Faktor klinis dan demografi yang berhubungan dengan infeksi saluran kemih pada anak usia muda dengan demam
SINAGA, Linda Elianora, Dr.dr. M.P. Damanik, Sp.A(K)
2006 | Tesis | PPDS I Ilmu Kesehatan AnakLatar belakang. Insidensi infeksi saluran kemih (ISK) pada anak cukup tinggi. ISK pada anak bila tidak mendapat penanganan adekuat bisa menimbulkan komplikasi seperti bakteriemia, meningitis, menurunnya fungsi ginjal sampai gangguan fungsi ginjal permanen. Diagnosis ISK pada anak < 2 tahun menjadi sulit oleh karena gejala demam, muntah, anoreksia dan rewel yang menunjukkan ISK biasa juga terdapat pada penyakit anak lainnya. Oleh karena itu klinisi sebaiknya mampu mengidentifikasi anak usia tersebut dengan demam tanpa penyebab yang jelas yang mempunyai risiko tinggi terjadinya ISK. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui faktor klinis dan demografi yang berhubungan dengan ISK pada anak < 2 tahun dengan demam tanpa penyebab yang jelas. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional kasus kontrol yang dilakukan di poliklinik anak INSKA dan IRD RS. Dr Sardjito Yogyakarta. Anak dengan demam (suhu > 38 0C) tanpa sebab yang jelas, tidak mendapat antibiotika dalam 48 jam terakhir, tidak ada kontraindikasi pengambilan sampel urin transuretral dan bersedia berpartisipasi diikutsertakan dalam penelitian. Sebanyak 38 subyek dengan ISK positif berdasarkan hasil kultur urin sebagai kelompok kasus dan 114 sebagai kontrol. Analisis univariat dan regresi logistik multipel dilakukan untuk mengidentifikasi faktor demografi dan klinis yang berhubungan dengan risiko ISK. Hasil. Hasil analisis univariat X2 menunjukkan risiko ISK lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan RO 2,2 (IK 95%: 1,04 – 4,63), usia < 6 bulan RO 3,5 (IK 95%:1,4 – 8,7), dan demam > 48 jam RO 2,5 (IK 95%:1,2 – 5,4). Suhu tinggi > 39 0C secara statistik tidak terbukti berhubungan dengan kejadian ISK (RO 1,3; IK 95%: 0,6 – 2,8). Setelah dilakukan analisis multivariat, nilai RO masing-masing variabel meningkat. Bayi < 6 bulan mempunyai risiko yang paling tinggi 3,1 (IK 95% : 1,2 – 8,2) Selanjutnya berturut-turut demam > 48 jam RO 2,8 (IK 95%: 1,2 – 6,3) dan jenis kelamin perempuan RO 2,7 (IK 95%: 1,2 – 6,0). Simpulan. Bayi < 6 bulan, demam > 2 hari dan jenis kelamin perempuan mempunyai risiko ISK yang lebih tinggi pada anak usia < 2 tahun dengan demam tanpa penyebab yang jelas.
Background. The incidence of urinary tract infection (UTI) in children is high. Inadequate management causes complications such as bacteriaemia , meningitis, decrease in renal function and persistent renal dysfunction. The diagnosis could be difficult in young children because symptoms such as fever, vomiting, anorexia and irritability that may indicate urinary tract infection are common in other childhood illnesses. Therefore clinicians could identify young infants with no definite source of fever that have high risk for UTI. Objective. The aim of this study is to identify clinical and demographic factors associated with UTI in children < 2 years old Method. A case control study was conducted in children who admitted to the outpatient and emergency department of Dr. Sardjito hospital Yogyakarta. All young children with indefinite source of fever (temperature > 38 0C), did not consume antibiotics within previous 48 hours, no contraindication for doing urine transurethral sample and agree to participate were included. There were 38 subjects with positive urine culture as case group and 114 as control group. Univariate tests and multiple logistic regression were used to identify demographic and clinical factors associated with the likelihood of UTI. Result. Univarite X2 analysis showed that there were high risk for UTI in girls OR 2,2 (95% CI: 1,04 – 4,63), children < 6 months old OR 3,5 (95% CI:1,4 – 8,7) and fever > 48 hours OR 2,5 (95% CI:1,2 – 5,4). High fever > 39 0C was not significantly associated with risk for UTI in this study. After multivariable adjustment, the OR became higher for each factors. Children < 6 months old had the highest risk (OR 3,1; 95% CI : 1,2 – 8,2) and fever > 48 hours (OR 2,8; 95% CI: 1,2 – 6,3), girls (OR 2,7; 95% CI: 1,2 – 6,0) subsequently. Conclusion. Children < 6 months old, fever > 2 days and girls were associated with high risk for UTI in young children without a definite source of fever.
Kata Kunci : Infeksi Saluran Kemih,Anak,anak Usia Muda,Demam, young children, urinary tract infection, fever