS I Ilmu Penyakit Saraf

Latar belakang : Stroke selain menyebabkan defisit neurologis fokal, juga dihubungkan dengan demensia. Pada penderita stroke diperkirakan sekitar 50 sampai 75 persen mengalami gangguan kognitif dan prevalensi menjadi demensia 3 bulan pasca stroke berkisar antara 23,5 sampai 61 persen. Tujuan : Membuktikan bahwa gangguan fungsi kognitif pada penderita stroke merupakan prediktor terjadinya demensia. Manfaat : Meningkatkan perhatian para dokter spesialis saraf untuk mendeteksi secara dini terjadinya gangguan fungsi kognitif pada penderita stroke, dan dapat melakukan langkah pencegahan terjadinya demensia. Rancangan : Studi kohort prospektif, observasional. Pasien dan tempat penelitian : Subjek adalah penderita stroke di Unit Stroke dan Instalasi Rawat Inap Penyakit Saraf RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Analisis Statistik : Analisis univariat masing-masing asesment kognitif untuk mendapatkan Relative Risk (RR) dan Confidence Interval (CI) 95% dengan analisa cross tabulation Mentel Haenzel. Kemudian dilakukan analisis multivariate. Hasil : Didapatkan 42 penderita stroke yang terdiri dari 21 penderita gangguan fungsi kognitif dan 21 penderita yang tidak menderita gangguan fungsi kognitif. Variabel prediktor gangguan fungsi kognitif yang signifikan adalah umur (P= 0,00) dan status perkawinan (P= 0,02). Gangguan fungsi kognitif mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian demensia (P= 0,00). Dari hasil analisis multivariat diketahui tidak ada perbedaan secara signifikan antara umur terhadap kejadian demensia (P= 0,35), sedangkan gangguan fungsi kognitif didapatkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap kejadian demensia (P= 0,04). Simpulan : Gangguan kognitif pada penderita stroke merupakan prediktor untuk terjadinya demensia.

Background: Stroke, besides causing deficit of neurological focal, also attributed to dementia. Stroke patient estimated about 50 until 75 percent experience of the cognitive impairment and prevalence to dementia 3 month after stroke from 23,5 until 61 percent. Purpose: Proving that cognitive impairment for stroke patient constitutes the predictor of dementia. Benefit: Improving attention of neurologist to early detection of cognitive impairment function in stroke patient, and conduct the preventive action to prevent dementia. Design: Cohort prospective study, observational. Patient and place: The subjects are stroke patient in stroke unit and neurological ward at RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Statistical analytic: Univariate analytic each cognitive assessment for Relative Risk (RR) and Confidence Interval (CI) 95% with Mentel Haenzel cross tabulation analytic. Then multivariate analysis conducted. Result: 42 stroke patients consist of 21 patients who have cognitive impairment and 21 other haven’t. Variable predictor that significant are age (P= 0.00) and marriage status (P= 0,02). Cognitive impairment function have the relation that significant with the occurrence of dementia (P= 0.00). From the multivariate analysis, there are no significant difference between age to occurrence of dementia (P= 0.35), while cognitive impairment function have significant difference to occurrence dementia (P= 0,04). Conclusion: Cognitive impairment at patient stroke represent the predictor of dementia.

Kata Kunci : Stroke,Dementia, stroke, cognitive impairment, dementia.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.