Perbandingan hasil guna dan keamanan antara interval kenaikan dosis oksitosin tiap 30 menit dan 15 menit pada stimulasi persalinan
FITHRIANI, Ida Syarifah, Prof.Dr. H.M. Sulchan Sofoewan, Ph.D.,SpOG(K)
2006 | Tesis | PPDS I Obstetri dan GinekologiLatar belakang: Stimulasi merupakan usaha untuk menambah kekuatan, frekuensi dan durasi kontraksi uterus karena dinilai terlalu lemah dan tidak efektif untuk menyebabkan kemajuan persalinan. Sampai saat ini metode pemberian oksitosin bermacam-macam, belum ada pedoman yang tetap mengenai cara pemberian dan dosis oksitosin yang diberikan. Melalui stimulasi oksitosin dengan interval kenaikan dosis tiap 30 menit, kondisi steady state kadar oksitosin plasma telah tercapai sehingga diharapkan lama stimulasi, dosis efektif yang dibutuhkan dan efek sampingnya lebih kecil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil guna dan keamanan antara interval kenaikan dosis oksitosin tiap 30 menit dan 15 menit pada stimulasi persalinan. Disain: Uji klinis secara random Tempat dan waktu: Penelitian dilakukan di RS Dr Sardjito Jogjakarta dan rumah sakit mitra pendidikan Obstetri dan Ginekologi FK-UGM, sejak tanggal 1 Februari 2006 sampai dengan 30 Juli 2006. Bahan dan cara: Subjek penelitian adalah 132 ibu hamil yang memerlukan stimulasi. Dari randomisasi komputer dihasilkan kelompok uji (interval kenaikan dosis tiap 30 menit) dan kelompok kontrol yang mendapatkan stimulasi dengan interval kenaikan dosis tiap 15 menit. Dosis awal pemberian adalah 4 mU/menit (8 tetes/menit) dan dinaikkan 2 mU/menit (4 tetes/menit) setiap 30 atau 15 menit. Hasil: Seratus tiga puluh dua pasien diikutsertakan dalam penelitian, terdapat 4 subjek yang drop out oleh karena menolak melanjutkan stimulasi. Dosis oksitosin efektif yang dibutuhkan pada kelompok uji lebih sedikit dibandingkan kelompok kontrol (10,39 + 2,89 mU/mnt dan 12,59 + 4,35 mU/mnt, p=0,001). Lama stimulasi pada kelompok uji lebih pendek dibandingkan kelompok kontrol (191,25 + 117,24 menit dan 247,56 + 154,87 menit, p=0,02 ). Kejadian efek samping tidak dijumpai pada kedua kelompok. Dari analisis multivariat didapatkan bahwa dosis oksitosin efektif yang dibutuhkan dipengaruhi oleh interval kenaikan dosis, paritas dan riwayat induksi (p= 0,001, p=0,025, p=0,003); lama stimulasi dipengaruhi secara bermakna oleh interval kenaikan dosis dan dilatasi sebelum stimulasi (p=0,01 dan p=0,004). Simpulan: Terdapat perbedaan bermakna dalam hal dosis oksitosin efektif yang dibutuhkan dan lama stimulasi diantara kedua kelompok. Meskipun tidak ada perbedaan bermakna pada efek samping diantara kedua kelompok.
Background: Stimulation has been used to increase uterine contraction (power and frequency) to overcome labor dystocia due to uterine inertia. Reports said that the plasma steady state condition has been achieved in 20-60 menits. The duration of labor and the dose are then expected to be shorter and decrease in 30 minutes dose increment intervals. Objectives: To compare 30 minutes dose increment intervals vs 15 minutes for stimulation of labor in terms of effectiveness and safety. Material and method: A randomized controlled trial was used in this study. A total of 132 eligible pregnant women were randomly assigned to a treated (30 minutes dose increment intervals) and a control group (15 minutes). The initial dose was 4 mU/minute and the increment dose was 2 mU/minute every 30 or 15 minutes. Results: One hundred and thirty two eligible pregnant woman were assigned, there were 4 drop out. The dose needed was decrease in the treated group and statistically different (10,39 + 2,89 mU/mnt vs 12,59 + 4,35 mU/mnt, p=0,001). The duration of stimulation was shorter in the treated group and statistically different (191,25 + 117,24 minutes vs 247,56 + 154,87 minutes, p=0,02). There were no side effect in both groups. Conclusions: There were statistically difference between treated and control group in the dose needed and duration in stimulation. No difference in the rate of side effects.
Kata Kunci : Stimulasi Persalinan,Oksitosin,Interval Kenaikan Dosis, Stimulation of labor-oxytocin- dose increment interval